KORANRIAU.co-Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi memiliki kurikulum yang lebih fleksibel di tengah pandemi covid-19.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meluncurkan Program Merdeka Belajar melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11).
"Perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum dari yang kaku menjadi fleksibel, membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru," kata Jokowi.
Upaya mengubah kurikulum menjadi lebih fleksibel, kata Jokowi, dapat dilakukan dengan cara yang lebih responsif misalnya dari mono menjadi multi, dari berorientasi theory building menjadi problem solving hingga impact making.
Mantan wali kota Solo ini menuturkan bahwa dosen harus mampu memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapa pun, kapan pun dan di mana pun.
Begitu pula, kata Jokowi, perguruan tinggi yang baik ialah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan media belajar yang terbuka luas.
"Standar normalitas baru tersebut harus dirumuskan dalam berbagai kebijakan tentang key performance indicator dosen, program prioritas perguruan tinggi, tentang alokasi anggarannya, infrastrukturnya, termasuk berbagai SOP baru yang harus dirumuskan," jelas Jokowi.
Tak hanya soal pengajaran, Jokowi juga menginginkan perubahan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan standar normalitas baru. Kata Jokowi, perkembangan teknologi digital seperti big data analytic, Artificial Intelligence (AI), bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang.
"Perguruan tinggi harus berlomba-lomba agar inovasi digital bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa, misal dimanfaatkan untuk pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor," terang Jokowi.
Di tengah perubahan modern, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar perguruan tinggi bertransformasi menjadi lebih dinamis seperti menciptakan terobosan dan membangun iklim kompetitif untuk meningkatkan daya saing.
Ia juga mendorong perguruan tinggi menjalin sinergi dengan BUMN, industri, talent pool, dan segala yang berbasis digital.
"Ini penting dan model kerja sama lain utk mengoptimalkan kemampuan, mendorong prestasi yang lebih baik. Jangan terjebak pada rutinitas perguruan tinggi, harus punya waktu, harus punya energi, harus punya keberanian untuk melakukan perubahan," tutup dia.cnnindonesia/nor
No Comment to " Jokowi: Perguruan Tinggi Perlu Relaksasi Kurikulum "