KORANRIAU.co-Pejabat publik mulai kegandrungan bermain Tik Tok, aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video pendek dengan efek spesial dan musik yang bisa dibagikan ke publik. Aksi-aksi mereka dinilai untuk pencitraan.
Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang bermain Tik Tok dalam acara Mata Najwa beberapa waktu lalu.
Selain dalam acara itu, Anies sempat bermain Tik Tok bersama Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani. Kemudian Ganjar juga sempat bermain Tik Tok usai acara bersama Tokopedia.
Ridwan Kamil pun tak ketinggalan. Pria yang akrab disapa Emil itu bermain Tik Tok dengan Boy William serta bersama Cinta Laura dan Dino Patitidjalal.
Aktivitas Emil yang terakhir itu menuai kritik masyarakat lantaran dilakukan ketika warga di sejumlah wilayah Jawa Barat terendam banjir. Emil melakukan aksi Tik Tok itu dalam lawatan ke Melbourne, Australia.
Ikut bermain Tik Tok, Emil seperti menelan ludahnya sendiri. Sebelum Tik Tok 'booming' lagi, Emil pernah menyatakan aplikasi itu hanya membuat manusia hidup penuh dengan kesia-siaan.
Ketika itu Emil merespons keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memblokir aplikasi Tik Tok, pada awal Juli 2018.
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan para kepala daerah yang bermain Tik Tok ini sedang mencitrakan diri agar terlihat merakyat. Meskipun, kata Hendri, aksi mereka juga tak enak untuk dilihat.
"Menurut saya enggak ada kaitannya sama program kerja. Ini benar-benar program pencitraan (agar terlihat) merakyat," kata Hendri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (28/2).
Hendri tak mempermasalahkan jika para pejabat ikut bermain Tik Tok. Sebelum tiga kepala daerah itu, sejumlah pejabat negara juga melakukan aksi dalam aplikasi buatan China itu, seperti eks Wakil Presiden Jusuf Kalla hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Namun, kata Hendri, para pejabat ini harus memperhatikan kondisi masyarakat ketika membuat dan menyebarkan video singkat Tik Tok. Ia mengingatkan agar kegiatan Tik Tok tak dijadikan sebagai rutinitas.
"Sekali-kali boleh lah, yaudah sekali aja. Enggak usah terlalu sering, kemudian enggak usah dijadikan kebiasaan yang mengharuskan gitu," ujarnya.
Ia lantas menyoroti Emil yang justru membuat video Tik Tok di saat warganya di beberapa wilayah Jawa Barat kebanjiran. Menurutnya, tak elok seorang pejabat membuat video singkat yang bersifat menghibur itu di tengah penderitaan warganya.
"Jadi hati-hati lah main Tik Tok, jangan sampai justru merugikan elektabilitas, kredibilitas, kapabilitas mereka juga," tuturnya.cnnindonesia/nor
No Comment to " Pencitraan Merakyat ala Anies, Ganjar, RK Lewat Tik Tok "