KORANRIAU.co,PEKANBARU- Penderita HIV AIDS di Pekanbaru tahun 2019 meningkat cukup tajam, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi menyebutkan bahwa kasus ini perlu menjadi perhatian. Pasalnya, kasus HIV AIDS tersebut banyak terjadi di usia produktif.
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, mengatakan bahwa penanganan penyakit HIV AIDS sangat perlu dan penting sekali dilakukan."Apalagi, dari data yang ditemukan sebagian besar penderita HIV AIDS itu di usia produktif," kata Ayat, Rabu (27/11/2019).
"Dan yang menggenaskan lagi, kasus ini ditemukan juga pada ibu rumah tangga," ungkapnya.
Maka dari itu kata Ayat, Pemerintah Kota Pekanbaru telah mengeluarkan kebijakan melalui tim penanggulan AIDS. Menurutnya, masalah ini patut menjadi perhatian kita tentang standar pelayanan minimal, dan salah satunya adalah standar pelayanan penanggulangan AIDS.
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, mengatakan bahwa layanan tes HIV tersedia di 21 Puskesmas dan rumah sakit di Pekanbaru."Saat ini kita sudah membuka layanan tes HIV gratis di 21 Puskesmas dan rumah sakit. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah masyarakat terkena HIV atau tidak," kata Amin, Rabu (27/11/2019).
"Jika kita temukan terkena HIV atau gejala, maka akan kita obati dan kita lakukan penanggulangan. Karena kota Pekanbaru adalah kota transit, maka kita harus bisa memutus mata rantai terjadinya penyebaran HIV ADS," ujarnya.
Ia pun menghimbau agar masyarakat melakukan tes HIV yang bisa dilakukan di Puskesmas ataupun rumah sakit. Masyarakat tidak perlu malu untuk melakukan tes HIV, apabila ditemukan positif HIV dan malu untuk diketahui orang lain, penderita pun bisa meminta pihak Puskesmas atau rumah sakit agar tidak menyebarkan informasi tersebut secara terbuka.
Menurutnya, orang yang terkena HIV AIDS belum tentu orang yang bekerja sebagai pekerja seks komersial. Karena HIV bisa juga tertular melalui darah, jarum suntik. "Oleh karena itu kita menghimbau kepada masyarakat khawatir untuk melakukan tes HIV AIDS," harapnya.
"Kalau memang orang itu minta dirahasiakan, kita rahasiakan, yang penting orang itu tahu kalau terkena HIV AIDS. Karena ada upaya kita untuk mengobatinya, mencegahnya, dan mencegahnya menular kepada orang lain," terangnya.
Amin mengungkapkan bahwa sejak tahun 2004 hingga 2019, penderita AIDS di Pekanbaru berjumlah 1862 orang. Bertambah 407 orang dari tahun 2018 yang berjumlah 1455 orang.
"Terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan itu terjadi mungkin karena ditemukan, sebab selama ini mereka tidak melakukan tes HIV, akan tetapi setelah diperiky banyak terkena HIV AIDS," ungkapnya.
Untuk menanggulangi HIV AIDS tersebut, Ia pun melakukan koordinasi dengan stakeholder dan melibatkan masing-masing Kecamatan di Pekanbaru untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku hidup sehat.Rahmat
No Comment to " HIV AIDS Banyak di Usia Produktif, Wawako: Perlu Perhatian "