Browsing "Older Posts"

  • Kabut Asap Tebal, Perusahaan Bagikan Masker ke Sekolah Dasar di Rupat

    By redkoranriaudotco → Kamis, 28 Februari 2019
    Pihak PT Sumatera Riang Lestari membagikan masker kepada murid sekolah
    dasar, dengan langsung mendatangi sekolah-sekolah.
    KORANRIAU.co, Pekanbaru - Tebalnya kabut asap di Pulau Rupat Kabupaten
    Bengkalis, Riau akibat kebakaran hutan dan lahan mengkhawatirkan
    anak-anak sekolah. Ribuan masker dibagikan ke sekolah dan masyarakat
    sekitar untuk meminimalisir penyakit akibat asap tersebut.

    "Hari ini kita bagikan masker di SDN 29 Pulau Rupat, ada sekitar 2.000
    masker yang juga akan kita bagikan ke masyarakat di jalanan," ujar
    Humas PT Sumatera Riang Lestari, Abdul Hadi kepada KR, Rabu
    (27/2/2019).

    Hadi mengaku pihaknya langsung mendatangi sekolah yang terdekat dengan
    lokasi kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan mereka juga ikut andil
    dalam pemadaman kebakaran lahan di Rupat, termasuk sarana dan
    parasarana.

    "Ada 280 orang karyawan PT SRL yang kita turunkan untuk memadamkan api
    bersama tim gabungan TNI Polri dan BPBD Bengkalis, alat berat dan
    mesin air juga kita bawa ke lokasi," kata Hadi.

    Hadi menjelaskan, di Pulau Rupat tidak ada turun hujan sejak dua pekan
    terakhir. Namun api terus menjalar di hutan dan semak belukar.
    Hembusan angin yang kencang dari Selat Malaka juga menjadi kendala dan
    hambatan bagi petugas untuk memadamkan api.

    "Angin yang sangat kuat di lokasi lahan terbakar serta paparan asap
    membuat petugas kewalahan. Kebakaran terjadi di beberapa desa, seperti
    di Desa Sri Tanjung, Pergam dan Terkul," kata Hadi. ABDULLAH SANI
  • Penyandang Tuna Rungu Minta Bantu Alat Dengar ke DPRD Riau

    By redkoranriaudotco →
    KORANRIAU.co, PEKANBARU  - Sekitar sepuluh orang perwakilan penyandang
    tuna rungu yang tergabung dalam DPD GERKATIN (Gerakan untuk
    Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Provinsi Riau, Rabu (27/02/2019)
    mendatangi gedung DPRD Provinsi Riau.

    Kedatangan disambut oleh Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Mansyur HS di
    ruang kerjanya. Berdasarkan informasi yang disampaikan, Mansyur HS,
    kedatangan perwakilan dari kepengurusan DPD GERKATIN tersebut dalam
    rangka minta bantu alat pendengaran bagi seluruh anggota yang
    beranggotakan sekitar 200-an orang.

    "Alat dengar ini merupakan vital bagi mereka karena disamping tidak
    bisa bicara normal, telinga juga kurang mendengar yang butuh alat
    bantu," sebutnya.

    Disampaikan juga oleh politisi PKS Dapil Kota Pekanbaru ini, selain
    minta bantu alat dengar, penyandang tuna rungu ini juga minta bantu
    dalam legal mendapatkan SIM C atau SIM A.  Karena selama ini sangat
    sulit mendapatkannya walau kesehariannya sudah membawa kendaraan
    bermotor juga.

    "Juga mereka minta bantu alat usaha dan modal.  Seperti menjahit
    dengan minta mesin jahit dan lainnya," tambah Mansyur HS.

    Saat disinggung mengenai upaya yang akan dilakukan pihak DPRD Riau
    terhadap tuntutan atau aspirasi yang disampaikan, kembali Mansyur HS
    menyebutkan, hal ini bisa nanti bisa dimasukkan dalam program dari
    Pokir (Pokok Pikiran) Dewan.  "Disamping itu kita pada tanggal 4 Maret
    ini juga akan hering dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan.  Disini
    nanti akan kita coba sampaikan apa yang bisa diperbuat," tambahnya.
    (ISMET TARMIZI)
  • Wisudawan Diharapkan jadi “Entrepreneurship” dan “Problem Solving” di Lingkungan Masyarakat

    By redkoranriaudotco →
    Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA memberikan ucapan selamat
    kepada wisudawan. ISTIMEWA

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir
    Aras Mulyadi DEA, menghimbau kepada para wisudawan agar dapat
    mengimplementasikan bidang keilmuan yang disandangnya untuk menunjang
    penyelesaian persoalan-persoalan yang ada di tengah masyarakat.

    Hal ini disampaikan Rektor pada Sidang Senat Terbuka Universitas Riau
    dalam rangka wisuda Program Pascasarjana Ke-41, Profesi Ke-35, Sarjana
    Ke-104, dan Program Diploma Ke-45 Tahun 2019. Rabu (27/2/2019) di
    Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Kampus Gobah Unri.

    “Usia Unri yang sudah meranjak ke usia 57 pada Oktober 2019 ini,
    beberapa prestasi telah dicapai dalam beberapa bidang, diantaranya
    Unri telah memperoleh Akreditasi “A” pada 17 Juli 2018 lalu. Ini
    merupakan komitmen Unri Sebagai Perguruan Tinggi terhadap mutu dan
    kapasitas penyelenggaraan program Tridarma Perguruan Tinggi untuk
    menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan,” jelas Aras.

    Lebih lanjut, Berdasarkan kinerja  mutu dan potensi perguruan tinggi
    di Indonesia, melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
    Tinggi (Kemenristekdikti), Unri sudah berada pada klaster utama, yakni
    berada diposisi ke-24, dari Perguruan Tinggi Negeri yang ada di
    Indonesia.

    “Sesuai dengan visi kepemimpinan Unri dalam menjadikan Unri sebagai
    “Good Governance”, melalui Kementerian Keuangan, Unri telah meraih 3
    kali berturut-turut prediket WTP dalam mengelola keuangan. Prediket
    ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap institusi pemerintahan
    yang telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan
    baik,” terang Aras.

    Berkenaan dengan  prestasi dan prediket, Misi Unri sudah selaras dalam
    menunjang terlaksananya Tridarma Perguruan Tinggi, yang meliputi
    Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat.

    “Maju tidaknya sebuah Perguruan Tinggi, tidak terlepas dari beberapa
    faktor serta dukungan dari berbagai pihak. Berkembangnya Universitas
    Riau, adalah diantaranya dipengaruhi oleh paradigma yang dimiliki oleh
    unsur-unsur yang ada di Unri. Diantaranya, berorientasi pada Era
    Revolusi Industri 4.0, memiliki rasa cinta terhadap Unri, bekerja
    melayani, bekerja berkualitas dan benar, kerja bermitra,” tambah
    Rektor.

    “Oleh Karena Itu, saya berharap kepada wisudawan dapat terus memiliki
    paradigma dan berkiprah menuangkan ilmu yang dimiliki untuk mampu
    menjadi seorang Entrepreneurship yang bernilai, yang mampu menjadi
    “Problem Solving” di lingkungan masyarakat. “Jadilah alumni terdidik,
    dan kreatif dengan menciptakan lapangan-lapangan kerja baru sesuai
    dengan bidang keilmuan yang ada,” ungkap Guru Besar Fakultas Perikanan
    dan Kelautan.

    Rektor Unri, berharap kepada seluruh pihak, baik instansi pemerintah
    maupun swasta yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kemajuan
    dunia pendidikan khususnya, agar bersama-sama terus menjalin
    kerjasama, meningkatkan daya serap lulusan-lulusan Unri yang memiliki
    kualitas, serta mutu yang berbasis kompetisi dalam menyongsong
    visi-misi Unri menuju Universitas Riset pada Tahun 2035, Tutupnya.

    Pada wisuda Program Pascasarjana Ke-41, Profesi Ke-35, Sarjana Ke-104,
    dan Program Diploma Ke-45 Tahun 2019 periode Februari, Unri
    mewisudakan sebanyak 2.374 orang wisudawan yang terdiri dari,
    Pascasarjana 201 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) 333
    orang, Fakultas Keperawatan (FKP) 97 orang, Fakultas Ekonomi dan
    Bisnis (FEB) 357 orang, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) 223
    orang, Fakultas Teknik (FT) 210 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu
    Pengetahuan Alam (FMIPA) 158 orang, Fakultas Pertanian (FP) 110 orang,
    Fakultas Hukum (FH) 107 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    (FKIP) 449 orang, dan Fakultas Kedokteran (FK)120 orang. (RLS)
  • Agustiar Terpilih Aklamasi Pimpin POBSI Kota Pekanbaru

    By redkoranriaudotco →
    POBSI Kota Pekanbaru menggelar Muskot, Sabtu (23/2/2019) di Hotel New
    Hollywood Pekanbaru.
    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Dalam Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan
    Olahraga  Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kota Pekanbaru, yang
    digelar Sabtu (23/2/2019) kemarin, di Hotel New Hollywood Pekanbaru,
    Agustiar akhirnya terpilih secara aklamasi pimpin cabang olahraga
    (Cabor) Biliar Pekanbaru.

    Muskot POBSI Kota Pekanbaru 2019 yang dihadiri oleh Ketua Harian POBSI
    Riau, Dwi Sutrisno bersama Sekretaris Umum POBSI Riau (Sekum) Jefri
    serta Wakil Sekretaris Ihsan.

    Agustiar selaku ketua terpilih mengatakan bahwa pihaknya akan segera
    menyusun program kerja. "Kita akan membuat target dan akan membuat
    program dalam waktu seratus hari kerja," kata Agustiar yang juga
    menjabat Ketua PWI Kota Pekanbaru.

    "Jika dalam seratus hari kerja tidak gaung dan kinerjanya, maka siap
    untuk dievaluasi total," lanjutnya.

    Pihaknya juga meminta agar semua pihak bisa membantu mendukung setiap
    program yang dijalankan. "Saya juga meminta di sini, bantu dalam
    memajukan organisasi ini. Terutama dari senior-senior biliar, pemilik
    rumah biliar, atlet biliar dan pihak terkait lainnya. Jangan biarkan
    saya bekerja sendiri," katanya tegas.

    Lanjut dikatakannya, selama tahun 2019 ini, dibawah kepemimpinannya di
    POBSI Pekanbaru, akan melaksanakan minimal tiga kali kejuaraan. Hal
    ini dilakukan, untuk membangkitkan gairah dan semangat atlet yang
    selama ini sudah giat berlatih.

    "Sehingga cita-cita Kota Pekanbaru menjadikan sebagai gudang atlet
    biliar di Provinsi Riau, bahkan di level Sumatera, bisa terwujud,"
    harapnya.

    "Insya Allah, untuk nama ivennya nanti bisa kita buat Kejuaraan
    Walikota Pekanbaru Cup, Dandim Cup dan Kapolresta Pekanbaru Cup.
    Intinya, doa kan saya dan pengurus selalu amanah," sebutnya.

    Sementara itu, Sekum POBSI Riau Jeffri menuturkan, Muskot POBSI
    Pekanbaru ini digelar, karena periodesasi kepengurusan sebelumnya
    sudah habis sejak Maret 2017. Lalu ditunjuk carataker dari POBSI Riau.

    "Dari hasil musyawarah, selaku Sekum dipercaya teman-teman sebagai
    carataker. Dengan berjalannya waktu, baru sekarang kita bisa
    melaksanakan pemilihan ketua baru," terang Jeffri.

    Sementara itu, Ketua Harian POBSI Riau Dwi Sutrisno menyampaikan
    apresiasi yang tinggi kepada ketua terpilih, Agustiar. Sebab, sudah
    mau mengabdikan dirinya demi kemajuan olahraga biliar, khususnya di
    Kota Pekanbaru.

    Karenanya, POBSI Riau menitipkan pesan, agar gaung POBSI Pekanbaru ke
    depannya, lebih baik dan lebih moncreng. Baik itu kinerja pengurus,
    terlebih lagi dalam membina atlet-atlet berprestasi.

    "Selamat bekerja, semoga amanah. Kita memberi waktu satu bulan kepada
    ketua terpilih selaku formatur tunggal, untuk menyusun
    kepengurusannya. Setelah itu kami keluarkan SK, dan harus tancap gas.
    Langsung bekerja," pintanya. (RAHMAT HIDAYAT)
  • Reses di Kecamatan Pekanbaru Kota, Warga Keluhkan Sejumlah Persoalan pada Nofrizal

    By redkoranriaudotco →
    RESES : Anggota DPRD Riau Ir Nofrizal MM menjawab aspirasi masyarakat
    saat reses di Kecamatan Pekanbaru Kota.

    KORANRIAU.co, PEKANBARU–Kegiatan reses anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ir
    Nofrizal MM di Kecamatan Pekanbaru Kota berjalan dengan lancar. Meski
    sempat diguyur hujan, reses Ir, Nofrizal, MM tepatnya di Jalan
    Jenderal Sudirman, Gang Tawalib, RT 01 RW 05, Kelurahan Tanah Datar
    dihadiri ratusan  masyarakat.

    Dalam reses Ir Nofrizal ke daerah pemilihan (Dapil) I (Kecamatan Lima
    Puluh, Pekanbaru Kota, Senapelan dan Sukajadi), ada beberapa persoalan
    yang disampaikan oleh masyarakat yang mayoritas pedagang ini, mulai
    dari persoalan ekonomi, persoalan sosial, hingga pendidikan dan
    persoalan administrasi kependudukan yakni

    kartu tanda penduduk (KTP) warga yang tak kunjung selesai.

    "Cucu saya terpaksa berhenti pas kelas II, karena tidak ada biaya,
    sementara saya tidak bisa berbuat banyak karena orang tuanya juga
    sudah meninggal, jadi saya harab ada perhatian dan bantuan atau solusi
    dari Pemerintah dan pihak wakil rakyat," keluh seorang warga Tanah
    Datar kepada Nofrizal, Selasa (26/2/2019).

    Sementara itu, Ketua RT 01, Eliza Syarif juga mengungkapkan persoalan
    kesehatan, dimana masyarakat yang mayoritas pedagang dan masyarakat
    kurang mampu tidak mendapatkan jaminan kesehatan seperti Kartu
    Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah.

    "Banyak warga kami yang tidak punya kartu KIS padahal warga kami ini
    warga mayoritas tidak mampu, sementara warga lain yang kita lihat
    warga mampu malah dapat, " ungkap  Eliza Syarif.

    Menjawab berbagai persoalan yang disampaikan warga, Norfrizal yang
    juga Wakil DPRD kota Pekanbaru ini berharap masyarakat untuk ikut
    berperan aktif berkoordinasi agar segala persoalan bisa cepat
    ditindaklanjuti.

    "Untuk kartu Indonesia sehat ini memang ditujukan untuk orang tidak
    mampu, memang kuotanya memang terbatas dan ada yang mungkin tidak
    terdata, ini yang perlu disingkronkan lagi, disamping itu juga bagi
    yang tidak ikut terdata oleh petugas yang ditunjuk bisa ke Jamkesda
    dan sekarang sudah berganti kartu Pekanbaru sehat yang saat ini sedang
    dilouncing," ungkap Nofrizal.

    Sementara persoalan ekonomi, Nofrizal juga menilai warga sekitar cukup
    kreatif dalam mengembangkan berbagai usaha rumahan, seperti usaha
    kerupuk jengkol dan usaha lainnya yang dinilai bisa membantu
    perekonomian keluarga.

    "Kondisi ekonomi saat ini memang serba sulit, sehingga ibu-ibu disini
    harus kreatif untuk menambah penghasilan keluarga seperti usaha
    keripik jengkol dan usaha lainnya, memang perlu peran penting
    pemerintah dan instansi terkait untuk membantu lebih mengembangkan
    usaha masyarakat ini," ungkap Nofrizal.

    Disamping itu Ketua Fraksi PAN ini juga menyinggung soal persoalan
    administrasi kependudukan yang dikeluhkan masyarakat, seperti KTP
    warga yang tidak kunjung selesai setalah satu tahun lebih melakukan
    perekaman.

    "Persoalan KTP ini bukan masalah baru lagi,  bahkan sering kita dengar
    dimana warga sudah lakukan perekam namun KTP tak kunjung selesai,
    makanya tadi kita tanya resi yang dikasi pihak Disdukcapil atau pihak
    camat agar segera bisa ditindaklanjuti," ujar Nofrzial. (MUHAMMAD
    YUSUF)
  • Sebanyak 39 SMA Ikuti OSK Tingkat Kampaten Kampar

    By redkoranriaudotco →

    KORANRIAU.co, BANGKINANG KOTA - SMA 1 Bangkinang Kota menjadi tuan
    rumah Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) SMA se-Kabupaten Kampar Tahun
    2019 yang diikuti sebanyak 39 SMA se Kabupaten Kampar, Rabu
    (27/12/2019).

    Kepala Sekolah SMA 1 Bangkinang Kota, M.Hendra Yunal, M.Si mengatakan,
    dari 41 SMA yang ada di kabupaten, yang terdata ke pihak sekolah untuk
    mengikuti OSK ini sebanyak 39 SMA.

    Hendra mengku gembira dan berbangga SMANSA Bangkinang kota dipilih
    sebagai tuan rumah seleksi Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten
    Kampar ini.

    “Tentu kita senang dipilih jadi tuan rumah, dan mempersiapkan diri
    termasuk siswa siswi SMA 1 Bangkinang Kota itu sendiri,” katanya.

    Lebih lanjut Hendra menjelaskan, adapun jumlah peserta dari 39 sekolah
    itu yang tercatat di data sekolah 463 siswa dan ruang yang terpakai
    untuk Olimpiade  Sains Kabupaten (OSK) ini sebanyak 24 ruang dengan 9
    mata pelajaran/bidang studi.

    "Tahapan-tahapan Olimpiade pada hari ini (kemarin,red) serentak
    dilaksanakan di seluruh kabupaten kota di seluruh Indonesia  Nanti
    yang lulus dari Olimpiade Sains Kabupaten  akan maju ke tingkat
    propinsi yang dilaksanakan pada tanggal 9-11 April di Pekan Baru,"
    tutur Hendra.

    Dilanjutnya Hendra, seandainya lolos lagi di tingkat provinsi maka
    puncaknya adalah Olimpiade Sains Nasional  yang dilaksanakan 30 Juni -
    6 Juli di Manado Sulawesi Utara.

    Hendra berharap kedepannya, semoga duta-duta sekolah ini mampu
    mengharumkan nama sekolah mudah-mudahan mereka lolos ke tingkat OSP
    Olimpiade Sains Tingkat Provinsi, bahkan ke tingkat nasional Olimpiade
    Sains Nasional (OSN) di Manado Sulawesi Utara.

    “Harapan besar kita untuk anak-anak kita terkhusus untuk SMA 1
    Bangkinang kota menjadi duta sekolah, duta kabupaten, bahkan duta
    provinsi untuk tampil nanti di tingkat nasional," tutur Hendra.
    (HARISEP)
  • Mahasiswa Sebagai Kelompok Intelektual Pendukung Suksesnya Pemilu 2019

    By redkoranriaudotco → Rabu, 27 Februari 2019


    Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA menyampaikan sambutan pada
    seminar,” Selasa (26/2/2019) di Kampus Bina Widya Unri. ISTIMEWA
    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Rektor Universitas Riau (Unri) Prof Dr Ir
    Aras Mulyadi DEA mengharapkan mahasiswa sebagai kelompok intelektual
    hendaknya menjadi pendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Umum
    (Pemilu), yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang,

    Hal ini disampaikan Rektor dihadapan peserta seminar yang
    diselenggarakan Unri dengan Universitas Pertahanan (UNHAN) tema
    “Semangat Menyukseskan Pesta Demokrasi 2019 Guna Mingkatkan Jiwa
    pertahanan dan Bela Negara,” Selasa, (26/2/2019) di Aula Siak Indra
    Pura, Gedung Rektorat Lantai IV, Kampus Bina Widya Unri.

    “Demokrasi sebagai wujud dari pelaksanaan sistem negara, dimana semua
    warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
    dapat mengubah hidup kedepan. Oleh karena itu, melalui momentum
    Pemilihan Umum (Pemilu) sebagai bentuk dari “pesta Demokrasi,”
    mahasiswa selaku kelompok yang memiliki intelektual dalam memandang
    suatu persoalan, hendaknya mendukung suksesnya penyelenggaraan,” ujar
    Rektor.

    Lebih lanjut, Rektor Unri, menyampaikan adapun peran lain dalam
    menyukseskan pesta demokrasi ini adalah dengan menjaga situasi dan
    kondisi negara selama pesta demokrasi, yakni dengan mengedepankan
    kedewasaan demokrasi yang diwujudkan dalam sikap bijak dalam menyikapi
    segala bentuk situasi dan kondisi yang terjadi di tegah masyarakat.

    Selanjutnya, Rektor Unri, menyebutkan dengan peningkatan jiwa
    pertahanan dan bela negara, terdapat sejumlah perspektif dalam
    menganalisa faktor untuk meningkatkan jiwa pertahanan dan bela negara.
    Berkenan hal itu maka dapat dikaitkan dengan sebuah argumen bahwa
    “kuatnya suatu bangsa atau negara” dipengaruhi oleh unsur pemerintahan
    yang bersih, perekonoian yang maju, dan aspek pertahanan negara yang
    kuat.

    “Unsur yang penting dalam meningkatkan jiwa pertahanan dan bela negara
    adalah selalu merasa diri memiliki dan menjadi bagian penting dari
    NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesi-red) yang kita maknai sebagai
    “Cinta NKRI,” tambahnya.

    Dalam pelaksanaan seminar ini, Rektor, berharap kepada peserta
    nantinya dapat mencapai sasaran dan tujuan dari kegiatan yang telah
    ditetapkan. “Melalui narasumber yang nantinya akan menyampaikan materi
    pada seminar ini sama-sama kita harapakan dapat menambah wawasan
    tentang kebangsaan guna peningkatan jiwa pertahanan dan bela negara
    dalam konteks semangat untuk menyukseskan pesta demkrasi 2019,”
    tutupnya.

    Dalam kesempatan ini turut hadir sebagai pemateri, di antaranya Dekan
    Fakultas Manajemen Pertahanan UNHAN Laksda TNI Sulistiyanto SE MM MSc
    PSc, Kasirem Korem 031 Wira Bima Kolonel Kav Trihandoko SSos, Kepala
    Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Riau Sri
    Petri Hariyanti, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unri
    Dr Syafri Harto. (RLS)
  • Kasus Korupsi Pengadaan Alkes RSUD AA, Hakim Kabulkan Penangguhan Penahanan Tiga Dokter

    By redkoranriaudotco →

    Sidang kasus dugaan korupsi ‎pengadaan alkes RSUD Arifin Ahmad cukup
    menyedot perhatian masyarakat untuk menyaksikan. RAHMAT HIDAYAT
    KORANRIAU.co, Pekanbaru - Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru
    mengabulkan permohonan pengalihan penahanan tiga dokter spesialis di
    RSUD Arifin Achmad (AA) Pekanbaru jadi tahanan kota. Akhirnya,
    terdakwa dugaan korupsi ‎pengadaan alat kesehatan itu keluar dari
    Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB, Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan
    Raya.

    Keputusan itu dibacakan majelis hakim yang dipimpin Martua Saut
    Pasaribu, dalam sidang, Senin (25/2/2019) malam. Sebelumnya, tiga
    dokter telah mengajukan pengalihan penahanan kepada hakim sejak mereka
    menjalani sidang perdana, Desember 2018 lalu.

    "Hakim mengalihkan penahanan tiga dokter. Jadi tahanan kota," ujar
    Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Yuriza
    Antoni, Selasa (26/2/2019).

    Padahal sebelumnya jaksa bersikukuh untuk tetap menahan ketiga dokter
    itu meski 'diserang' demonstran oleh puluhan dokter di Pekanbaru.
    Ketiga dokter itu adalah  dr Welli Zulfikar, dr Kuswan Ambar Pamungkas
    dan drg Masrial. Selain tiga dokter, hakim juga mengalihkan penahanan
    Direktur CV Prima Mustika Raya (PMR), Yuni Efrianti.

    Sementara staf CV PMR, Mukhlis tetap ditahan karena tidak mengajukan
    permohonan pengalihan penahanan.

    "Hanya empat terdakwa dialihkan (penahannya), mungkin karena
    mengajukan permohonan," kata Yuriza.

    Yuriza mengatakan, untuk tiga dokter, langsung mengurus pembebasannya
    dari Rutan Klas IIB Pekanbaru, Senin malam. "Kalau tiga dokter malam
    (keluar Lapas) sedangkan terdakwa Yuni, hari ini," kata Yuriza.

    Tiga dokter dan dua terdakwa dari swasta ditahan oleh Kejaksaan Negeri
    Pekanbaru pada 26 November 2018 lalu. Penahanan itu menimbulkan
    gejolak, terutama rekan-rekan terdakwa.

    Puluhan dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah
    Indonesia (IKABI) Koordinator Wilayah Riau dan Persatuan Dokter Gigi
    Indonesia (PDGI) Riau melakukan aksi solidaritas ke Kejari Pekanbaru.
    Para dokter itu  meminta agar penahanan ketiga tersangka ditangguhkan.

    Permohonan disampaikan asosiasi dokter, termasuk Direktur RSUD Arifin
    Achmad Riau, dr Nuzelly Husnedi. Alasannya, tenaga tiga dokter itu
    sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan masyarat.

     Firdaus Ajis selaku pengacara tiga dokter menyebutkan, ada jaminan
    orang agar penahanan ketiga terdakwa dialihkan. "Ada jaminan orang,
    dari asosiasi (dokter) di Pekanbaru dan pusat serta istri bersangkutan
    yang siang malam ada bersama mereka," ucap Firdaus, belum lama ini.

    Dia mengatakan, ada 20 item penjamin terhadap tiga dokter. Dia
    menjamin, persidangan tidak akan terganggu kalau ketiga terdakwa
    berada di luar penjara. "Justru yang terganggu adalah pelayanan kepada
    masyarakat," ucap Firdaus.

    Dijelaskannya, ketiga dokter itu adalah dokter sub spesialis. Untuk dr
    Welly Zulfikar hanya ada satu orang. "Jadi mereka tidak hanya dokter
    spesialis, jadi kami berharap dari sisi kemanusiaannya," tutur
    Firdaus.

    Diberitakan sebelumnya, perbuatan kelima terdakwa terjadi  pada tahun
    2012 hingga 2013 silam dengan cara membuat Formulir Instruksi
    Pemberian Obat (FIPO) dengan mencantumkan harga yang tidak sesuai
    dengan harga pembelian sebenarnya dalam pengadaan alat kesehatan
    spesialistik Pelayanan Bedah Sentral di staf fungsional RSUD Arifin
    Achmad.

    Dalam pembelian itu, pesanan  dan faktur dari CV PMR disetujui
    instansi farmasi. Selanjutnya dimasukkan ke bagian verifikasi untuk
    dievaluasi dan bukti diambil Direktur CV PMR, Yuni Efrianti.
    Selanjutnya dimasukkan ke Bagian Keuangan.

    Setelah disetujui pencairan, bagian keuangan memberi cek pembayaran
    pada Yuni Efrianti. Pencairan dilakukan Bank BRI, Jalan Arifin Achmad.
    Setelah itu, Yuni Efrianri melakukan perincian untuk pembayaran tiga
    dokter setelah dipotong fee 5 persen.

    Pembayaran dilakukan kepada dokter dengan dititipkan melalui staf SMF
    Bedah, saksi Firdaus.  Tindakan terdakwa melanggar peraturan
    pemerintah tentang pengelolaan keuangan daerah.

    CV PMR diketahui bukan menjual atau distributor alat kesehatan
    spesialistik yang digunakan ketiga dokter. Kenyataannya, alat tersebut
    dibeli langsung oleh dokter bersangkutan  ke distributor
    masing-masing. (SANI/RAHMAT)
  • Pemko Diminta Tunda Rencana Pengeloaan Pasar Tradisional oleh Pihak Ketiga

    By redkoranriaudotco →

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru H
    Fathullah SH meminta Pemerintahan Kota (Pemko) Pekanbaru menunda
    rencana penyerahan pengelolaan pasar tradisional kepada pihak ketiga.

    "Sebaiknya rencana tersebut ditunda terlebih dahulu, mengingat saat
    ini kondisi pedagang yang masih sepi pembeli, terutama Pasar Lima
    Puluh," ungkap Fathullah, Selasa (26/2/2019).

    Menurut Fathullah, pihaknya sangat memahami tujuan Pemerintah Kota
    Pekanbaru untuk penataan pasar yang lebih baik, tapi sebagai anggota
    Komisi II DPRD Pekanbaru dia menyarankan, sebaiknya ditunda dulu
    mengingat kondisi ekonomi masih melemah, daya beli masyarakat turun
    sehingga jika dikelola oleh swasta dikhawatir cost (biaya) sewa kios
    dan sebagainya makin tinggi dan memberatkan pedagang, sementara
    pendapatan pedagang tak seberapa.

    “Saran yang kita sampaikan semata-semata untuk kepentingan masyarakat
    dan pedagang,  pasalnya dari beberapa kali kunjungan ke Pasar Lima
    Puluh para pedagang mengeluh penurunan omset,” katanya.

    Disampaikan H Fathullah, sebaiknya Pemko mengkaji ulang lagi rencana
    tersebut, apa plus minus jika pasar tradisional di Pekanbaru dikelola
    oleh pihak ketiga. “Kami cuma memikirkan nasib pedagang," ungkap
    Fatullah.

    Sebagai mana diberitakan sebelumnya, penyerahan hak kelola pasar
    tradisional oleh Pemko Pekanbaru ke pihak perusahaan dilakukan secara
    bertahap. Tahap pertama ada tiga pasar yang bakal diserahkan ke pihak
    perusahaan yakni Pasar Lima Puluh, Pasar Rumbai dan Pasar Plapa serta
    akan diikuti pasar yang lainnya. (MUHAMMAD YUSUF)
  • Tiga SP/SB di Wilmar Group, Muslim: Semua Data akan Kami Lengkapi

    By redkoranriaudotco →

    Foto bersama Kapala Disnakertrans Dumai dan staf dengan HRD Wilmar
    Pelintung Muslim. (JHONLY SIAHAAN)
    KORANRIAU.co, DUMAI - Kunjungan  Team Dinas Tenaga Kerja dan
    Transmigrasi (Disnakertrans) Dumai ke Wilmar di Kawasan Industri Dumai
    (KID) di Kelurahan Pelintung Selasa (26/02/19) disambut hangat oleh
    Managemen Perusahaan.

    Bahkan managemen perusahaan apresiasi dan berjanji akan menyerahkan
    data yang dibutuhkan termasuk data Serikat Pekerja dan Serikat Buruh
    (SP/SB) dan tenagakerja.

    "Kami sangat apresiasi kedatangan Disnakertrans dan akan merespon
    permintaan data yang dibutuhkan. Data apa yang diminta akan diberikan
    dan jika belum lengkap akan diberikan kemudian," tegas Muslim.

    Menurut Muslim pihaknya mendukung program Disnakertrans Dumai
    melakukan pendataan tenagakerja dan verifikasi SP/SB di.perusahaan.
    Untuk itu, n apa data yang dibutuhkan tolong dibantu, lakukan
    kordinasi. "Saya akan follow up," kata Muslim

    Kepala Disnakertrans Dumai H Suwandy SH M.Hum menyebutkan kunjungan ke
    Wilmar Group selain untuk melakukan verifikasi SP/SB pihaknya juga
    bagian dan silaturahmi.

    "Selain verifikasi juga silaturahmi kepada perusahaan di Dumai. Kami
    minta perusahaan hendaknya dapat memberikan data SP/SB dan data syarat
    syarat kerja dan jumlah tenagakerja di Wilmar ini," pintanya.

    Sementara Kabid Hubungan Industri dan Syarat Kerja Muhammad Fadhly, SH
    menegaskan bahwa pihaknya melakukan verifikasi SP/SB  bukan hanya
    Wilmar Group tapi juga perusahaan lain di Dumai.

    "Seperti yang diutarakan Kepala Dinas tadi  selain silaturahmi kami
    juga minta data tenagakerja dan SP/SB di perusahaan," ujarnya.
    Keperluan data tersebut kata Fadhly untuk dilaporkan ke atasan.

    "Ini ada blangko tolong diisi dengan melampirkan foto copy KTA anggota
    SP/SB di perusahaan," pintanya sembari menambahkan bahwa data SP/SB
    dan tenaga kerja di Dumai diharapkan dapat selesai  sebelum bulan
    puasa. "Tolong dilaporkqn karywan laki laki dan perempuan," tambahnya.

    Sesuai  data yang diperoleh KR, jumlah karyawan Wilmar Pelintung
    sebenyak  1.817 orang. Sedangkan SP/SB ada tiga yakni SBSI Kamiparho,
    STKD dan SPKD.

    Untuk diketahui  verifikasi terhadap serikat pekerja dan serikat buruh
    (SP/SB) rutin dilakukan setiap tahun. Hal tersebut dilakukan untuk
    mengetahui apakah organisasi tersebut aktif  atau tidak.

    Begitu pula Selasa (26/02/19) hari ini, Disnakertrans Dumai turun ke
    Wilmar Group untuk melakukan pemeriksaan ketenagakerjaan dan
    verifikasi SP/SB di perusahaan.

    Ada sekitar 25 perusahaan yang akan dilakukan pemeriksaan
    ketenagakerjaan dan verifikasi SP/SB di Dumai.

     "Untuk tahap awal kita turun ke Wilmar Group. Agenda kita akan turun
    ke 25 perusahaan di Dumai,"  tegas.Kepala Disnakertrans Dumai melalui
    Kabid Hubungan Industri dan Ketenagakerjaan Disnakertrans Dumai
    Muhammad Fadhly SH kepada KR di ruang kerjanya Senin (25/02/19)

    Pemeriksaan.Ketenagakerjaan dan Verifikasi SP/SB di perusahaan mengacu
    kepada UU No. 21 tahun 2000 tentang SP/SB dan UU No. 13 tahun 2003
    tentang Ketenagakerjaan.

    Kemudian Kepmenakertrans No; KEP/16/MEN/2001 tentang Tata Cara
    Pencatatan SP/SB serta permenakertrans RI. No. PER.06/MEN/IV/2005
    tentang Pedoman Verifikasi SP/SB.

    Sesuai data yang diperoleh, SP/SB yang tercatat di Disnakertrans Kota
    Dumai diantaranya; SBSI 1992, Serikat Buruh Kota Dumai (SBKD), Serikat
    Pekerja Kota Dumai (SPKD), STKD, Kamifarho, SP Patra SK, SP IUPHHK-HA
    PT Diamon Raya Timber, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota
    Dumai. SP Dharma Patra (SP-Patra) Kota Dumai, SP-KMPT Pertamina RU II
    Dumai, Serikat Buruh Pemuda Dumai (SBPD) dan F.SPTI-K.SBSI Kota Dumai.
    (JONLY SIAHAAN)
  • SHARP Indonesia Sabet Empat Kategori Penghargaan Top Brand 2019

    By redkoranriaudotco →

    Perwakilan manajemen SHARP Indonesia menerima penghargaan Top Brand
    untuk kategori mesin cuci.
    JAKARTA– Kesetiaan masyarakat tanah air untuk selalu menggunakan
    produk milik PT SHARP Electronics Indonesia mendapat perhatian dalam
    penghargaan Top Brand 2019. Penghargaan bergensi yang diusung oleh
    Majalah Marketing ini menobatkan empat kategori produk milik SHARP
    Indonesia sekaligus, yaitu lemari es, mesin cuci, AC, dan LED TV.

    Penghargaan Top Brand 2019 diterima oleh manajemen SHARP Indonesia
    pada Jum’at (15/2/2019) di Jakarta. Kemenangan ini turut disambut
    positif oleh Andry Adi Utomo selaku National Sales Senior General
    Manager.

    “Di tengah munculnya berbagai merek elektronik terbaru, kami sebagai
    merek yang telah hadir lebih dulu harus mampu mempertahankan citra
    merek SHARP Indonesia. Maka dari itu, inovasi teknologi dan layanan
    purna jual selalu kami terus kedepankan. Upaya-upaya tersebut kini
    berbuah hasil dengan diterimanya berbagai penghargaan, termasuk Top
    Brand 2019. Terima kasih sekali lagi untuk masyarakat Indonesia yang
    terus mempercayakan SHARP Indonesia untuk menjadi produk elektonik
    pilihan, ”kata Andry Adi Utomo.

    Dalam penilaian Top Brand 2019, cakupan wilayah pengumpulan data
    diperluas menjadi 15 kota di Indonesia. Metodenya pun dikumpulkan
    dengan dua metode mulai dari wawancara langsung hingga kuesioner.
    Dari dua metode tersebut diperoleh tiga parameter yaitu mind share,
    market share, serta commitment share yang tergabung dalam Top Brand
    Index.

    Dari hasil penilaian Top Brand, lemari es milik SHARP Indonesia
    menjadi kategori produk terkuat dengan total index 28,8%. Tingginya
    hasil penilaian ini turut membuktikan suksesnya SHARP Indonesia dalam
    menyediakan produk lemari es berbagai jenis sesuai kebutuhan
    masyarakat Indonesia. Pencapaian tak kalah hebat juga diperoleh tiga
    kategori produk lainnya, yaitu mesin dengan total index 22,1%, LED TV
    dengan total index 20,2%, dan AC di 19.9%.

     “Kemunculan lemari es SHARP Indonesia memang spesial karena sangat
    beragam sesuai karakteristik masyarakat di sini. Mulai dari desain
    yang dibuat dengan ciri khas lokal hingga sertifikasi halal pun pernah
    kami luncurkan. Kesuksesan lemari es ini juga kami tularkan kepada
    kategori produk lainnya, sehingga saat ini kami bisa terus memimpin di
    seluruh kategori produk. Ke depan, kami akan terus menguatkan
    produk-produk ini dari berbagai aspek. Harapannya, semoga masyarakat
    Indonesia tetap puas dan merek SHARP terus mendapat tempat di hati
    konsumen,” tutup Andry.  (RLS)
  • Dituntut JPU Tiga Tahun, Pengusaha Sawit Divonis Hakim Enam Bulan Penjara

    By redkoranriaudotco → Selasa, 26 Februari 2019

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Terdakwa Hinsatopa Simatupang yang merupakan
    pengusaha sawit, didakwa JPU atas dugaan pemalsuan SKGR di Jalan
    Pramuka, Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota
    Pekanbaru ternyata hanya divonis hakim 6 bulan penjara. Jaksa Penuntut
    Umum (JPU) belum putuskan untuk banding.

    Dalam sidang pembacaan putusan oleh hakim Riska Widiana pada Senin
    (25/2/2019) siang, majelis menyatakan bahwa terdakwa Hinsatopa
    Simatupang secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melawan hukum
    Pasal 263 ayat 1 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    "Mengadili terdakwa Hinsatopa Simatupang dengan hukuman pidana penjara
    selama 6 bulan," sebut Hakim Riska.

    Atas putusan tersebut, terdakwa Hinsatopa menyatakan pikir-pikir.

    "Pikir-pikir yang Mulia," jawab terdakwa Hinsatopa.

    Sementara itu, JPU Erik belum memastikan akan melakukan banding.
    Pasalnya, putusan yang dijatuhkan hakim 5 kali lipat lebih ringan
    dibandingkan dengan tuntutan jaksa yang menuntut terdakwa dengan
    hukuman penjara selama 3 tahun.

    Atas putusan tersebut, JPU Erik baru menyatakan pikir-pikir.
    "Pikir-pikir yang Mulia," jawab JPU Erik kepada Majelis Hakim.

    Diketahui sebelumnya, Hinsatopa didakwa turut serta melakukan
    pemalsuan sertifikat SKGR secara bersama sama dengan tiga mantan
    lurah, yakni Gusril, Fadliansyah dan Budi Marjohan, pengacara Agusman
    Indris dan Poniman. Dan keempat rekan Hinsatopa ini telah divonis oleh
    Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru.

    SKGR Nomor 22/PEM/LS/II/2012 tanggal 14 Februari 2012 yang dipalsukan
    terdakwa ini, ternyata terletak di tanah milik Boy Desvinal seluas
    6.987,5 meter persegi di Jalan Pramuka RT 04 RW 04, Kelurahan Lembah
    Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir.

    Berdasarkan nomor registrasi tersebut diketahui pihak pertama adalah
    Idris M dan pihak kedua Lamsana Sirait yang dikeluarkan Kelurahan
    Lembah Sari ternyata tidak sesuai prosedur. Pasalnya, letak tanah yang
    ada di SKGR tersebut ternyata berada di Kelurahan Lembah Damai, bukan
    di Kelurahan Lembah Sari.

    Selain itu diduga tanda tangan dari sempadan yang ada di surat
    sempadan tanah yang satu kesatuan dengan surat SKGR tersebut atas nama
    Ismail diduga palsu. Hal itu sesuai pemeriksaan dokumen ke Labfor
    Mabes Polri pada tanggal 29 Maret 2017 dengan hasil menunjukkan bahwa
    tanda tangan Ismail ternyata non identik. (RAHMAT HIDAYAT)
  • Karhutla Semakin Membahayakan, Gubri Kirim Obat dan Masker

    By redkoranriaudotco →
    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) akan segera mengirim
    bantuan masker dan obat-obatan ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis
    yang terdampak kabut asap. Rupat, merupakan bagian dari Kabupaten
    Bengkalis yang paling parah terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan
    kondisi udara kategori berbahaya.

    "Kita segera kirim bantuan kesehatan dan masker. Saya sudah minta Pak
    Sekda untuk segera siapkan dan kirim ke sana," kata Gubernur Riau,
    Syamsuar, Senin (25/2).

    Menurut Syamsuar, pihaknya bersama pemerintah pusat terus fokus
    menangani kebakaran lahan yang terjadi di Pulau Rupat, Kabupaten
    Bengkalis. Meski kondisi lapangan lokasi kebakaran sulit didapat air
    untuk memadamkannya.

    Sebagai langkah tindak lanjut, ratusan personel gabungan TNI, Polri,
    Manggala Agni, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
    dibantu masyarakat setempat berjibaku melakukan pemadaman.

    Syamsuar juga memastikan bantuan kesehatan segera dikirim ke Pulau
    terluar di Pesisir Riau tersebut. "Agar nanti tidak meluas penyakit
    yang tidak diharapkan," kata Syamsuar.

    Sejak awal Januari 2019 hingga hari ini, hutan dan lahan di Pulau
    Rupat masih terus membara. Bahkan, kualitas udara terus menurun hingga
    level berbahaya. Sebuah sekolah dasar di Pulau itu terpaksa diliburkan
    karena berada tidak jauh dari lokasi Karhutla serta diselimuti asap
    tebal.

    Selain berdampak pada dunia pendidikan, kesehatan masyarakat Pulau
    Rupat juga terpantau terganggu. "Puskesmas kita sudah menangani
    beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," kata
    Camat Rupat, Hanafi.

    Korban kabut asap juga menyerang bayi, yang harus mendapat perawat
    serius. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, dia
    mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.

    Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski dia mengimbau untuk
    mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, dia juga mengimbau
    kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk
    segera melapor dan berobat ke Puskesmas terdekat.

    Camat Rupat mengatakan salah satu bantuan yang sangat dibutuhkan saat
    ini adalah tabung oksigen untuk mengatasi korban yang mengalami sesak
    nafas akibat Karhutla.

    "Iya, kita butuh itu. Juga sebagai antisipasi ke depan jika ada warga
    yang sakit," katanya.

    Sejauh ini, dia menjelaskan bantuan berupa masker dengan jumlah 2.600
    unit telah disebarkan ke masyarakat. Masker tersebut berasal dari
    Dinas Kesehatan dan BPBD Bengkalis.

    Sementara itu, BPBD Riau mencatat luas lahan yang terbakar hingga hari
    ini mencapai 996 hektare, dan meningkat lebih dari 100 hektare dalam
    kurun waktu kurang dari sepekan. Bengkalis menjadi penyumbang titik
    panas terbanyak dengan jumlah mencapai 742,5 hektare.

    Tambah Parah

    Kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Dumai memasuki
    level tidak sehat, sementara di daerah lain masih kategori sedang.

    "Saat ini udara di Kota Dumai tidak sehat. Itu karena kebakaran lahan
    di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis. Arah anginnya berhembus dari Rupat
    ke Dumai," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar
    Sanger," Senin (25/2).

    Untuk mengembalikan udara jadi sehat kembali, BPBD bersama TNI Polri
    dan Manggala Agni saat ini berjibaku melakukan pemadaman di Desa Teluk
    Lecah, Kelurahan Pergam, Desa Kembung Baru, Desa Jangkang, Desa Bandar
    Jaya.

    "Sejumlah desa di Bengkalis masih terjadi kebakaran hutan dan lahan,
    api yang sulit dipadamkan di Rupat?. Karena sumber air jauh dari
    lokasi," kata Edwar.

    Bahkan hasil water bombing (bom air) heli KLHK Bell 412 menemukan 1
    titik api baru di Kelurahan Mundam Kota Dumai. Petugas Satgas Darat
    langsung dikirim ke lokasi untuk memastikan titik api itu, apakah dari
    kebakaran lahan atau tidak.

    "Untuk jumlah tersangka pembakaran hutan dan lahan saat ini sudah 4
    orang. Ada yang sudah diserahkan ke jaksa untuk tahap 2, ada yang
    masih ditahan di rutan kepolisian. Rinciannya, di Bengkalis 1
    tersangka, Dumai 1, Kepulauan Meranti 1 dan Pelalawan 1," kata Edwar.

    Kebakaran lahan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis mengakibatkan udara
    di Kota Dumai menjadi tidak sehat. BPBD telah membagikan masker untuk
    masyarakat. Sebab, angin berhembus dari Rupat ke Dumai.

    Kebakaran di Rupat juga berpotensi gangguan terhadap negara tetangga
    Malaysia. Karena secara geografis Rupat bersebelahan dengan negeri
    jiran tersebut dan hanya dibatasi oleh Selat Malaka.

    Saat ini luas lahan terbakar mencapai 996,41 hektare. Itu dikarenakan
    kebakaran hutan semakin meluas di Kelurahan Pergam Kecamatan Rupat
    Kabupaten Bengkalis Riau sekitar 20 ha.

    "Selain itu, kebakaran lahan hari ini juga bertambah di Desa Jangkang
    ada 6 ha, Balai Makam 3 ha, Desa Labuh Baru 1,5 ha, Bukit Batrem 2 ha,
    Teluk Lanus 20 ha, dan Desa Penyengat 5 ha," ujar Kepala Badan
    Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger, Senin (25/2).

    Edwar menjelaskan, rekapitulasi luas lahan terbakar di berberapa
    daerah Riau sejak awal Januari hingga saat ini paling luas di
    Bengkalis yaitu 742,5 ha. Di Rokan Hilir 118 ha, Dumai 53 ha,
    Kepulauan Meranti 20,4 ha, Pekanbaru 17,51 ha, Siak 30 ha, serta
    Kampar 15 ha.

    "Daerah yang masih terjadi kebakaran lahan di Dumai dan Bengkalis.
    Sementara untuk daerah lain apinya sudah padam," kata Edwar.

    Ratusan prajurit yang berasal dari satuan Yonarmed 10 Kostrad tiba di
    bandara Pinang Kampai Kota Dumai, Riau. Mereka dikirim langsung dari
    Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta dengan menggunakan Hercules milik
    TNI AU.

    "Dalam memadamkan kebakaran lahan, saya berpesan jaga keselamatan dan
    kesehatan, utamakan faktor keamanan, jangan melaksanakan pemadaman
    sendiri, selalu body sistem," ujar Kasiops Korem 031/WB Kol Inf Patar
    Sitorus

    Pasukan dari Yon Armed 10/Kostrad ini dipimpin langsung oleh Lettu Arm
    Imam Wahyudi dengan membawa perlengkapan sarung tangan, masker, sepatu
    boot serta perlengkapan tempur perorangan.

    "Dalam pelaksanaan di lapangan akan dibekali dengan alat pemadam
    kebakaran hutan. Pasukan ini akan langsung didorong ke kecamatan Rupat
    untuk memadamkan kebakaran hutan terjadi di wilayah tersebut,"
    jelasnya.

    Sehari sebelum kedatangan pasukan dari Yon Armed 10 Kostrad, Panglima
    TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI MS
    Fadilah, Danrem 031/WB Brigjen TNI M Fadjar, Wakil Gubernur Riau Edy
    Natar Nasution, Danlanud RSN dan Wakapolda Riau telah melihat langsung
    lokasi.

    Kebakaran hutan dan lahan paling parah terjadi Kecamatan Rupat
    Kabupaten Bengkalis. Panglima TNI datang ke sana sesuai Perintah
    Presiden Joko Widodo untuk meninjau serta ikut membantu pemadaman. (A
    SANI)
  • Terindikasi Pencemaran Sejak 2017, Tambang Batubara Resahkan Warga

    By redkoranriaudotco →





    KORANRIAU.co, RENGAT - Operasional tambang batubara PT Samantaka di
    Dusun IV, Desa Pauh Ranap, Kecamatan Peranap, Kabupanen Indragiri Hulu
    (Inhu) sejak tahun 2017 lalu dinilai sudah meresahkan warga. Berbagai
    dampak pencemaran lingkungan mulai debu batubara, debu jalan
    operasional usaha, hingga alat berat senantiasa mengancam keselamatan
    dan kesehatan warga.

    Terhadap dampak lingkungan akibat operasional usaha tambang batubara
    tersebut, pihak perusahaan tidak pernah peduli. Bahkan sikap
    perusahaan dinilai sangat apatis menjaga lingkungan, dengan bukti
    terus membiarkan debu batubara yang beterbangan akibat dampak
    eksploitasi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

    Tidak ada sedikitpun itikad baik perusahaan untuk meminimalisir dampak
    operasional tambang.

    "Khusus untuk dampak lingkungan  Perusahan tidak pernah peduli. Warga
    mulai resah dan kuatir akan berdampak penyakit akibat abu batubara
    yang beterbangan," ungkap seorang warga Dusun IV yang berdomisili di
    sekitar tambang, Sinaga, Ahad (24/2/2019).

    Selain dikecam akibat polusi udara, eksploitasi tambang batubara milik
    PT Samantaka juga diprotes karena minim melakukan perawatan jalan.
    "Jalan tanah ini jarang disirami air, sehingga saat mobilisasi
    batubara pakai mobil berat di musim kemarau, akan membawa abu," sebut
    Ketua Pemuda, Babe.

    Parahnya lagi, kata Babe, perawatan dan pengerasan jalan pemukiman dan
    satu satunya akses mobilisasi batubara jarang dilakukan. Belum lama
    ini mobil berat bermuatan batubara terbalik dan hampir menimpa IRT
    pejalan kaki," sambung Babe.

    Menurutnya, pemicu insiden mobil berat batubara  bertonase mencapai 35
    ton terbalik dikarenakan perawatan dan pengerasan jalan umun minim dan
    akhirnya, amblas. "Yang pasti jalan ini jarang dirawat dan jarang
    disirami air," papar Babe, terpisah.

    Terkait dampak perusahaan yang telah meresahkan dan membahayakan
    keselamatan, warga pun mengaku akan melaporkan dampak pencemaran
    akibat perusahaan tambang batubara PT Samantaka ini ke Dinas
    Lingkungan Hidup (DLH) Indragiri Hulu.

    Menanggapi keluhan warga tentang polusi udara, Kepala Dinas Lingkungan
    Hidup Pemerintah Kabupanen Indragiri Hulu Ir Selamat MM mengaku
    prihatin. Ia pun akan menjadwalkan uji emisi udara di kawasan tambang,
    khususnya daerah pemukiman.

    "Secara administratif, masyarakat silahkan buat laporan pengaduan,
    maka Pemerintah akan bersikap," jawab Kepala DLH, Senin (25/2/2019)
    via telepon selulernya.

    Sedangkan Direktur Operational PT Samantaka, Hendri Jajang dimintai
    klarifikasi mengatakan, "Silahkan hubungi bagian operational
    lapangan," timpal Hendri Jajang. Ia pun enggan memberikan nomor
    telepon seluler sipenanggung jawab lapangan. (SANDAR N)
  • Buku "Celana Tak Berpisak” Dikupas Tuntas di Unilak

    By redkoranriaudotco →
    FIB Unilak menghelat bedah buku karya Sastrawan Riau Griven. M YUSUF
    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Salah satu buku kumpulan esai karya
    Sastrawan Riau,  Griven H Putera berjudul “Celana Tak Berpisak”
    diperbincangkan secara luas oleh segenap sastrawan,  penulis,  penyair
    dan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak), Senin (25/2/2019)
    di ruang seminar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak di Lantai Dua.

    Sastrawan Riau, Griven H Putera yang merupakan sosok sastrawan
    terkenal cerdas dan piawai dalam permainan kata-kata serta yang telah
    banyak melahirkan karya-karya sastra.

    Dalam acara Bedah buku Celana Tak Berpisak yang terdiri dari 598 + XII
    itu, juga diisi dengan berbagai pergelaran musikalisasi puisi dan baca
    syair mewarnai perbincangan, diantaranya, grup Kesara Unilak.

    Bedah buku Celana Tak Berpisak ini menghadirkan pembicara Dr. Junaidi
    M Hum,  Syaukani Alkarim dan Griven sendiri yang dimoderatori Hang
    Kafrawi serta turut hadir puluhan mahasiswa Unilak dari Fakultas Ilmu
    Budaya.

    Dekan Fakultas Ilmu Budaya Herman Rante, saat membuka kegiatan yang
    ditaja Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FIB, menyebutkan, berbagai
    kegiatan sastra memang seharusnya sering dilakukan FIB sesuai dengan
    jurusan.

    ''Tentu saya berharap agar kegiatan seperti Bedah Buku ini lebih
    sering dilakukan di FIB, agar mahasiswa bertambah ilmunya, jam
    terbangnya,  dan pengalamannya,'' ujar Herman Rante.

       Dr Junaidi,  selaku pembedah pertama, buku CTB Griven,  memaparkan,
    bahwa buku ini berisi tentang perjuangan,  keberanian orang Melayu
    dalam membela negeri.  Kesimpulannya ini diambil dari tafsir 'pisak'
    atau 'pesak'.

    ''Ada makna yang lebih luas dalam judul makna tak berpisak ini.
    Keberanian dan perjuangan. Selain itu membicarakan tentang
    keresahan-keresahan tentang Riau.  Sebagian juga berbau nasional atau
    isu global.  Ini respon dari orang yang kritis dengan isu terkini,
    lalu ditulisnya, '' kata Junaidi.

    Syaukani Alkarim,  sastrawan Riau,  memiliki cara bedah yang berbeda.
    Syaukani lebih banyak menyampaikan petatah petitih kepada mahasiswa
    yang hadir, karena mayoritas belum membaca buku tersebut.

    Ia juga mengungkapkan, apa yang dilakukan Griven dengan karyanya itu,
    menunjukkan bahwa Griven adalah contoh sastrawan yang giat menulis,
    melahirkan buku di tengah hiruk pikuk medsos yang jauh dari kertas.

    ''Griven, dengan karyanya ini,  membuktikan bahwa ia tetap dan terus
    tunak membudayakan tulis menulis dan mengajak yang lainnya untuk
    menulis. Inti buku ini adalah sorotan di berbagai bidang dan mengajak
    kita agar memiliki penyangga yang baik agar lebih kuat, '' katanya.

    Perbincangan dan diskusi berjalan hangat. Saling mengisi, jawab
    menjawab. Kegiatan ini dihadiri berbagai sastrawan dan penyair.
    Antara lain, Abel Tasman,  Kunni Masrohanti,  Jefry Al Malay dan
    Bambang Kariyawan.

    Penulis,  Griven H Putra, 'dijegal' peserta untuk tidak bersuara di
    awal perbincangan.  Setelah diskusi berjalan leluasa,  barulah
    moderator kembali mempersilahkan Griven berbicara.

    ''Terimakasih kepada semua sahabat,  sastrawan terkhusus FIB Unilak
    yang menghelat bedah buku saya ini. Semoga apa yang saya rekam melalui
    tulisan ini berarti bagi orang banyak dan bagi Riau kini dan di masa
    akan dating,” katanya.

    Lebih lanjut Griven menambahkan buku CTB ini sesungguhnya tentang
    marwah pemimpin. Agar lahir pemimpin berpisak celananya (yang berani,
    yang kuat, yang perkasa, yang punya harga diri) mesti menyiapkan
    banyak hal, terutama ilmu, iman, seni dan amal.

    “Dari pemimpin yang berpisak celananya tersebut akan melahirkan
    sesuatu berarti bagi masyarakat di masanya dan masa-masa sesudahnya.
    Yaitu pemimpin yang meninggalkan sejumlah karya yang hebat. Karya itu
    dapat menjadi kenangan bagi anak cucu dan menjadi bekal menghadap
    Tuhannya," ujar Griven. (M YUSUF)

  • Audiensi dengan SMA Olahraga, PODSI Bahas Soal Penghapusan Cabor Dayung

    By redkoranriaudotco → Senin, 25 Februari 2019

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Terkait penghapusan cabang olahraga (Cabor) dayung di SMA Olahraga Provinsi Riau, Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Pekanbaru dan Riau dengan SMA Olahraga akan lakukan audiensi.
    Hal itu dikatakan Ketua PODSI Kota Pekanbaru Agus Triono. Disampaikannya, pihaknya bersama PODSI Riau akan membicarakan hal terkait penghapusan Cabor Dayung oleh SMA Olahraga.
    "Kita akan atur jadwalnya kapan bisa bertemu langsung dengan Kepala Sekolah SMA Olahraga," kata Agus, Senin (25/2/2019).
    Kapan waktunya belum dipastikannya, namun dalam pertemuan nanti, pihaknya juga turut melibatkan Pengurus Provinsi (Pengprov) PODSI Riau, kemudian KONI Kota dan juga KONI Riau.
    Diketahui sebelumnya, dihapusnya Cabor Dayung dari pembinaan SMA diketahui setelah tersebarnya pamflet penerimaan siswa baru oleh SMA Olahraga tahun ajaran 2019/2020. Dimana, pada pamflet tersebut tidak ada lagi Cabor Dayung dalam daftar penerimaan siswa tersebut.
    Aan Azhari selaku pelatih dayung di SMA Olahraga tersebut mengakui bahwa, Cabor Dayung dihapuskan dalam pembinaan atlet di SMA Olahraga. Dihapuskannya Cabor Dayung oleh SMA Olahraga kata Aan, dengan alasan karena Cabor Dayung tidak berprestasi dan menggunakan anggaran yang cukup banyak.
    "Terkait penghapusan Cabor Dayung tersebut, setelah saya berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, beliau ingin bertemu dan membicarakannya dengan Pengprov dan Pengkot PODSI serta KONI," ungkapnya.
    Untuk waktu, kata Aan belum dipastikannya kapan. Namun pihak sekolah akan segera melakukan audiensi terkait penghapusan Cabor Dayung tersebut dengan KONI dan pengurus PODSI. Begitu juga sebaliknya. (RAHMAT HIDAYAT)

  • Buka MTQ Tingkat Kelurahan Sukajadi, Abdul Barri: Selamat Berlomba Tunjukan Kemampuan Terbaik

    By redkoranriaudotco →
    Camat Sukajadi Abdul Barri SIP, Lurah Sukajadi Akhyar Junaidi dan sejumlah Lurah di Kecamatan Sukajadi pada kegiatan MTQ Kelurahan Sukajadi.




    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Camat Sukajadi Abdul Barri SIP membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kelurahan Sukajadi Tahun 2019 di Masjid Al Ikhlas, Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin (25/2/2019).

    Dalam sambutannya, Camat mengimbau kepada para qori dan qori yang akan berlomba untuk untuk terus bersemangat dan berlomba meraih prestasi yang terbaik.

    “Selamat berlomba dan tunjukan kemampuan terbaiknya di ajang MTQ ini. Mudah-mudahan qori yang terbaik bisa terus berlaga ke tingkat kecamatan dan kota nantinya,” kata Camat.

    Camat Abdul Barri juga menyampaikan, pelaksanana MTQ yang setiap tahun dilaksanakan, mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, salah satunya bertujuan menyukseskan program dari Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Fridaus MT dan Ayat Cahyadi menjadikan Kota Pekanbaru, Smart City yang Madani.

    “Masyarakat yang madani salah satunya cirinya, ditunjukan dengan kehidupan warganya yang religius dan agamis. Melalui kegiatan MTQ ini diharapkan bisa menjadi kerangka dalam upaya mendekatakan diri pda Allah SWT,” kata Abdul Barri.

    Disampaikan Camat, menyikapi kemajuan teknologi dan informasi secara global saat ini, tentunya masyarakat khususnya generasi muda harus pandai menjaga diri agar tak salah langkah, yang bisa diperoleh dengan selalu membaca, mendalami dan melaksanakan isi Al Qur’an.
    Camat juga mengingatkan kepada para Dewan Hakim untuk bekerja secara objektif, professonal dalam melakukan penilaian. 

    “Semoga kegiatan MTQ Kelurahan Sukajadi ini diberkahi dan diradahi Allah SWT. Amin,” ungkat Camat.

    Sebelumnya, Ketua Masjid Al Ikhlas H Maskur mengucapkan terima kasih kepada Lurah Sukajadi, yang menunjuk Masjid Al Ikhlas menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Kelurahan pada tahun ini.

    Ketua RW 004 Kelurahan Sukajadi, Santoso SH mengakui pihaknya memang sudah lama menginginkan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Kelurahan, bahkan kalau bisa dilanjutkan MTQ Tingkat Kecamatan Sukajadi.

    “Insha Allah, kalau ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ, kami bersama pengurus Masjid Al Ikhlas siap melaksanakannya,” ungkap Santoso.

    Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya panitia, yang telah bekerja keras sehingga dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan lancar.

    Pembukaan MTQ Kelurahan Sukajadi ini turut dihadiri Lurah Sukajadi Akhyar Junaidi beserta sejumlah Lurah di Kecamatan Sukajadi, Babinsa Kecamatan Sukajadi, Yusuf Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukajadi Indra Saputra, sejumlah Ketua RW dan RT di Kleurahan Sukajadi dan pengurus Masjid Al Ikhlas. (SFY)

  • Satpol PP Pekanbaru Terus Lakukan Penertiban Pedagang Berjualan di Jalan Teratai

    By redkoranriaudotco →



    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Kepala Satuan Polisi (Satpol) PP Pekanbaru, Agus Pramono mengatakan, pihaknya sampai saat ini, terus melakukan penertiban terhadap pedagang yang berjualan ditepi Jalan Teratai dan Jalan Seroja, agar pindah ke lokasi Pasar Higienis, Jalan Teratai Kota Pekanbaru.
    "Kita tetap melakukan pengawasan dan penertiban bagi pedagang yang masih berjualan ditepi Jalan Teratai atau di Simpang Jalan Seroja," ungkap Agus Pramono, Senin (25/2/2019).
    Disampaikan Agus, penertibana akan tetap dilakukan, karena pihaknya tidak ingin masyarakat sebagai pengguna jalan tersebut merasa terganggu dengan aktivitas pedagang yang berjualan dipinggiran jalan.
    “Kan pemerintah kota Pekanbaru melalui Dinas terkait sudah menyiapkan tempat yang kita nilai sudah layak untuk ditempati. Disitu ada lapak, WC dan air bersih. Jadi tinggal ditempati saja. Tapi, kalau masalah angka-angka yang dikeluhkan ataupun sepinya pembeli, itu bukan wewenang kita, sebab itu sudah masuk pada wilayah Disperindag Kota Pekanbaru," ungkap Agus.
    Disampaikan Agus, pihaknya selaku pihak penegak Perda, maka berkewajiban untuk melakukan penertiban dan pembinaan. Bagi pedagang yang masih berani ataupun bandel berjualan ditepi Jalan tersebut, maka dia tidak segan untuk melakukan penertiban.
    “Kalau masalah sanksinya, tentunya pedagang tersebut akan kita bawa ke kantor Satpol PP bersama barang dagangannya untuk kita lakukan pendataan sekaligus kita berikan pembinaan,” ungkapnya.
    Setelah itu, di buat surat pernyataan agar mereka tidak berjualan lagi di pingir jalan tersebut.
    “Setiap hari kita menyiapkan Intel Satpol PP untuk mengawasi pedagang tersebut. Jadi, kita berharap kepada pedagang yang ada di Pasar Kodim khususnya pedagang yang berjualan diluar Pasar Higienis agar mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru," ungkap Agus Pramono.
    Sementara itu, anggota DPRD Kota Pekanbaru, H Fatullah dari fraksi Gerindra mengatakan, sebenarnya wewenang untuk penerbitan pedagang diluar pasar higienis dilakukan oleh Disperindag Kota Pekanbaru bersama pihak Satpol PP Pekanbaru.
    “Bagi pedagang yang berkeluh kesah masalah pagar dan sebagainya, maka kehendak pedagang harus dilaksanakan. Artinya, kita harus memberikan pelayanan yang baik juga kepada pedagang," ungkap Fathullah.
     Selain itu, sambung Fathullah, pedagang tidak dibenarkan untuk berjualan dipinggir jalan, apapun alasan pedagang. Apalagi pembangunan pasar higienis tersebut menggunakan anggaran negara.
    “Jadi, kita meminta Disperindag Kota Pekanbaru untuk tegas agar persoalan ini tidak menjadi berlarut-larut," ungkap Fathullah. M YUSUF

  • Verifikasi SP/SB, Tim Disnakertrans Dumai Turun ke Wilmar Group

    By redkoranriaudotco →
    Muhammad Fadhly SH




    KORANRIAU.co, DUMAI - Verifikasi terhadap serikat pekerja dan serikat buruh (SP/SB) rutin dilakukan setiap tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah organisasi tersebut aktif  atau tidak.

    Begitu pula Selasa (26/02/2019), Disnakertrans Dumai turun ke Wilmar Group untuk melakukan pemeriksaan ketenagakerjaan dan verifikasi SP/SB di perusahaan.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Dumai H Suwandy SM M.Hum melalui surat tugas No.9/ST/ 2019 telah menugaskan 10 orang pejabat Disnakertrans Dumai untuk melaksanakan pemeriksaan ketenagakerjaan dan verifikasi SP/SB di perusahaan Dumai.

    Ada sekitar 25 perusahaan yang akan dilakukan pemeriksaan ketenagakerjaan dan verifikasi SP/SB di Dumai.

     "Untuk tahap awal kita turun ke Wilmar Group. Agenda kita akan turun ke 25 perusahaan di Dumai,"  tegas Kepala Disnakertrans Dumai melalui Kabid Hubungan Industri dan Ketenagakerjaan Disnakertrans Dumai Muhammad Fadhly SH kepada KR di ruang kerjanya, Senin (25/02/19).

    Pemeriksaan Ketenagakerjaan dan Verifikasi SP/SB di perusahaan mengacu kepada UU No. 21 tahun 2000 tentang SP/SB dan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    Kemudian Kepmenakertrans No; KEP/16/MEN/2001 tentang Tata Cara Pencatatan SP/SB serta permenakertrans RI. No. PER.06/MEN/IV/2005 tentang Pedoman Verifikasi SP/SB.

    Sesuai data yang diperoleh, SP/SB yang tercatat di Disnakertrans Kota Dumai diantaranya; SBSI 1992, Serikat Buruh Kota Dumai (SBKD), Serikat Pekerja Kota Dumai (SPKD), STKD, Kamifarho, SP Patra SK, SP IUPHHK-HA PT Diamon Raya Timber, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kota Dumai. SP Dharma Patra (SP-Patra) Kota Dumai, SP-KMPT Pertamina RU II Dumai, Serikat Buruh Pemuda Dumai (SBPD) dan F.SPTI-K.SBSI Kota Dumai.


    Sejak diratifikasinya Konvensi ILO nomor 87/1948 melalui Kepres nomor 83/1998 tentang Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Untuk Berorganisasi, satu perusahaan bisa terdapat lebih dari satu SP/SB. Sementara, acuan pelaksanaan pengecekan ulang SP/SB tersebut sesuai Permenakertran Nomor Per.06/Men/2005 tentang pedoman verfikasi keanggotaan SP/SB.
    "Verifikasi dilakukan untuk mengetahui SP/SB mana saja yang aktif dan tidak. Dan untuk tahap awal  ,kita turun ke Wilmar Gruop," ungkapnya. (JONLY SIAHAAN)

  • Curi Duit Infak Masjid di Bengkalis, Dedy Ditangkap Warga

    By redkoranriaudotco → Rabu, 20 Februari 2019

    KORANRIAU.co, PEKANBARU - Dedy (33), warga Desa Teluk Latak Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau ketangkap basah saat mencuri kotak Infak di Masjid Mardolillah Desa Prapat Tunggal. Dia tak berkutik saat dipergoki sejumlah warga setempat.

    "Saat itu warga masyarakat yang telah selesai melaksanakan sholat Maghrib dan masjid sedang kosong. Tiba-tiba datang seorang pria masuk ke masjid," kata Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto kepada KR, Selasa (19/2/2019).

    Karena merasa curiga, dua warga melakukan pengintaian dari luar masjid. Ternyata benar, pria itu berpura-pura sholat dalam masjid, namun justru melakukan pencurain uang dalam kotak Infaq. Pelaku mematahkan pengait gembok dengan menggoyang-goyang pengait itu sampai patah.

    "Setelah itu pelaku langsung mengambil sebagian uang dalam kotak infak dan memasukan uang tersebut dalam saku celananya," ucap Yusup.

    Saat pelaku akan keluar dari masjid, warga langsung mengepungnya. Pelaku tak berkutik dan langsung diamankan warga. Setelah kantongnya pelaku digeledah, ditemukan uang infak Rp200.000.

    "Atas kejadian tersebut, pengurus masjid melaporkan kejadian ke Polsek Bengkalis untuk diproses penyidikannya lebih lanjut. Pelaku dijerat pasal 363 jo 406 KUHP," pungkas Yusup. (A. SANI)
INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com