KORANRIAU.co-Pemerintah China disebut melarang miliarder pendiri platform e-commerce Alibaba, Jack Ma, bepergian ke luar negeri sebelum dia "menghilang" dari publik.
Larangan berpelesir itu muncul setelah Jack Ma mengkritik pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam pidatonya di sebuah acara fintech di Shanghai pada 24 Oktober 2020.
Di acara yang juga dihadiri oleh pejabat tinggi China tersebut, salah satu pengusaha terkaya di Negeri Tirai Bambu itu mengkritik sistem perbankan negara dan menyerukan reformasi.
Pria 56 tahun itu bahkan mengatakan bahwa bank-bank China beroperasi dengan mentalitas 'pegadaian'. Kritik Jack Ma tersebut tampaknya mengusik pemerintahan China.
Dalam laporan Wall Street Journal, seorang pejabat tinggi China dengan identitas anonim menyebut Presiden Xi Jinping marah setelah mendengar pidato Jack Ma itu.
Pada November, regulator China memanggil dan memeriksa Jack Ma. Tak lama, otoritas regulasi Negeri Tirai Bambu juga menangguhkan IPO perusahaan afiliasi Alibaba, Ant Group, beberapa hari sebelum jadwal seharusnya.
Menurut sumber WSJ, Xi secara personal meminta menghentikan IPO Ant Group tersebut.
Sejak pidato kontroversialnya itu, Jack Ma juga tidak terlihat tampil lagi di depan publik. Penampilan publik terakhirnya yaitu pada sebuah acara siaran langsung peresmian pembukaan acara bazar belanja tahunan Double 11 di China.
Bloomberg juga melaporkan pihak berwenang China telah memperingatkan Jack Ma untuk tidak pergi ke luar negeri pada awal Desember.
Hal itu diungkap oleh salah satu sumber Bloomberg yang mengaku dekat denga Jack Ma dan familiar dengan masalah tersebut.
Sekitar November, Jack Ma dilaporkan tidak hadir dalam malam final perlombaan entrepreneur Africa's Business Heroes di mana dirinya selalu menjadi juri dalam acara game show tersebut.
Kursi Jack Ma digantikan oleh eksekutif Alibaba lainnya. Fotonya juga telah dicopot dari situs resmi acara tersebut.
Dikutip dari Guardian, sebuah tagar "Ma Yun dilarang pergi keluar China" juga sempat muncul di situs Weibo dan kemudian disensor.
Ma Yun merupakan nama China Jack Ma. Namun, nama sang miliarder tidak secara publik terdaftar dalam database pemerintah China terkait orang yang dilarang pergi keluar negeri.
Sebelum dikabarkan menghilang. Relasi Jack Ma dan pemerintah China memang sangat rumit. Jack Ma memang dikenal kerap lantang dan vokal menyatakan kritik terhadap pemerintah.
Banyak pejabat tinggi China yang merasa tak nyaman dengan pengaruh dan pertumbuhan perusahaan Jack Ma yang terbilang pesat.
Regulator China disebut sudah lama ingin mengontrol Ant Group. Perusahaan itu memiliki sistem pembayaran seluler dan aplikasi gaya hidup yang dikenal Alipay.
Pejabat China menganggap Alipay mengganggu sistem keuangan negara. Sejauh ini, Alipay digunakan lebih dari 70 persen penduduk China. Platform itu telah memberikan pinjaman dana kepada lebih dari 20 juta bisnis kecil dan hampir setengah miliar individu China.
Namun, upaya tersebut cukup mendapat tantangan. Sejumlah pendukung Ma yang terdiri dari pejabat pemerintah, politikus, dan pengusaha top China menolak upaya pemerintahan Xi mengekang Ant Group.cnnindonesia/nor
No Comment to " China Disebut Larang Jack Ma ke Luar Negeri Sebelum Hilang "