• Sastra Riau Selalu Menggairahkan

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Senin, 28 Januari 2019
    A- A+
    KORAN RIAU.co, PEKANBARU - Sastra Riau selalu menggairahkan, bukan saja generasi, tetapi juga produk yang dihasilkan. Kemunculannya di tingkat nasional tidak diragukan lagi dan menjadi sesuatu yang wajar.

    Demikian antara lain benang hijau dari acara Bunatin Kita Bedah di Panggung Toktan sepanjang Sabtu akhir pekan lalu. Hadir sastrawan dari berbagai daerah seperti Jakarta, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jatim, dan Riau sendiri. Malahan sejumlah oarng datang dari Malaysia.

    Acara berupa pembicaraan buku puisi karya Dheni Kurnia bertajuk “Bunatin, Romantisme Sajak Mantra Talang Mamak” yang merupakan buku terbaik dalam Hari Puisi Indonesia (HPI) 2018 yang berpuncak di Jakarta akhir Desember lalu. Ini dilanjutkan dengan pembacaan puisi berbagai penyar  bahkan peragaan pakaian batik Seroja. Dilaksanakan pula pameran lukisan Dantje S Moeis. 

    Sastrawan asal Sumatera Barat yang juga dikenal sebagai Presiden Ziarah Kesenian (ZK) Indonesia, Syarifudin Arifin mengatakan, sastrawan Riau selalu muncul di tingkat nasional secara mengejutkan. “Dia lagi dia lagi (maksudnya, Riau, Red.). Tapi itu suatu kenyataan yang tidak terbantahkan bahwa Riau memberikan kontribusi besara bagi pencapaian puisi Indonesia ,” katanya.

    Terbaru adalah kehadiran Dheni Kurnia dalam kancah sastra khusunya kepenyairan. Ia yang kelihatan muncul dalam beberapa tahun terakhir, ternyata memberikan kontribusi dalam perpuisi Indonesia secara meyakinkan. Mantra yang disebut orang selesai di tangah Soetardji Calzoum Bachri yang juga mengusung nama Riau, dihidupkan Dheni dengan pendekatan lain.

    Taufik ikram Jamil yang tampil sebagai pembedah buku sajak karya Dheni itu mengatakan, ada beberapa kelebihan buku kumpulan sajak tersebut. Di antaranya adalah pola bagaimana sastrawan Riau berusaha membuat sesuatu yang baru dari pendahulunya, sehingga senantiasa muncul dialektika kreatif. 

    Hal itu bahkan terjadi sejak lama, misalnya antara Raja Ali Haji dengan generasi sebelum dan sesudahnya. Ini terlihat dari keberadaan Gurindam yang tidak dirambah penyair sebelumnya. Mantra yang terkesan sebagai sesuatu yang menyeramkan, di tangan Dheni menjadi begitu manis yang sebenarnya juga tersimpan dalam khazanah Melayu Riau seperti mantra mengambil madu.

    Tokoh seni  Malaysia, Dinsman mengatakan, amat tertarik dengan suasana diskusi yang dilakukan di Tokjtan karena dinamis. “Hal semacam ini tidak kami jumpai di negeri kami,” katanya.

    Presiden ZK Malaysia, Yassin Saleh mengatakan, amat gembira dengan acara yang sudah berlangsung. “Keakraban amat terjalin, bukan hanya bertukar karya saja. Ini harus diopertahankan untuk masa hadapan,” kata sineas handal Malaysia ini. (TIJ)

    Subjects:

  • No Comment to " Sastra Riau Selalu Menggairahkan "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com