KORANRIAU.co-Para pemimpin negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) menggelar pertemuan tingkat tinggi tahunan, Minggu (30/5).
Dalam pertemuan tersebut, organisasi kerja sama ekonomi negara-negara Afrika Barat itu memutuskan membekukan sementara keanggotaan Mali karena kudeta militer yang terjadi di negara tersebut.
"Pembekuan dari ECOWAS berdampak segera hingga tenggat waktu pada akhir Februari 2022, ketika mereka seharusnya sudah menggelar pengalihan kekuasaan secara demokratis terhadap pemerintahan terpilih," ujar Menteri Luar Negeri Ghana Shirley Ayorkor Botchwey, kepada wartawan usai pertemuan seperti dilansir dari AFP.
Botchwey mengatakan satu dari keputusan para pemimpin negara [ECOWAS] adalah mereka ingin mendapatkan kepastian bahwa dalam beberapa hari ke depan seorang perdana menteri sipil segera membentuk kabinet pemerintahan yang baru di Mali.
Sebelumnya diberitakan bahwa Presiden Mali--anggota militer yang memimpin kudeta pada Sabtu lalu---Kolonel Assimi Goita berada di Ghana untuk mengikuti KTT ECOWAS di kota Accra tersebut pada Sabtu (29/5).
Diketahui setelah mengudeta kepemimpinan Presiden terpilih Ibrahim Boubacar Keita, militer Mali di bawah kepemimpinan Goita setuju untuk menunjuk satu perdana menteri dari kalangan sipil. Namun, kemudian miilter kembali menahan presiden transisi Bah Ndaw dan perdana menteri Moctar Oune, juga menteri pertahanan Soulemayne Doucoure pada Senin (24/5) pekan lalu.
Ndaw dan Oune kemudian dibebaskan pada Kamis (27/5) lalu, dan mereka menyatakan mundur dari jabatan pemerintahan tersebut.
Ndaw dan Ouane ditunjuk untuk memimpin pemerintahan interim selama 18 bulan masa transisi untuk mengembalikan pemerintahan ke tangan sipil. Namun ternyata, mereka tetap bertentangan dengan militer dalam beberapa bidang.
Sejumlah pejabat Mali meyakini militer menahan para petinggi negara itu untuk menyampaikan protes atas perombakan kabinet.
Kudeta ganda itu pun menjadi yang pertama dalam sejarah Mali, karena telah terjadi dalam tempo setahun. Dan, selain itu, berdasarkan konstitusi Mali, maka Goita sejak Jumat pekan lalu memiliki kekuatan berlipat sebagai presiden transisi hingga pemilu pada awal 2022 mendatang.
Ini bukan kali pertama kudeta pecah di Mali. Pada 2012 lalu, militer juga mengudeta pemerintahan Presiden Amadou Toumani Toure. Sejak saat itu, situasi di Mali tak pernah stabil.cnnindonesia/nor
No Comment to " Kudeta Miilter Ganda, ECOWAS Bekukan Mali hingga 2022 "