KORANRIAU.co- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya memberikan edukasi ke masyarakat tentang pengurusan jenazah Corona (COVID-19) agar tidak ada lagi kabar perebutan jenazah antara keluarga dan phak rumah sakit. Jokowi meminta semua pihak berkoordinasi dengan tokoh agama hingga budayawan.
"Kemudian pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog, dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran kita libatkan," kata Jokowi dalam 'Ratas Percepatan Penanganan Dampak Pandemik Covid-19' yang disiarkan secara live di YouTube Setpres, Senin (29/6/2020).
Jokowi meminta jajarannya memastikan agar tidak ada lagi perebutan jenazah positif Corona. Dia meminta seluruh pihak bekerja sama melakukan koordinasi.
"Sehingga jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas COVID oleh keluarga. Itu saya kira sebuah hal yang harus kita jaga, agar tidak terjadi lagi setelah ini," jelasnya.
Untuk diketahui, akhir-akhir ini marak terjadi kasus perebutan jenazah Corona. Hal ini terjadi lantaran keluarga ingin jenazah yang dinyatakan positif Corona ini dimakamkan di pemakaman yang ditunjuk keluarga seperti yang pernah terjadi di Ambon pada Jumat (26/6) lalu, namun di Ambon ini masalahnya sudah selesai, setelah keluarga di edukasi Gugus Tugas akhirnya keluarga mengikuti aturan yang diberikan Gugus Tugas.
Tak hanya itu, di Makassar juga sempat terjadi, ada dua jenazah pasien positif COVID-19 dijemput paksa di RSKD Dadi pada Selasa (2/6) dan RSUD Labuang Baji, Jumat (5/6). Puluhan warga leluasa merangsek ke ruang perawatan rumah sakit karena jumlah aparat keamanan yang berjaga-jaga hanya beberapa orang.detikcom/nor
No Comment to " Jokowi: Jangan Sampai Terjadi Lagi Perebutan Jenazah Pasien Covid-19 "