KORANRIAU.co-Sejak sepuluh tahun lalu UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Namun masyarakat Tanah Air tidak boleh berpuas diri dengan penetapan tersebut. Batik tetap harus dilestarikan karena sudah menjadi identitas bangsa.
Para orangtua di Indonesia memegang peranan penting terhadap kelestarian batik di masa depan. Menurut penggiat budaya yang kini juga menjadi perancang busana batik, Iwet Ramadhan, orangtua perlu menumbuhkan rasa kecintaan pada batik dalam diri anak-anaknya.
Caranya bisa dengan sering memakai peralatan bernuansa batik. Sebab itu pula yang terjadi pada dirinya.
“Saya itu jatuh cinta sama batik karena dicontohkan oleh orangtua dan kakek nenek saya. Saya masih melihat nenek mengenakan kain wiron dan papa wironin kain mama. Saya melihat itu setiap hari dan pada akhirnya ingin mendalami (batik),” ujar Iwet saat ditemui Okezone dalam peluncuran ‘Botol dan Peralatan Makan Motif Batik Terbaru dan Pameran Batik’ yang diselenggarakan oleh Pigeon, Rabu (2/10/2019), di Jakarta.
Iwet mengatakan, sekarang ini rata-rata ibu milenial menganggap mengenakan batik itu tidak praktis. Padahal, anak mencontoh perilaku dari orangtuanya. Apabila orangtuanya saja enggan memakai batik, maka tidak menutup kemungkinan anaknya melakukan hal yang sama.
“Jadi kalau mau rasa cinta terhadap batik itu muncul kepada anak-anak, biasakan mereka melihat orangtuanya memakai batik. Bisa juga anak memakai peralatan sehari-hari seperti peralatan makan yang memiliki motif batik,” terang Iwet.
Untuk membantu orangtua melestarikan batik dan menumbuhkan rasa cinta di dalam diri anak-anaknya, Iwet bekerja sama dengan Pigeon selaku brand produk perlengkapan bayi untuk meluncurkan botol dan peralatan makan dengan motif batik yang memiliki filosofi mendalam. Ada beberapa motif karakter yang diciptakan oleh Iwet yaitu Phoenix (Lok Can), Sulur (rumput), merak, kupu-kupu, dan bangau.okezone/nor
No Comment to " Cara Desainer Iwet Ramadhan Tumbuhkan Rasa Cinta Anak pada Batik "