KORANRIAU.co, Pekanbaru -- Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru menggelar seminar antarbangsa yang menghadirkan pembicara dari Internasional Business School University Teknologi Malaysia, Prof Dr Asan Ali Golam Hassan. Seminar mengangkat tema perspektif pertanian menghadapi revolusi industri 4.0, dilaksanakan di aula Pustaka Unilak, Sabtu, 3 November 2018.
Selain pembicara asal Malaysia, Faperta Unilak juga mengundang dua narasumber lainnya yaitu Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Pekanbaru Dr Ir Ujang Paman MSc dan Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Riau Dr Ir Anthony.
Acara seminar dibuka oleh Rektor Unilak Dr Hj Hasnati, tampak hadir Dekan Faperta Dra Enny Mutryarny MP, Guru Besar Fakultas Pertanian Unilak Prof
Dr Syafrani, jajaran dekan, wakil dekan, serta dosen di lingkungan Unilak.
Rektor Unilak saat membuka acara mengatakan pertanian menjadi sektor penting bagi pendapatan devisa negara. Saat ini, setengah petani kehilangan pekerjaan karena kemajuan teknologi pertanian yang menggantikan peran tenaga petani tradisional. Menghadapi itu, tuntutan kreativitas serta penggunaan teknologi digital bagi petani menjadi penting.
"Di Indonesia mengalami bonus demografi. Petani tradisional masih banyak ditemui di Indonesia. Teknologi sudah ada di Indonesia tetapi akses petani untuk mendapatkan teknologi yang belum terpenuhi. Di sinilah peran fakultas pertanian menjadi garda terdepan yang menerima dan memeroses dampak revolusi industri 4.0 sekaligus nantinya bertujuan untuk mendistribusikan kepada petani petani di daerah-daerah," ujar Rektor.
Di tempat yang sama, Dekan Faperta Dra Enny Mutryarny MP, mengatakan tujuan seminar untuk memberikan wawasan khususnya kepada mahasiswa dan memahahi masuknya era revolusi industri yang melahirkan komputerisasi di bidang pertanian.
"Peserta seminar berjumlah dari 250 yang terdiri dari dosen, dan mahasiswa Gaperta. Saat ini teknologi telah mempermudahkan aspek aspek kehidupan manusia, dengan ditandai dengan teknologi digitalisasi dan internet," ujar Dekan.
Di tambahkan Enny, fakultas pertanian perlu beradaptasi untuk menjawab tantangan kedepannya, dengan visi menjadi fakultas pertanian yang unggul tahun 2030 berlandaskan budaya Melayu.
Acara seminar berlangsung sangat menarik. Peserta mendapatkan informasi dan pengalaman tentang kemajuan teknologi pertanian langsung dari tiga pakar. Dan juga diberi kesempatan untuk bertanya. Di akhir acara Dekan Faperta Unilak memberikan cendramata kepada narasumber. (humas Unilak)
No Comment to " Seminar Antarbangsa di Unilak Hadirkan Guru besar dari Malaysia "