Darusman |
Beragam formulasi ini seharusnya mampu mengatasi persoalan distribusi gas elpiji 3 kilogram yang tidak tepat sasaran. Namun fakta di lapangan menjelaskan tidak demikian, sebab soal kelangkaan gas dan mahalnya harga gas bersubsidi masih banyak ditemukan.
Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Darusman menduga ada banyak pedagang menjual gas elpiji tanpa mengikuti prosedur dan formulasi yang sudah ditentukan.
“Ada banyak pedagang yang mengabaikan formulasi itu yang penting gas mereka terjual dan barang laku," katanya, Jumat (2/11/2018).
Dia bahkan menuding kalau perbedaan harga gas elpiji bersubsidi itu lantaran memang ada oknum pedagang eceran yang selalu bermain mencari keuntungan.
Sementara terhadap pengawasan pemerintah terbatas hanya sampai di pangkalan. Oleh sebab itu dia meminta kepada pangkalan untuk selektif dalam perdagangan gas elpiji 3 Kg dan patuh pada formulasi yang sudah disepakati.
“Makanya kalau jual gas itu jangan berlebihan. Anggaplah mereka (pangkalan) tidak mengetahui pasti dari masyarakat yang beli gas itu, mana untuk dijual kembali dan mana untuk konsumsi sendiri. Makanya ada formulasi pakai KK dan segala macamnya. Harusnyakan itu efektif,” kata Darusman.
“Penggunaan KK tetap jalan, tapi kadang pangkalan pedagang tidak melihat itu yang penting gas mereka laku,” pungkasnya. (desma)
No Comment to " Pedagang Abaikan Formulasi Penyaluran Gas 3 Kg "