KORANRIAU.co-Kepolisian New York, Amerika Serikat mengategorikan kasus serangan terhadap dua remaja warga negara Indonesia (WNI) di stasiun kereta Philadelphia sebagai tindakan bullying.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, Jumat (26/3)."Pihak kepolisian menginformasikan bahwa untuk sementara kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassment dan bullying," ucap Faizasyah kepada CNNIndonesia.com.
Polisi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York telah menghubungi perwakilan kantor Wali Kota Philadelphia untuk menyampaikan keprihatinannya serta meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus itu.
"Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial atau kebencian terhadap etnis tertentu," imbuh Faizasyah.
KJRI New York dan perwakilan RI di AS lainnya terus mengingatkan WNI agar meningkatkan kehati-hatian atas kecenderungan meningkatnya xenophobia di Amerika Serikat.
Sebelumnya, dua WNI di AS mengaku menjadi korban serangan rasial hingga ditampar dan dipukul di salah satu stasiun kereta di Philadelphia.
Kedua WNI yang enggan diungkap identitasnya itu mengatakan kepada NBC bahwa kejadian bermula saat mereka sedang menunggu kereta SEPTA di stasiun City Hall pada Minggu (21/3). Tiba-tiba, empat remaja menghampiri dan mulai melakukan perundungan.
"Satu remaja menampar pipi kanan teman saya dan saya mulai menangis. Remaja lainnya kemudian memukul kepala bagian kiri saya beberapa kali sampai saya terjatuh," ujar salah satu remaja WNI itu dalam video yang ditayangkan NBC.
Salah satu remaja WNI tersebut yakin perundungan itu merupakan bentuk serangan berdasarkan rasial. Pasalnya, saat itu ada sekitar 15-20 orang lain di stasiun, tapi hanya mereka yang menjadi target.
"Mengapa kalian hanya menargetkan orang-orang yang lebih lemah dan yang lanjut usia? Sangat tidak adil," kata remaja itu.
Pihak SEPTA mengakui bahwa serangan berdasarkan rasialisme memang meningkat di stasiun-stasiun tempat mereka beroperasi.
"Kepolisian SEPTA juga terus berhubungan dengan aparat keamanan di seluruh negara untuk membahas cara terbaik guna mencegah kekerasan berdasarkan kebencian," ujar juru bicara SEPTA, Andrew Busch, dalam pernyataan yang ditayangkan NBC.cnnindonesia/nor
No Comment to " Polisi AS Sebut Kasus 2 WNI di Philadelphia sebagai Bullying "