KORANRIAU.co-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali menjadi sorotan setelah 'nyeletuk' di salah satu webinar ketika menjadi pembicara kunci.
Muhadjir tengah berbicara soal angka kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia. Kata dia, kemiskinan terjadi karena si miskin menikah dengan si miskin, maka akan lahir keluarga miskin baru.
"Sesama keluarga miskin besanan kemudian lahirlah keluarga miskin baru," kata Muhadjir saat menjadi pembicara inti dalam webinar yang digelar oleh Kowani, Selasa (4/8) lalu.
Ungkapan Muhadjir lantas jadi sorotan. Dia dianggap menyakiti perasaan masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto yang meminta agar Mantan Menteri Pendidikan itu tidak mengambinghitamkan pernikahan orang yang tidak beruntung secara ekonomi sebagai penyebab banyaknya orang miskin bermunculan.
Fatwa si Miskin Nikahi si Kaya
Pernyataan yang dinilai 'nyeleneh' dan kontroversial yang diucap Muhadjir ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Pada Februari lalu dia pernah menjadi sorotan tak hanya di media nasional, tetapi juga diberitakan di media internasional.
Muhadjir kala itu mengusulkan kepada Menteri Agama Fachrul Razi untuk menerbitkan fatwa perkawinan lintas tingkat perekonomian.
Fatwa ini menurut Muhadjir bisa digunakan untuk menyiasati masalah kemiskinan baru serta tafsir agama soal pernikahan yang harus dilakukan antara dua orang yang setara atau kufu.
"Mbok disarankan sekarang dibikin Pak Menteri Agama ada fatwa yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin," kata Muhadjir kala itu.
Lihat juga: Ekonom Kritik Muhadjir Soal Kawin Cetak Keluarga Miskin Baru
Pernyataan itu juga ramai diperbincangkan, Muhadjir mendapat kritik habis-habisan. Tak berapa lama dia pun menyebut usulan fatwa itu hanya intermezzo yang dia ungkap kepada Fachrul selaku Menteri Agama.
"Itu kan intermezzo. Fatwa kan bahasa Arabnya anjuran. Anjuran, saran. Silakan saja. Saya minta ada semacam gerakan moral bagaimana agar memutus mata rantai kemiskinan itu, antara lain supaya si kaya tidak memilih-milih, mencari jodoh atau menantu yang sesama kaya. Jadi gerakan moral saja," kata Muhadjir kala itu.
Kontroversi Guru dan Surga
Sebelum menjadi Menko PMK, pada periode pertama Presiden Joko Widodo menjabat, Muhadjir telah dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Pendidikan.
Pekerjaan ini bisa dibilang tak asing untuknya lantaran sebelum terjun ke ranah pemerintah, Muhadjir memang sosok yang berkecimpung di ranah itu.
Dia pernah menjabat sebagai rektor di Universitas Muhamaddiyah Malang (UMM). Meski begitu, saat menjadi Mendikbud bukan berarti tak ada ungkapan 'nyeleneh' yang disampaikan Muhadjir kepada publik. Satu waktu, Muhadjir ikut dalam sebuah seminar yang digelar pada awal Oktober 2019.
Kegiatan ini memang banyak mengundang guru-guru dari berbagai wilayah. Hingga Muhadjir cukup kaget lantaran di sinilah dia tahu masih banyak guru yang bergaji kecil namun pengabdian yang luar biasa lama.
Kala itu tak ada solusi yang diungkap Muhadjir. Dia pun menyebut profesi guru meski bergaji kecil tapi bisa jadi jalan menuju surga.
"Saya agak yakin, bahwa orang yang pertama masuk surga itu adalah guru. Kalau sekarang gajinya sedikit, apalagi guru honorer, syukuri dulu nikmati yang ada, nanti masuk surga," Kata dia.
Meski kerap menyampaikan berbagai kata-kata yang berujung pada kontroversi, namun apa yang diungkap Muhadjir nyata terjadi. Muhadjir juga disebut sukses membuka gebrakan di dunia pendidikan. Yakni dengan sistem zonasi yang dia galakan demi pemerataan pendidikan.
zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah gagasan dan sistem yang dikeluarkan Muhadjir agar pendidikan merata untuk semua anak Indonesia.cnnindonesia/nor
No Comment to " Kontroversi Muhadjir: Kaya Miskin hingga Honorer Masuk Surga "