KORANRIAU.co-Israel kembali menggelar serangan udara ke sejumlah titik di Jalur Gaza, Palestina, pada Senin (17/5) subuh waktu setempat.
Hal itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan pidato yang menyatakan mereka kemungkinan akan kembali terlibat peperangan besar dengan kelompok milisi Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam, untuk yang keempat kali.
Dilansir Associated Press, suara ledakan terdengar di kawasan utara Jalur Gaza selama sekitar sepuluh menit pada subuh. Menurut laporan jurnalis Gaza, serangan Israel menargetkan sejumlah jalan di kawasan pesisir dan bangunan yang diduga menjadi posko kegiatan Hamas.
Selain itu, beberapa rudal yang dilepaskan jet tempur Israel mendarat di tanah kosong yang diduga di bawahnya terdapat terowongan yang dibangun milisi Hamas. Serangan Israel juga merusak gardu induk yang memasok jaringan listrik ke wilayah selatan Jalur Gaza.
Dalam pidato pada Minggu (16/5) kemarin, Netanyahu menyatakan berjanji militer mereka akan menggempur Jalur Gaza habis-habisan. Dia mengatakan Hamas harus membayar perbuatan mereka atas serangan roket ke arah Israel.
Sampai saat ini belum diketahui apakah ada korban luka atau meninggal akibat serangan itu.
Sebanyak 42 warga Palestina di Gaza meninggal akibat serangan Israel pada Minggu kemarin. Dari jumlah korban itu, sepuluh di antaranya adalah anak-anak.
Hamas sampai saat ini juga terus meluncurkan roket dari kawasan permukiman warga ke arah Israel. Sejumlah roket itu mengarah ke kota-kota di bagian selatan Israel.
Salah satu roket Hamas bahkan jatuh menghantam sebuah sinagog di kota Ashkelon, beberapa jam sebelum umat Yahudi memperingati Hari Shavuot.
Aksi saling serang antar Hamas dan Israel pada kali ini lebih sengit dan mematikan dari pertempuran pada 2014 silam.
"Saya belum pernah melihat kerusakan separah ini selama 14 tahun bekerja. Bahkan hal ini tidak terjadi pada perang di 2014 lalu," kata seorang penduduk Jalur Gaza yang bekerja sebagai paramedis, Samir al-Khatib.
Seorang perempuan warga Gaza, Haya Abdelal (21), mengatakan terkejut karena Israel melakukan serangan mendadak ketika dia tengah tidur. Dia nyaris tewas karena bangunan di samping kediamannya ternyata menjadi sasaran rudal Israel.
"Kami lelah. Kami minta gencatan senjata, saya sudah tidak tahan lagi," kata Haya.
Para penduduk dan petugas penyelamat di Jalur Gaza saat ini berupaya secepat mungkin mengevakuasi orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
Angkatan Bersenjata Israel menyatakan mereka hanya melumpuhkan terowongan yang dibangun oleh Hamas yang diklaim melewati bagian bawah sejumlah bangunan warga sipil di Jalur Gaza.
Peperangan antara Israel dan Hamas terjadi pada Ramadan dan beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Selain itu, Israel juga hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris.cnnindonesia/nor
No Comment to " Israel Kembali Gempur Gaza, Jalan Hingga Gardu Rusak "