H. Muhammad Adil SH |
KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Menjawab somasi yang dilakukan oleh kuasa hukum salah satu rekanan yang mengerjakan pembangunan jalan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Bupati Meranti, H Muhammad Adil SH menegaskan bahwa tidak bisa membayar utang tersebut sekarang. Karena daerah tidak memiliki cukup uang untuk membayar utang tersebut.
"Bagaimana mau bayar utang. Uang kita tidak ada," ucap H Adil beberapa waktu lalu kepada wartawan Koran Riau.
Jadi, menurutnya, mau melakukan somasi, atau melakukan upaya apapun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena memang memang tidak bisa dibayarkan.
"Terserah mau ngapain. Mau somasi, mau upaya apapun, kita tak bisa bayarkan utang itu sekarang. Karena uang tak ada," ucap H Adil lagi.
Sebelumnya, melalui kuasa hukumnya, Elfreth Simamora SH MH CPL, PT Putra Kreasi Multibuana mensomasi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti. Melalui surat nomor 15//S.Sos/Adv.ES/IV/2021 somasi ditujukan kepada Bupati Kepulauan Meranti, Sekda Kepulauan Meranti dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kepulauan Meranti. Mereka meminta Pemkab Meranti segera membayarkan utang atas sisa pekerjaan peningkatan Jalan Pelabuhan Peranggas – Kayu Ara (Dak Reguler) dengan Kontrak Nomor 600/PU-BM/PJ/1.03.01.PLU.07.013/IX/2016 tertanggal 28 September 2016. Dimana menyisakan utang sebesar Rp. 8.172.192.000.00 (Delapan miliar seratus tujuh puluh dua juta seratus sembilan puluh dua ribu rupiah) dan bunga sebesar 0,68 % perbulan dari jumlah sisa pembayaran pekerjaan yang sudah dikerjakan.
Terpisah, kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Bambang Suprianto SE MM menyebutkan bahwa melalui APBD 2021 telah dialokasikan anggaran untuk membayar utang tersebut. Namun karena keuangan daerah terbatas, maka belum bisa dibayarkan.
"Tahun ini sudah dianggarkan untuk bayar utang. Tapi duitnya masih belum ada. Kalau memang ada, akan kita bayarkan. Paling tidak dicicil," ujarnya.
Bambang yang juga Plt Kepala Dinas PUPRPKP Meranti itu menjelaskan bahwa utang Pemkab Meranti tidak hanya kepada satu rekanan saja. Tetapi ada dengan beberapa rekanan. Nilainya pun mencapai lebih dari Rp100 miliar.
"Total utang kita cukup banyak. Kalau tak salah saya, lebih Rp120 miliar. Kita sudah menginventarisir. Tapi belum bisa dibayarkan akibat keterbatasan anggaran daerah," tegasnya. (Ahmad)
No Comment to " Tak Ada Duit, H Adil Sebut Tak Bisa Bayar Utang Sekarang "