KORANRIAU.co- Borneo FC sangat yakin pemainnya bakal mau menerima gaji sebesar 25 persen saja dari kesepakatan awal. Klub menilai itu sudah keputusan bagus.
PSSI menyatakan status forc majeur untuk Liga 1 dan Liga 2 sejak Maret sampai Juni 2020 karena pandemi virus Corona. Situasi itu membuat klub bisa melakukan perubahan kontrak dan menggaji pemain dari periode tersebut maksimal 25 persen dari nilai kontrak awal.
Manajer Borneo FC, Muhamad Farid Abubaka, sepakat dengan keputusan PSSI. Dia juga percaya bahwa pemainnya mau dibayar dengan maksimal gaji 25 persen dari ketentuan awal.
"Kalau soal 25% gaji ini menurut kami keputusan yang sudah baik, karena melihat kondisi ini force majeure," kata Farid Abubakar pada Sabtu (28/3/2020).
"Klub otomatis juga susah dapat pemasukan seperti dapat dari tiket penonton dan lain-lain. Itu memang tidak ada semenjak liga diberhentikan," sambungnya.
"Saya rasa semua pemain di Borneo juga mengerti. Setidaknya selama mereka tidak dipekerjakan, mereka juga mempunyai penghasilan. Insya allah bisa cukup dengan kehidupan mereka sehari-hari, sambil menunggu kondisi ini selesai dan normal kembali," ungkapnya.
Kometisi di Indonesia baru bisa berjalan lagi pada 1 Juli 2020 jika kondisi kondusif. Kompetisi bisa ditiadakan jika pemerintah memperpanjang status darurat yang saat ini ditetapkan sampai 29 Mei.detikcom/nor
No Comment to " Borneo FC Percaya Pemain Mau Gajinya Dipotong "