KORANRIAU.co-Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Jumat (24/7) waktu setempat bahwa tidak akan menerima pelajar asing baru yang hendak belajar dengan metode studi online, setelah membatalkan aturan yang dikritik banyak pihak soal pemulangan pelajar asing karena pandemi virus corona.
Perubahan kebijakan diumumkan dalam pernyataan oleh Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS.
Presiden Donald Trump telah membuat aturan ketat pada imigrasi dan telah menangguhkan beberapa jenis visa untuk orang asing selama krisis virus corona. Dan pada 14 Juli 2020, pemerintah AS berbalik arah dan membatalkan keputusan.
Langkah itu dilihat sebagai usaha Trump untuk memberi tekanan pada institusi pendidikan yang mengadopsi pendekatan penuh kehati-hatian untuk membuka kembali kelasnya di tengah pandemi global COVID-19.
Trump berkeinginan agar sekolah-sekolah di semua tingkatan dibuka kembali dengan kelas tatap muka, sebagai tanda dimulai era normal baru seiring ia berjuang keras untuk terpilih kembali sebagai pemimpin AS dalam pemilihan umum pada bulan November ini.
Dia mendorong pembukaan kelas tatap muka, meskipun virus merajalela di luar kendali di beberapa negara, dengan angka kematian AS tertinggi di dunia lebih dari 144 ribu.
Pemerintahannya menyerahkan sebagian besar kepada negara untuk mencari tahu cara membuka sekolah dengan aman. Ada lebih dari 1 juta pelajar asing di AS untuk tahun akademik 2018-19, menurut Institute of International Education.
Banyak sekolah sangat bergantung pada uang sekolah yang dibayarkan oleh para siswa.
Sebagian besar perguruan tinggi dan universitas AS belum mengumumkan rencana mereka untuk semester musim gugur, tetapi Harvard telah mengatakan semua kelasnya untuk tahun akademik 2020-21 akan dilakukan secara online, "dengan pengecualian yang amat langka."cnnindonesia/nor
No Comment to " AS Tolak Pelajar Asing untuk Kelas Online Tahun Ajaran Baru "