KORANRIAU.co, Pekanbaru - Anggota DPRD Provinsi Riau menyebutkan, kalaulah pengelolaan seluruh BUMD milik Pemprov Riau dilakukan secara profesional, diyakini deviden yang didapat oleh daerah bisa mencapai Rp2 triliun per tahun. Sementara sekarang hanya sekitar Rp90 Miliar dari tujuh BUMD yang ada, dan itu jauh dari harapan.
“Orang-orang yang ada di dalam BUMD itu harus dirombak semua. Jangan lagilah ada istilah balas jasa atau budi pada seseorang sehingga pegang jabatan di BUMD. Kalau sudah diisi oleh orang-orang yang benar atau profesiobal, saya yakin BUMD kita semuanya akan maju dan bisa mendatangkan deviden yang besar,” ujar anggota Fraksi Nasdem-Hanura, Suhardiman Amby, akhir pekan semalam.
Menurutnya, setelah diisi orang yang profesional, inti bisnis yang digeluti juga dikembangkan. “Salah satu contoh kenapa kita bangun gedung bertingkat pakai BUMN, bangun flyover pakai BUMN, Siak IV pakai BUMN. Jadi bikinlah usaha di bidang itu, BUMD akan hidup, daerah juga diuntungkan,” terangnya.
Sekretaris Komisi III ini menilai, perlu pemimpin yang tegas yang berani dalam merombak total manajemen seluruh BUMD yang ada. Sehingga keberadaan BUMD tidak seperti sekarang yang minim deviden.
“BRK (Bank Riau Kepri) deviden yang kita terima hanya sekitar Rp65 Miliar, ditambah seluruh BUMD yang lain sekitar Rp10 Miliar. Sekitar segitulah yang kita dapat selama ini,” katanya lagi.
Sebagaimana yang dimaklumi, BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Riau ada tujuh, yang terdiri dari PT Jamkrida Riau, PT Riau Airlines, PT Riau Petroleum, PT Sarana Pengembangan Riau (SPR), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), dan PT Bank Riau Kepri (BRK). (KR19)
 |
| Anggota DPRD Riau Suhardiman Amby |
“Orang-orang yang ada di dalam BUMD itu harus dirombak semua. Jangan lagilah ada istilah balas jasa atau budi pada seseorang sehingga pegang jabatan di BUMD. Kalau sudah diisi oleh orang-orang yang benar atau profesiobal, saya yakin BUMD kita semuanya akan maju dan bisa mendatangkan deviden yang besar,” ujar anggota Fraksi Nasdem-Hanura, Suhardiman Amby, akhir pekan semalam.
Menurutnya, setelah diisi orang yang profesional, inti bisnis yang digeluti juga dikembangkan. “Salah satu contoh kenapa kita bangun gedung bertingkat pakai BUMN, bangun flyover pakai BUMN, Siak IV pakai BUMN. Jadi bikinlah usaha di bidang itu, BUMD akan hidup, daerah juga diuntungkan,” terangnya.
Sekretaris Komisi III ini menilai, perlu pemimpin yang tegas yang berani dalam merombak total manajemen seluruh BUMD yang ada. Sehingga keberadaan BUMD tidak seperti sekarang yang minim deviden.
“BRK (Bank Riau Kepri) deviden yang kita terima hanya sekitar Rp65 Miliar, ditambah seluruh BUMD yang lain sekitar Rp10 Miliar. Sekitar segitulah yang kita dapat selama ini,” katanya lagi.
Sebagaimana yang dimaklumi, BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Riau ada tujuh, yang terdiri dari PT Jamkrida Riau, PT Riau Airlines, PT Riau Petroleum, PT Sarana Pengembangan Riau (SPR), PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), dan PT Bank Riau Kepri (BRK). (KR19)
No Comment to " Sekarang Hanya Sekitar Rp 90 Miliar Deviden BUMD Bisa Jadi Rp 2 Triliun "