KORANRIAU.co,PEKANBARU- Sempat disidak oleh DPRD Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota akan tetap melakukan pemindahan pedagang korban kebakaran Pasar Sukaramai, ke dalam Sukaramai Trade Center (STC) sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada Jumat (7/2/20) lusa.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan dan pemindahan akan mulai dilakukan sesuai dengan jadwal.
"Sampai saat ini rencana itu masih tetap. Jika ada perubahan tentu hal ini harus dibicarakan terlebih dahulu dalam rapat bersama tim percepatan Pemko Pekanbaru," kata Ingot, Rabu (5/2/2020).
Hal tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) dari Pemko Pekanbaru yang ditujukan kepada para pedagang. Pedagang diminta harus masuk ke dalam STC pada 7 Februari. Pemindahan pun nantinya akan dilakukan secara bertahap seiring pembongkaran TPS.
Menurutnya, progres pembangunan fisik STC I sudah mendekati sempurna. Hingga saat ini pun pekerjaan terus digesa agar dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal.
"Pembangunan bagian dalam memang sudah mendekati sempurna. Namun, kami juga mengejar ketertinggalan pekerjaan di bagian luar. Itulah tujuan kami meminta para pedagang masuk pedagang ke dalam STC, agar bagian luar juga bisa dikerjakan," terangnya.
Usai pemindahan pedagang ke dalam kawasan STC, pembongkaran TPS yang saat ini ditempati pedagang pun akan mulai dilakukan pembongkaran. TPS itu nantinya akan dibangun menjadi tempat lahan parkir.
"Ada 1.900 kios yang tersedia di dalam STC. Sementara berdasarkan data, untuk pedagang bekas korban kebakaran hanya 1.200 pedagang. Namun, tetap kita prioritaskan kios untuk pedagang korban kebakaran," tutupnya.
Terpisah, Asisten II Pemerintah Kota Pekanbaru, Elsabrina, menjelaskan bahwa memang untuk gedung STC I sudah 90 persen selesai. Kalau untuk gedung STC II dan III masih belum.
"Kalau kita mengharapkan sempurna 100 persen tidak mungkin tercapai sampai saat lebaran pun mungkin belum selesai," kata Sabrina.
"Kita minta untuk 90 persen sudah harus di tempati, karena fasilitas dan akses yang tersedia adalah arus listrik sudah masuk, setiap kios sudah ada pintu rolling door, WC setiap lantai sudah, dan yang paling penting adalah sirkulasi udara," jelasnya.
"Meski AC disini agak terlambat, namun blower harus ada, kalau itu sudah ada maka sudah bisa ditempati," ujarnya.
Ia tidak menampik bahwa untuk pintu masuk yang berada di Jalan Djokro masih belum, di Jalan Iman Bonjol juga blum. Namun mereka berusaha untuk membuka akses ke Iman bonjol karena parkir disana nantinya sudah bisa.
Sebelum akan dipindahkannya pedagang ke dalam STC, Sabrina menjelaskan yang paling penting itu adalah kenyamanan, akses dari Jalan Djokro, Jalan Iman Bonjol dan Sudirman, kemudian sirkulasi udara, safety untuk kebakaran, toilet itu harus terpenuhi.
Jika hingga tanggal 7 Februari besok tidak juga terpenuhi, kemungkinan pedagang akan dimasukkan ke dalam STC bisa diundur.
"Kita akan lihat lagi terkait sirkulasi udara, karena ini yang belum kemarin. Dan kemungkinan pedagang masuk tanggal 7 besok bisa diundur (jika tidak terpenuhi itu, red)," pungkasnya.Rahmat
No Comment to " Pemindahan Pedagang Ke STC Tetap Sesuai Jadwal, Kecuali Tak Layak "