KORANRIAU.co-Pakistan tidak mengizinkan Amerika Serikat mengoperasi pangkalan militer di negaranya. Mereka menolak operasi drone di wilayahnya.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan kepada Majelis Tinggi Parlemen bahwa tidak ada aturan operasi macam itu dengan Washington dalam melawan terorisme.
"Biarlah rumah ini dan bangsa Pakistan menjadi saksi atas kesaksian saya bahwa di bawah Perdana Menteri Imran Khan, tidak akan ada pangkalan Amerika di tanah Pakistan," kata Qureshi, Selasa (25/5) mengutip Anadolu Agency.
Ia meminta agar Pakistan melupakan laporan masa lalu soal pendirian pangkalan AS selama Perang Dingin berkecamuk.
"Kami tidak akan mengizinkan penggunaan drone kinetik, kami juga tidak tertarik memantau drone Anda. Ini sangat jelas, kebijakan dari pemerintah," ujarnya.
Klarifikasi itu muncul di tengah laporan bahwa AS dan Pakistan tengah merundingkan penyelesaian baru untuk memfasilitasi operasi kontra terorisme di Afghanistan.
Qureshi menyebut laporan itu "tak berdasar" dan "spekulatif."
Pernyataan itu muncul usai utusan khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan bahwa Tajikistan dan Uzbekistan tak akan mengizinkan Washington mendirikan pangkalan militer di tanah mereka.
Berdasarkan kesepakatan Doha, sekitar 2.500 pasukan AS dan lebih dari 7.000 tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan ditarik dari Afghanistan pada 11 September tahun ini.
Sebagai gantinya, Taliban akan mencegah kelompok teroris dan individu menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengancam keamanan negara lain, termasuk AS.cnnindonesia/nor
No Comment to " Pakistan Tolak Dijadikan Pangkalan Militer AS "