KORANRIAU.co, SELATPANJANG - Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto bersama Wakil Komandan Satuan Brimob AKBP Ramon Zamora SIK memimpin tim asistensi Polda Riau ke Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (28/5/2021). Mereka turun untuk memastikan penanganan Covid-19 di kabupaten termuda di Riau itu berjalan dengan baik.
Kedatangan dua perwira menengah di jajaran Polda Riau ini langsung dijamu Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH di kediamannya. Setelah berbincang hangat langsung meninjau ke posko induk Covid-19 Kepulauan Meranti di halaman Kantor BPPD di Jalan Dorak, Selatpanjang.
Ikut mendampingi Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK, Wakapolres, Kompol Nipwin, Kasat Intel, AKP Syaiful dan sejumlah anggota polisi lainnya. Sementara itu dari Pemkab Meranti tampak hadir mendampingi bupati, Sekda, Dr H Kamsol, Plt Asisten III Setdakab, Sudandri Jauzah, Kepala BPPD, Idris Samsudin, Kepala Dinas Kesehatan, dr H Misri Hasanto, Jubir Satgas Covid-19, Muhammad Fakhri dan sejumlah pejabat lainnya.
Saat itu, Kabid Humas Polda Riau menyampaikan bahwa tujuannya datang ke Meranti diutus oleh kapolda untuk memberikan asistensi penanganan Covid-19. "Kami diutus pimpinan untuk memberikan asistensi di Meranti dan Bengkalis. Untuk di Bengkalis sudah kita lakukan kemarin, dan hari ini di Meranti," ujarnya.
Ditegaskannya bahwa sesuai dengan intruksi Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu ke Pekanbaru maka diberikan waktu selama 14 hari agar bisa menurunkan angka Covid-19 di Riau. Apalagi Riau sempat berada pada rangking tertinggi di Indonesia dan hal itu menjadi cambuk tersendiri.
"Kita harus besungguh-sungguh menyadarkan masyarakat. Kita harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat. Kita tidak boleh egois. Percuma kita sudah menjalankan prokes (protokol kesehatan), tapi membiarkan orang lain tidak menjalankan prokes," ucapnya.
Kombes Pol Sunarto mengakui sudah ada upaya serius dari Tim Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti dalam menangani penyebaran Covid-19. Ia mengharapkan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dapat terus diawasi dan dimonitor.
"Ada dua hal yang harus dilakukan oleh PPKM mikro. Yang pertama bagaimana menggiatkan masyarakat untuk tertib 5 M (Mencuci tangan dengan sabun, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas). Kemudian, memastikan petugas menjalankan 3 T (Tracking, Testing dan Treatmen)," tegasnya.
Menurutnya petugas PPKM harus bisa memastikan masyarakat melaksanakan 5 M dan menjalankan 3 T. Sehingga nantinya bisa menekan dan mengurangi angka Covid-19 di Meranti.
"Kita tidak boleh kendor dan tidak boleh lengah. Kalau bisa dicek setiap orang yang keluar masuk Meranti. Kalau bupati memblowup ini, saya akan jadikan Meranti percontohan. Artinya jika kita mampu mendeteksi secara dini, maka kita bisa melakukan upaya dini. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan di Meranti. Sehingga masyarakat bisa terbebas dari Covid-19," harap Kabid Humas Polda Riau itu.
Menurutnya, beberapa hal yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) di Meranti yakni belum semua petugas kesehatan (SDM) yang bisa menggunakan rapid antigen, ketersediaan alat rapid tes yang masih terbatas, dan masih perlunya Dinas Kesehatan untuk memahami langkah-langkah penanganan Covid-19 secara maksimal.
"Kita tidak boleh kalah dengan Covid-19. Apalagi roda ekonomi harus terus berjalan. Oleh karena itu, prokes nya harus ketat kita laksanakan," ucapnya.
Meski begitu Kombes Pol Sunarto memberikan apresiasi kepada Pemkab Meranti yang sangat cepat bertindak dalam membawa masyarakat yang terindikasi terpapar Covid-19. "Kami turun ke Meranti dan sudah berbincang banyak. Kami mendapatkan gambaran upaya yang dilakukan di Meranti dari bupati sudah sangat baik. Ketika ada yang terindikasi sakit langsung di rapid antigen. ini upaya yang kita harapkan. Deteksi awal terpenuhi. Setelah terindikasi setelah hasil reaktif, langsung dievakuasi. Sehingga potensi penularan ke orang lain dapat dicegah dengan cepat. Dan ini, patut diapresiasi," katanya.
Lebih jauh Kombes Pol Sunarto menuturkan juga tindakan tegas harus terus dilakukan terhadap pelanggar prokes. Karena, kesehatan masyarakat menjadi hukum tertinggi. Segala upaya dan daya harus dilakukan secara menyeluruh.
"Kita sudah sampai ke tahap penanganan hukum. Apalagi sudah ada Perda Yustisi. Kita juga sudah koordinasi dengan ketua pengadilan untuk bisa dilakukan sidang di tempat dan tidak perlu lagi ke Bengkalis. Ini menjadi upaya penegakan hukum dan bisa memberikan edukasi menyadarkan masyarakat kita," sebutnya.
Vaksinasi Lansia Door to Door
Menanggapi kunjungan Polda Riau ke Meranti, Bupati, H Muhammad Adil SH mengucapkan terimakasih dan mendukung upaya yang dilakukan. Ia juga mengaharapkan dukungan Polda Riau untuk membantu menyampaikan ke Satgas Covid-19 Riau dan Nasional untuk menambah jumlah ketersediaan vaksin di Meranti. Sehingga percepatan pemberian vaksin secara menyeluruh ke masyarakat bisa diwujudkan.
Ia menegaskan juga bahwa melalui seluruh puskesmas akan dilakukan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. Bahkan akan dilakukan secara door to door. Namun vaksinasi akan difokuskan dulu kepada masyarakat kategori lanjut usia (lansia).
"Kita akan melakukan vaksinasi kepada lansia secara door to door ketuk pintu layani dengan hati. Besok saya akan ke Tanjung Samak untuk melihat pemberian vaksin dengan mendatangi rumah-rumah warga," ucapnya.
H Adil menargetkan bisa memvaksinasi seluruh masyarakat di Kepulauan Meranti. Dimana jumlahnya lebih kurang 150 ribu orang.
"Semua warga meranti wajib vaksin tidak ada lagi masyarakat tidak divaksin. semua masyarakat diminta berani divaksin. Kita masih tersisa sekitar 6,000 vaksin yang diprioritaskan bagi lansia, imam masjid, guru ngaji," katanya.
Selain itu, ia juga akan menutup pintu pelabuhan tikus yang ada di Meranti. Agar semua lalu lintas orang bisa melewati satu pintu saja, yakni Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang.
"Malam ini kita sudah minta agar semua jalur pelabuhan lewat pelabuhan satu pintu saja. Satgas akan menghitung berapa orang meranti yang datang dari luar. Mereka yang datang akan langsung kita rapid antigen. Kalaupun sudah bawa surat rapid antigen terkadang takut juga ada palsu," katanya.
Ia menjelaskan juga bahwa seluruh desa di Meranti sudah ada posko PPKM mikro. Dimana operasional PPKM mikro juga sudah dikucurkan.
Usai melakukan pengecekan posko induk Covid-19 di halaman Kantor BPPD, tim asistensi Polda Riau juga sempat melihat proses vaksinasi di Puskesmas Alahair. Bahkan saat itu juga terlihat bergabung Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Lizardo Gumay.
Dua Desa Zona Merah
Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIK melaporkan bahwa jumlah PPKM skala mikro di Meranti ada sebanyak 103 unit yang tersebar diseluruh wilayah desa/kelurahan di Meranti. Dimana PPKM mikro akan bertugas untuk melakukan 3T dan memastikan seluruh lapisan masyarakat menjalankan 5 M.
"Memang secara penularan di Meranti yang paling kecil di Riau, namun angka kematian naik. Dimana pada Kamis (27/5/2021) terjadi dua kematian akibat Covid-19," katanya.
Kapolres juga menjelaskan saat ini ada dua desa yang dinyatakan zona merah. Diantaranya, Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang dan Desa Tanjung Darul Takzim Kecamatan Tebingtinggi Barat.
"Kita memakai pola penyekatan dan pengetatan Covid-19. Untuk di Desa Tanjung Samak, kita melarang aktivitas keluar masuk orang. Selain pelabuhan juga jalur darat telah ditutup. Kecuali lalu lintas barang sembako kebutuhan masyarakat," tegasnya. (Ahmad)