KoranRiau.co, Pekanbaru – Sempat tertunda, pemilihan rektor
Universitas Riau (Unri) periode 2018-2022 terlaksana juga siang tadi (10/12/2018). Pemilihan berlangsung di Ruang Senat Unri, Kampus Bina Widya
Panam, Pekanbaru.
Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA terpilih menjadi Rektor
Universitas Riau (Unri) periode 2018-2022, setelah memperolehan suara terbanyak
pada Rapat Senat Tertutup Universitas Riau. Guru Besar Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan (FPK) tersebut mengungguli calon Rektor lain, yakni Dr Ir Deni
Efizon MSc dan Dr Zulkarnain MPd.
Ketua Senat Unri Prof Dr Adel Zamri mengatakan, proses
pemilihan ini dilakukan melalui pemungutan suara dari senat Unri, sebanyak 52
orang. Kemudian perwakilan dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) sebanyak 28 suara.
“Pada perolehan hasil pemungutan yang dilakukan dalam sidang
Senat Unri tersebut, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA memperoleh suara sebanyak 68
suara, sementara Dr Ir Deni Efizon MSc
memperoleh 11 suara, dan Dr Zulkarnain
memperoleh 1 suara,” terang Adel.
Dengan terpilihnya Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA menjadi
Rektor Unri terpilih untuk periode 2018-2022, maka keseluruhan tahapan
pemilihan Rektor telah memasuki tahap akhir, dan sampai saat ini seluruh
tahapan telah berjalan dengan lancar. “Siapapun yang terpilih, sudah selayaknya
seluruh unsur yang ada di Unri dapat mendukung,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pemilihan Rektor
Unri Periode 2018-2022 Dr Iwantono MPhil berharap, rektor terpilih bisa membawa
kemajuan Unri menjadi perguruan tinggi berkelas dunia. Tentunya sejalan dengan
meningkatnya peringkat Unri di semua kategori dan berkomitmen mendukung semua program
studi yang ada di lingkungan Unri dapat berakreditasi A.
Aras Mulyadi maju pada pemilihan rektor sebagai petahana. Pada
prapemilihan sebelumnya, ia juga mendapatan suara terbayak.
Ali Ghufron dari Kemenristekdikti menemui mahasiswa usai pemilihan rektor di gedung Rektorat Unri. Ia menerima piala dan piagam dari mahasiswa. (Rahmat Hidayat) |
Aksi Mahasiswa
Mahasiswa Unri yang tergabung dalam BEM Unri turut hadir
menunggu hasil pemilihan rektor. Dengan membentangkan spanduk yang berisikan
1001 petisi, mahasiswa meminta Kementerian Ristekdikti untuk meminta maaf
kepada Unri atas telah ditundanya pemilihan rektor.
Presiden Mahasiswa Unri, Randi Andiyana menyatakan sangat
mengecam tindakan Kemenristekdikti yang melakukan penundaan Pilrek Unri sebanyak
dua kali. Karena itu, mareka menuntut permintaan maaf.
“Mununtut Kementerian untuk meminta maaf kepada Unri atas
penundaan Pilrek UR sebanyak dua kali,” kata dia.
Menanggapi tuntutan dari mahasiswa tersebut, Iwantono
mengaku bahwa itu tidak seharusnya dilakukan oleh pihak Kementerian. Sebab di satu
sisi Kementerian tidak salah.
“Karena alasan ditundanya itu karena memang
proses administasi dan rekam jejak itu
belum selesai,” sebutnya.
“Jadi tidak seharusnya Kementerian melakukan itu, apalagi
minta maaf,” ujarnya. (Rahmat/Rilis)
No Comment to " Pemilihan Rektor Unri 2018-2022, Aras Mulyadi Menang Telak "