KORANRIAU.co-Keluarga terduga teroris meminta penjelasan dari polisi terkait penangkapan yang berujung kematian Ikhsan Abdullah alias Muhamad Jihad Ikhsan (MJI) alias Abdullah Jhons (22).
Pasalnya, pihak keluarga sama sekali belum menerima surat penangkapan dari pihak kepolisian. Selain itu, Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC), Endro Sudarsono mengatakan sampai saat ini pihak keluarga belum mengetahui pasti penyebab MJI ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Belum ada surat penangkapan untuk MJI, Sehingga alasan resmi penangkapan MJI belum bisa dikonfirmasi," katanya melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia, Sabtu (12/7).
Dalam berbagai pemberitaan, MJI disebut-sebut sebagai anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Ia diduga terlibat dalam peristiwa penyerangan rombongan polisi yang tengah bekerja bakti di Pos Pendakian Gunung Lawu, Cemoro Kandang, Kabupaten Karanganyar. Namun pihak kepolisian belum menyampaikan pernyataan resmi terkait penangkapan MJI.
"Arah pemberitaan memang ke sana. Tapi secara hukum kan tidak boleh. Institusi Polri, Kejaksaan dan Pengadilan harus menghormati dan menegakkan asas praduga tak bersalah sebelum ada vonis dari pengadilan," katanya.
Endro mengklaim pihak kelaurga sama sekali tidak mengetahui keterlibatan MJI dengan organisasi JAD. Sehari-hari MJI hanya beraktivitas di tempat kerja, masjid, dan kediamannya di Ngruki, Kelurahan Cemani, Sukoharjo.
"Keluarga MJI pindah ke Ngruki tahun 2016. Selama ini MJI tidak pernah ke luar kota juga," katanya.
Endro juga mempertanyakan penyebab kematian MJI secara medis.
"Kematian MJI perlu penjelasan medis dari rumah sakit apakah karena penembakan atau karena sebab lain," katanya.
Jika MJI meninggal karena penembakan oleh aparat, Endro mengaku sangat menyayangkan adanya insiden tersebut."Kenapa sampai ada tembakan mematikan. Seharusnya kan cukup melumpuhkan saja," katanya.
Jenazah MJI telah diambil keluarganya untuk dimakamkan, Sabtu petang sekitar pukul 16:00 WIB. Ayah MJI, Kemis, datang ke RS Bhahangkara Semarang, Minggu, untuk mengambil jenazah yang selanjutnya akan langsung dimakamkan di Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Ikhsan Abdulah alias Muhamad Jihad Ikhsan alias Abdulah Jhons meninggal dunia, Sabtu (11/7) malam. Ia meninggal setelah mengalami luka tembak dan sempat dirawat di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Oleh petugas, jenasah Ikhsan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang dengan menggunakan mobil ambulans.
Dari informasi yang diperoleh CNN Indonesia, Ikhsan merupakan jaringan Jamaah Ansorut Daulah (JAD) yang diduga terkait dengan aksi penyerangan Wakapolres Karanganyar beberapa waktu lalu.
"Tadi dari ruangan IGD, dibawa kesini ke kamar mayat, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan penyidikan Tim Densus", kata salah seorang petugas jaga kamar mayat Rumah Sakit Kariadi Semarang.
Ikhsan merupakan warga Kedungtukul Mojosongo Kecamatan Jebres, Solo. Ia dibekuk Tim Densus 88 Mabes Polri di Dukuh Ngruki Desa Cemani Kabupaten Sukoharjo pada Jumat (10/7) sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam penangkapan tersebut, Tim Densus terpaksa mengarahkan tembakan karena Ikhsan mencoba melawan. Atas luka tembak yang dialami, Ikhsan langsung dibawa Tim Densus ke Rumah Sakit Kariadi Semarang untuk mendapat perawatan medis.
Ikhsan diduga ada dalam satu jaringan dengan pelaku penyerangan Wakapolres Karang Anyar, Karyono Widodo. Karyono sendiri langsung ditembak mati oleh petugas saat melakukan penyerangan.cnnindonesia/nor
No Comment to " Terduga Teroris Tewas Tertembak, Keluarga Minta Penjelasan "