Abdurachman Tsani |
KORANRIAU.co - Kabar politik paling panas di hari pertama bulan Februari ini nampaknya adalah tentang Partai Demokrat. Partai yang dalam sejarah Politik Nasional tercatat pernah mengantarkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia.
Partai Demokrat juga partai yang tercatat dalam sejarah satu-satunya partai yang melejit dalam hal perolehan suara hanya dalam kurun waktu sangat singkat, yaitu lima tahun. Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR.
Lalu pada periode berikutnya, pemilu 2009, perolehan Demokrat justru malah lebih besar lagi, Sesuai dengan prediksi dari beberapa lembaga survei pada masa itu, Partai Demokrat (PD) sukses meraih suara terbanyak dalam Pemilu legislatif 2009.
Pada Pemilu 2009, Partai ini meninggalkan Golkar, PDIP dalam perolehan suara nasional. Dari hasil perhitungan suara final di Komisi Pemilihan Umum (KPU), PD mendapat 21.703.137 suara ( setara dengan 20,85 persen).Walhasil pada periode kedua saat itu, partai ini kembali mengantarkan presiden SBY sebagai presiden RI yang ke 6.
Partai ini sempat mengalami turbulensi hebat pada masa penghujung pemerintahan Presiden SBY, yaitu ketika para kader utamanya terbelit perkara korupsi. Ini memang peristiwa yang sangat tragis, karena hampir semua yang menjadi bintang iklan terlibat dalam skandal korupsi.
Namun melihat tragedi di Partai berlambang "Bintang mercy" ini SBY selaku icon utama tak segan-segan untuk turun gunung. Hasilnya ? Sangat signifikan. Paling tidak pada saat itu, di mana para pengamat yang meramalkan PD akan hilang dari blantika politik tanah air justru malah terbelalak karena PD secara nasional tetap eksis di angka 7.5 %. Dan hebatnya lagi di daerah-daerahpun PD justru semakin menggeliat. Di Riau misalnya perolehan PD tetap bertahan di 9 kursi sama dengan jumlah kursi periode sebelumnya
Kini di saat PD sedang berlari kencang dibawah kepemimpinan putra Sulung SBY, Agus Harimurti Yudoyono, Partai Demokrat terlihat semakin menggeliat. Dari beberapa hasil survey yang penulis dapatkan, baik oleh lembaga survey internal partai maupun lembaga-lembaga survey nasional, eksistensi Partai Demokrat terlihat semakin mantap. ( hanya saja di sini penulis tidak bisa ekspose karena itu adalah hak user, sayang banget ya ? ).
Dari sisi perang di dunia maya khususnya medsos misalnya, para kader PD yang sangat vocal terlihat beda dalam membangun narasi politiknya yang nampak cerdas dan punya kelas. Secara essensial juga sangat terlihat beda dari para netizen lain yang terkadang terlihat sangat vocal namun kesannya sangat miskin data dan informasinya terkesan tak terukur.
Well, bagaimanapun sebagai partai oposisi, PD yang para personilnya banyak didominasi oleh para orang muda, nampaknya kini sedang diuji. Dalam pidato politiknya, AHY sempat mengatakan, bahwa ada orang dekat Istana yang patut diduga sedang mengobok-obok PD. Diduga keras oknum tersebut ingin mengambil alih posisi ketua umum partai dengan cara inkonstusional.
Lalu bagaimanakah reaksi para kader Partai Demokrat ? Partai Demokrat adalah partai yang lahir pada masa reformasi. Segala asam dan garam kehidupan politik telah dicicipi semua. Kalau hari ini ada yang mencoba-coba menggoyang maka menurut penulis itu justru menunjukkan bahwa Partai Demokrat adalah bukan sembarang partai.
Tapi fenomena itu justru menunjukkan bahwa partai Demokrat adalah partai yang sedang menjadi pusat perhatian dan partai yang sangat seksi.
Merujuk kepada percakapan antara pak Habibi kepada ibu Ainun Habibi, tepatnya ketika untuk pertama kalinya Pesawat CN 235 produk kebanggaan PT Dirgantara Indonesia terbang mengudara.
Pada saat pertama take off, Ibu Ainun sempat gemetar saat sadar dan merasakan bahwa CN 235 buatan suaminya bergetar. Maka sambil tertawa pak Habibi menjawab pertanyaan ibu Ainun, "Tidak ada pesawat yang tidak bergetar saat hendak terbang, namun justru pada pesawat yang bergetar saat take off ini kita tahu, kalau pesawat ini adalah pesawat yang sehat dan layak terbang".
Maka bila narasi itu dianalogikan kepada partai, maka tidak ada partai yang tak mengalami turbulensi.
Dan sebagaimana turbulensi terjadi pada pesawat, maka turbulensi dalam perjalanan organisasi partaipun menunjukkan bahwa partai itu selalu dinamis dan disukai. Namun sama halnya pesawat, partai yang sehat adalah partai yang punya sistem dan kontrol yang baik serta akurat. Lalu selain itu bila ditambah dengan pilot yang cakap serta berani, maka inilah tanda-tanda partai itu telah siap untuk tinggal landas dan terbang ke langit biru.
Lalu sanggupkah AHY sebagai pilot Partai Demokrat melalui turbulensi dan kemudian menerbangkan Partainya ke langit biru sebagaimana ayahandanya dulu ?
Penulis mencoba menelusuri jejak siapa sesungguhnya AHY.
Secara personality, Ia adalah anak muda yang sangat cerdas dan fokus pada tujuan dan cita-citanya. Semasa di SMA Taruna Nusantara ia adalah ketua senat dan lulusan terbaik. Mayor Inf. Purn. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978; umur 42 tahun ) ia juga adalah Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan pendiri AHY Foundation. Sebelum terjun jadi politisi, ia berkarier sebagai tentara profesional di TNI selama 16 tahun.
AHY menjadi lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI berupa anugerah Bintang Adi Makayasa.
Setelah memilih terjun ke dunia politik dan berhenti dari dinas militer, kini ia adalah ketua umum Partai Termuda di Indonesia. Kini ia bersama seluruh kader utama Partai nampaknya sudah sangat total dan fokus untuk membesarkan Partai Demokrat. Hasilnya ? Partai Demokrat yang pada saat ini memilih menjadi oposisi terlihat giat dan acap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan pilihan narasi dan cara yang terlihat cerdas. Ternyata giat itu, terbukti sangat berpengaruh kepada naiknya popularitas di masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan para anak muda milenial.
Namanya juga politik, namanya juga persaingan, apalagi 2024 makin dekat. Maka menurut penulis, apa yang terjadi dan apa yang disampaikan oleh AHY dalam pidato politiknya kemarin, senin 1 februari 2021, adalah bentuk komunikasi politik ala ksatria muda kepada para rival-rivalnya. Dan kesan lain yang tak dapat dihindari nampaknya aroma pilpres 2024 sudah mulai terasa. Dan tentu saja itu sangat erat kaitannya dengan kontestasi pilpres. Dan nampaknya pula, perang urat syaraf mulai berasa menggetarkan para bakal calon Presiden lain di 2024. Mengapa ? Karena satu calon Presiden yang potensial sudah mulai unjuk gigi.
Sejatinya, Partai Demokrat dan AHY adalah dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Sehingga bila ada wajah lain yang ingin menggantikannya rasanya kok tidak akan bisa seidentik itu, mengapa ? Karena AHY butuh waktu dan pengorbanan yang besar sehingga menjadi seperti itu. Bukan karena ia anak SBY lalu ia bisa secara otomatis menjadi seperti itu, tapi karena selain anak SBY, ia juga seorang ksatria dan perwira yang telah menjalani proses penempaan diri di Kawah Candradimuka.
Kini saatnya masyarakat harus mulai jeli, Figur seperti apa yang akan membawa Indonesia dapat tinggal landas menjadi macan Asia.
Pekanbaru, 1 Februari 2021.
No Comment to " Apa Kabar Partai Demokrat "