KORANRIAU.co,PEKANBARU- Puluhan pemuda serta warga Kelurahan Cinta Raja menggelar aksi di pusat kuliner Bundaran Keris. Kedatangan, mereka menolak pengelolaan pusat jajan di Jalan Diponegoro tersebut oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Sail.
Hal itu, sebagaimana terlihat pada, Selasa (1/12) petang. Saat itu, sejumlah anggota LPM Kecamatan Sail yang dipimpin Endang Yuliadi mendatangi pusat kuliner Bundaran Keris. Namun, kedatangan LPM ini ditentang dan ditolak pemuda dengan sejumlah spanduk.
Adapun spanduk tersebut di antaranya bertuliskan, ''uang kutipan dari BK tidak pernah dikelola secara transparan oleh LPM, berapa dan kemana kegunaannya,'', LPM berkarya, masyarakat sejahtera. LPM merampas BK, pemuda warga tidak sentosa", "pemuda dan warga setempat sepakat menolak LPM dalam pengelolaan BK, karena tidak sesuai dengan tugas dan kewenanganannya," dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja, pemuda juga melontarkan teriakan penolakan. "Bubarkan LPM. Bubarkan LPM," teriak pemuda. "Jangan ada yang teriak-teriak. Selesaikan baik-baik," timpal seorang anggota Babinsa setempat.
Hening sejenak, Ketua LPM Kecamatan Sail, Endang Yuliadi menyerahkan surat keputusan (SK) penunjukkan dirinya sebagai pengelola Bundaran Keris kepada perwakilan pemuda. Adalah Des Imran Fernando selalu tokoh pemuda kemudian membaca dengan lantang SK tersebut.
Kendati begitu, sejumlah pemuda tetap melakukan penolakan. Bahkan hampir terjadi gesekan antara kedua belah pihak. Beruntung, anggota Babinsa setempat menenangkan massa. "Ini kita bawa ke forum yang lebih tinggi di atasnya," ujar anggota TNI yang diketahui bernama Herianto itu.
Ketua LPM Kecamatan Sail, Endang Yuliadi kemudian mengatakan, jika dirinya menerima SK dari LPM Kota Pekanbaru untuk mengelola Bundaran Keris berdasarkan surat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru. Jadi, kata dia, tidak tepat jika penolakan ditujukan kepada dirinya.
"Kalau ada yang protes, silakan ke Pak Wali yang mengeluarkan SK kepada saya," kata Endang menanggapi.
Pernyataan Endang itu lagi-lagi diteriaki sejumlah pemuda yang masih memegang spanduk penolakan. Sementara pemuda lainnya juga tampak berdebat dengan Endang Yuliadi.
Agar para pedagang tidak terganggu karena keributan itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat meminta agar kedua belah bisa membicarakan persoalan ini di Warung Canai, tak jauh dari lokasi tersebut. Hal ini pun dituruti.
Di Warung Canai, perdebatan sengit masih tak terelakkan. Masing-masing pihak tetap pada argumentasi masing-masing.
Jelang magrib, terlihat Danrem 031/WB, Brigjen TNI Syech Ismed mendatangi lokasi tersebut. Selepas turun dari mobil, Jenderal bintang satu itu tampak berbisik kepada seorang anggota Babinsa. Tak lama, Danrem kembali ke mobilnya, dan beranjak.
"Ini kita selesaikan ke forum yang lebih tinggi yang lebih legal. Komandan (Danrem,red) langsung yang memerintahkan kepada saya," tegas anggota Babinsa itu, dan arahan itu dipatuhi kedua belah pihak.Riri
No Comment to " Warga Tolak LPM Sail Kelola Kuliner Bundaran Keris "