KoranRiau.co, Jakarta — Squline as a pioneer
for e-learning platform in Indonesia in collaboration with Lembaga Bahasa
Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (LBI FIB
UI) to open Indonesian Language Online Class.
At the ASEAN level, Indonesian language
speakers have reached almost 60% of the population and have been studied widely
for the benefit of the ASEAN Economic Community. Based on data from the Badan
Pusat Statistik (BPS—Central Statistics Agency), the number of foreign workers
in Indonesia from 2015-2017 has increased respectively 77,149, 80,375 and
85,947 people.
This means from the year of 2015 to 2016 there
was an increase in the number of foreign workers in Indonesia by 4.18%. From
2016 to 2017 there was an increase of 6.93%. Therefore, from 2015 to the end of
2017, the number of foreign workers entering Indonesia reached 11.40%. Foreign
Workers (TKA) in Indonesia are now dominated by expatriates from China, Japan,
South Korea and other countries.
This makes the Indonesian language very
important for expatriates who are living in Indonesia. The need to interact
with local residents becomes one of the main reasons for learning Indonesian.
In Australia, the Indonesian language is ranked
as the fourth most popular language that is often used in the country. More
than 500 elementary schools teach Indonesian language and in some universities,
are also provide special courses that teach the Indonesian language.
In December 2007, the Regional Government of Ho
Chi Minh City, Vietnam, officially announced Indonesian as the second language
in Ho Chi Minh City.
However, the proficiency of Indonesian language
by foreign workers itself is still relatively low, the limited access to
Indonesian language programs and teachers becomes an obstacle for the
foreigners who want to move or already live in Indonesia. Therefore, Squline
together with LBI FIB Universitas Indonesia wants to facilitate in teaching and
learning the Indonesian language by opening Indonesian language online class.
How to join the class? Users only need to
register on Squline.com or mobile apps. Then, users can choose the instructor
and schedule that fit with users’ daily activity. The material was designed by
LBI FIB Universitas Indonesia to be fit by the users’ abilities.
In the inauguration of the collaboration
between Squline and LBI FIB Universitas Indonesia, both parties also launched
the Indonesian language class program. The event was attended by Mr. Joshua
Simanjuntak as Head of BEKRAF Marketing Deputy, Mrs. Sisilia Setiawati Halimi
as the Manager of Cooperation and Venture FIB Universitas Indonesia, and Sacha
Stevenson as the discussion panel moderator.
Joshua Simanjuntak as Head of Marketing Deputy
of BEKRAF said, “Squline answers the challenges of language learning with
native speakers and of course, at a much more affordable because of the using
of smart technology such as combining face-to-face interactive classes by
online video calls and multimedia learning”
He added, “We hope that Squline will continue
to grow its market, the features themselves will be better to respond to
consumer dynamics, and also Squline can inspire young developers to continue to
be more creative and becomes new Indonesian unicorn.”
Sisilia Setiawati Halimi, the Manager of
Venture FIB Universitas Indonesia said that this is the era of educational
revolution where technology has made it possible to design more interactive
teaching materials. She also said that this is the time to develop e-learning
models so Indonesian language learning programs could be accessed from
anywhere.
In the event, Sacha Stevenson as the discussion
panel moderator, shared about her experience when she first learned the
Indonesian language. According to her, the Indonesian language is very
important, even though she worked at an English language course, but there are
still so many people in her environment who aren’t able to communicate in the
English language. This drove her to learned the Indonesian language, therefore
she can interact with the local residents around her.
For closing, Tomy Yunus Tjen as the CEO of
Squline said, “With this Indonesian language program, we hope that we can help
to provide the solutions for foreigners who will or already live in Indonesia,
to have easier access to learn the language. In addition, this program will
certainly be useful for working and doing business in Indonesia. For the
long-term, we want this program to be able to promote Indonesian culture in
international level.”
Squline Bekerjasama dengan LBI
FIB UI Membuka
Kelas Bahasa Indonesia Secara
Daring
Squline sebagai pelopor platform pembelajaran secara daring (online)
kini bekerja sama dengan Lembaga Bahasa Internasional Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia (LBI FIB UI) untuk membuka kelas bahasa Indonesia secara
daring.
Saat ini tingkat ASEAN, pengguna bahasa Indonesia hampir mencapai 60%
dan sudah banyak dipelajari untuk kepentingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah TKA di Indonesia juga
meningkat, dari tahun 2015-2017 berturut-turut adalah 77.149, 80.375, dan
85.947 orang. Artinya, dari tahun 2015 ke 2016 terjadi peningkatan jumlah TKA
di Indonesia sebesar 4,18%. Dari tahun 2016 ke 2017 mengalami kenaikan sebesar
6,93%. Sehingga, dari tahun 2015 sampai akhir 2017 peningkatan jumlah TKA yang
masuk ke Indonesia mencapai 11,40%. Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia kini
didominasi oleh ekspatriat dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan negara
lainnya.
Hal ini membuat bahasa Indonesia menjadi sangat penting bagi ekspatriat
yang tinggal di Indonesia. Kebutuhan untuk berinteraksi dengan warga lokal
menjadi salah satu alasan utama untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Selain itu, di Australia, bahasa Indonesia menduduki peringkat keempat
bahasa paling popular yang sering digunakan di negara tersebut. Lebih dari 500
sekolah dasar yang turut serta mengajarkan bahasa Indonesia di dalam materi
ajar mereka. Bahkan di beberapa universitas juga menyediakan mata kuliah khusus
yang mengajarkan bahasa Indonesia.
Pada bulan Desember 2007, Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam,
secara resmi mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi
Minh.
Namun, penguasaan bahasa Indonesia oleh TKA sendiri masih tergolong
rendah, terbatasnya akses kepada program bahasa Indonesia dan pengajar bahasa
Indonesia merupakan hambatan bagi orang asing yang ingin berpindah ke
Indonesia, mau pun ekspatriat yang sudah tinggal di Indonesia. Maka dari itu,
Squline bersama dengan LBI FIB Universitas Indonesia ingin mempermudah dalam
pengajaran dan pembelajaran bahasa Indonesia dengan membuka kelas bahasa
Indonesia secara daring.
LBI FIB Universitas Indonesia adalah sebuah lembaga ventura di bawah
naungan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, yang secara
resmi didirikan pada tahun 2007. Dengan pengajar profesional dan akses dari
mana saja, program bahasa Indonesia secara daring ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih terjangkau, mudah,
fleksibel, dan berkualitas tinggi.
Sekarang, pengguna hanya tinggal mendaftar kelas di situs Squline
ataupun aplikasi Squline. Setelah itu, pengguna dapat memilih pengajar dan
jadwal yang sesuai dengan keinginan. Material yang didapat pun dirancang khusus
oleh LBI FIB UI agar sesuai dengan kemampuan pengguna.
Dalam acara peresmian kerjasama antara Squline dengan LBI FIB UI, kedua
belah pihak juga meluncurkan program kelas bahasa Indonesia. Acara tersebut
dihadiri oleh Bapak Joshua Simanjutak selaku Kepala Deputi Pemasaran BEKRAF,
Ibu Sisilia Setiawati Halimi selaku Manajer Kerja Sama dan Ventura FIB
Universitas Indonesia, dan Sacha Stevenson sebagai moderator panel diskusi.
Joshua Simanjuntak selaku Kepala Deputi Pemasaran BEKRAF berkata,
“Squline menjawab tantangan belajar bahasa dengan native speakers dan tentunya
dengan biaya yang jauh lebih terjangkau karena menggunakan teknologi secara
smart seperti fitur mengombinasikan kelas interaktif tatap muka via online
video call dan konten pembelajaran multimedia.”
Beliau pun menambahkan, “Kami berharap Squline terus bertumbuh pasarnya,
fitur-fitur makin baik untuk menjawab dinamika konsumen, juga Squline dapat
menginsipirasi para developer muda untuk terus berkreasi dan menjadi unicorn
baru Indonesia.”
Ibu Sisilia Setiawati Halimi selaku Manajer Kerja Sama dan Ventura FIB
Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini merupakan era revolusi
pendidikan di mana teknologi sudah memungkinkan untuk mendesain bahan materi
pelajaran yang lebih interaktif. Beliau juga mengatakan bahwa sudah saatnya
pula untuk mengembangkan model pembelajaran secara daring sehingga program
pembelajaran bahasa Indonesia dapat diakses dari mana saja.
Di dalam acara, Squline menghadirkan Sacha Stevenson sebagai moderator
panel diskusi. Sacha menceritakan tentang pengalamannya ketika pertama kali
belajar bahasa Indonesia. Ia menceritakan ketika pertama datang ke Indonesia,
ia belum mengerti bahasa Indonesia sama sekali.
Menurut Sacha, bahasa Indonesia sangatlah penting, walau ia bekerja di
tempat kursus bahasa Inggris, namun orang-orang di lingkungannya masih sangat
banyak yang tidak mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Hal inilah yang
mendorongnya untuk mempelajari bahasa Indonesia, agar ia dapat berinteraksi
dengan warga lokal yang ada di sekitarnya.
Sebagai penutup, Tomy Yunus Tjen selaku CEO dari Squline mengungkapkan,
“Dengan program bahasa Indonesia secara online ini, kami harap dapat membantu
memberikan solusi berupa akses untuk orang asing yang akan atau sudah tinggal
di Indonesia, untuk bisa berbicara bahasa Indonesia. Selain itu, hal ini
pastinya akan berguna untuk bekerja dan berbisnis di Indonesia. Untuk jangka
panjang, kami ingin program online ini juga dapat mempromosikan budaya
Indonesia ke kancah International.” (Rilis)
No Comment to " Squline in Collaboration with LBI FIB UI Opens Indonesian Language Online Class "