Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau Makmun Murod, saat dikonfirmasi terkait kelanjutan proyek kanam blocking di sejumlah Kawasan Hidrologis Gambut (KHG)."Masih banyak yang belum (dilaksanakan-red),"katanya, Rabu (25/11/20) di Kantor Gubernur Riau.
Murod mengakui jika lambatnya target dari 50-an KHG yang akan dibangun kanal blocking itu, karena Provinsi Riau baru memulainya sejak tahun 2018 lalu."Sehingga masih belum banyak yang diselesaikan,"paparnya lagi.
Dia berharap, proyek pembangunan kanal blocking ini dapat terus dilanjutkan. Pasalnya, beredar kabar jika BRG akan dihapus oleh pemerintah.
Pada kesempatan itu, Murod menyampaikan jika anggaran pembuatan kanal blocking itu bisa mencapai Rp250 juta jika terbuat dari beton. Hal ini tergantung kondisi kanal di lapangan.
Untuk pengerjaannya sendiri papar Murod, dilaksanakan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) setempat. Bukan dikerjakan oleh pihak kontraktor.
Sejauh ini lanjutnya, pengerjaan oleh Pokmas masih berjalan lancar. Bahkan saat ini sudah masuk tahap pembayaran terhadap hasil kerja.
"Kita tidak menggunakan kontraktual dalam pengerjaannya, tetapi Pokmas. Jadi kalau ada yang komplain, tentu yang disalahkan Pokmas itu sendiri,"bebernya.
Murod menyebutkan, untuk tahun 2020 ini ada dua KHG yang dibangun kanal blocking. Kedua KHG itu berada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan Pelalawan.nor
No Comment to " DLHK Riau Akui Masih Banyak Pembangunan Kanal Blocking Belum Terealisasi "