KORANRIAU.co,PEKANBARU- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap waspda dan tidak gampang menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah tidak ada.
Penegasan ini disampaikan Siti Nurbaya saat melakukan kunjungan kerjanya ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (18/7/20). Menurutnya, Karhutla merupakan fenomena alam yang harus dikontrol.
"Kita harus hati-hati mengatakan tidak ada lagi ataupun ada lagi Karhutla, sebab ini alam. Alam itu harus diikuti perilakunya dan yang paling penting adalah diikuti kontrol akibat-akibatnya,"kata Siti.
Karena kata Siti, kalau terdapat hotspot (titik panas-red), kemungkinan apinya ada. Namun yang paling penting apinya itu tidak membuat dampak kepada masyarakat.
Oleh sebab itu lanjutnya, sistem operasional seperti deteksi dini sangat diperlukan. Termasuk water bombing dan dashboard dalam menjalankan suatu pengendalian Karhutla.
Siti memamparkan, pada bulan Juli hingga Oktober 2020 ini merupaka fase kritis Karhutla di Provinsi Riau. Pihaknya akan melakukan teknik modifikasi cuaca untuk membuat hujan pada Agustus depan.
Menurut Siti, teknik modifikasi cuaca ini memang tetap akan dilanjutkan. Bahkan dia telah meminta tim untuk melakukan modifikasi hujan buatan sambil melihat kondisi di daerah ini yang memasuki musim kemarau.
"Saya akan diskusi lagi bersama Kepala BNPB dan melaporkan ke Pak presiden. Paling lambat pertengahan Agustus akan dioperasikan teknik modifikasi cuaca,"sebutnya.
Pada kesempatan itu, Siti juga menyampaikan kalau Karhutla di Riau memiliki ciri khas sendiri dengan fase-fase kritisnya. Hal ini yang mendorong pihaknya untuk melakukan pendeteksian dini dengan cara teknik modifikasi cuaca.nor
No Comment to " Menteri LHK: Hati-hati Katakan Karhutla Tidak Ada Lagi... "