Oleh: Dr. Non Syafriafdi, S.Pd., M.Pd
Melaksanakan pembelajaran secara berkualitas tentu saja menjadi harapan semua pihak, tidak terkecuali bagi peserta didik. Untuk mewujudkan pembelajaran berkualitas tentu saja dibutuhkan sejumlah persyaratan, satu diantaranya adalah memiliki persiapan pembelajaran yang matang. Persiapan pembelajaran sesungguhnya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seorang guru. Ibarat akan mendirikan sebuah bangunan, maka desain adalah suatu hal yang sudah ada terlebih dahulu, bahkan bangunan yang baik dibuat oleh seorang desainer yang yang profesional yang disebut dengan arsitek. Saking pentingnya desain tersebut, pemilik bangunan atau gedung rela mengeluarkan budget (anggaran) yang tidak sedikit untuk seorang aristek dalam merancang bangunannya tersebut.
Kembali ke persoalan guru tadi, maka sesungguhnya keberadaan persiapan pembelajaran juga tidak kalah hebatnya dari desain yang dibuat oleh seorang arsitek dalam dunia bagunan. Menariknya adalah ketika persiapan pembelajaran yang dibuat oleh guru baik dan berkualitas tentu saja juga akan berimplikasi dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka semestinya persiapan pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting kiranya dibuat oleh seorang guru dengan baik dan berkualitas. Persiapan pembelajaran saat ini dengan adanya regulasi yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan yakni dengan adanya penyederhanaan persiapan pembelajaran dalam hal ini adalah rencanan pelaksanaan pebelajaran (RPP) menjadi 3 komponen saja (walaupun komponen lain juga bisa dibuat), namun 3 komponen ini menadi komponen wajib dalam sebuah RPP yakni tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan asesmen pembelajaran, maka sesungguhnya ini menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan.
Adanya penyederhanaan komponen persiapan pembelajaran sesungguhnya memberikan peluang bagi seorang guru untuk melaksanakan improvisasi dalam pembelajaran, walaupun sebelum penyederhanaan persiapan pembelajaran tersebut seorang guru juga bisa melakukakan improviasi dalam pembelajaran. Karena yang namanya pelaksanaan pembelajaran tentu saja akan ada hal-hal baru di luar perencanaan yang dibuat, ini sangat dimaklumi karena yang dihadapi adalah peserta didik yang notabene adalah individu-individu yang unik yang memiliki ragam potensi yang berbeda.
Keberadaan persiapan pembelajaran sesungguhnya bukanlah harga mati yang tidak boleh dilakukan penyesuaian-penyesuaian selama pembelajaran berlangsung. Keberdaaan persiapan pembelajaran sesungguhnya tetap menjadi rambu atau panduan atau pedoman yang harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam pembelajaran. Hanya saja persiapan pembelajaran tersebut tidak tertutup kemungkinan diadakan improvisasi dalam pembelajaran.
Lalu apa yang dimaksudkan dengan improvisasi dalam pembelajaran? Merujuk kepada pengertian improvisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembuatan (penyediaan) sesuatu ber-dasarkan bahan yang ada (seadanya). Sedangkan mengimprovisasikan adalah mengembangkan mutu ke arah yang lebih baik. Merujuk kepada pengertian yang dikemukakan oleh KBBI tersebut sesungguhnya improvisasi adalah sesuatu yang dikembangkan oleh seseorang dari persiapan yang sudah ada bahkan bertujuan untuk mengembangkan mutu atau kualitas ke arah yang lebih baik lagi. Maka dengan demikian improvisasi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran dengan mengembangkan dan memperkaya persiapan pembelajaran yang dibuat dengan tujuan pembelajaran lebih baik dan berkualitas.
Dalam konteks pembelajaran sekali lagi seorang guru tentu saja sudah membuat persiapan pembelajaran, hanya saja dalam pelaksanaan pembelajaran tentu saja akan dihadapkan kepada hal-hal yang barangkali tidak diprediksi dan dituangkan dalam persiapan pembelajaran. Kondisi ini jika hanya merujuk kepada persiapan pembelajaran yang dibuat saja maka akan berdampak terhadap pembiaran dan tanpa penanganan yang tepat, dan pada akhirnya tidak tertutup kemungkinan juga akan timbul permasalahan lain yang dalam hal ini tentu akan mengganggu kelancaran proses pembelajaran tersebut. Untuk itu di sinilah letaknya seorang guru perlu melakukan improvisasi, bagaimana mengembangkan pembelajaran sehingga hal yang tidak pernah diduga sebelumnya lalu muncul saat pembelajaran bisa diselesaikan dengan baik. Ketika ini dilaksanakan tentu saja pembelajaran akan tetap berlangsung dengan baik dan permasalahan pembelajaran tidak akan meluas dan melebar.
Kemampuan seorang guru dalam melakukan improvisasi dalam pembelajaran memanglah bukan satu-satunya penentu berhasil atau berkualitas tidaknya pembelajaran, namun ini menjadi salah satu yang juga berkontribusi terhadap hal tersebut. Seorang guru yang kaya akan ide, gagasan dan selalu berimprovisasi, biasanya peserta didik akan sangat termotivasi dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran, karena ada hal-hal baru yang muncul dan dilakukan oleh seorang guru, apakah ini berkaitan dengan gayanya, metodenya, atau mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Intinya adalah bagaimana seorang guru tidak hanya kaku terhadap persiapan pembelajaran yang dibuat, tetapi mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dalam pembelajaran.
Semoga…
Tembilahan, 16 Desember 2020
Penulis adalah: Kepala SDN 010 Tembilahan Hulu & Dosen STAI Auliaurrasyidin Tembilahan
No Comment to " Improvisasi Dalam Pembelajaran "