Saat Para Fotographer Mengabadikan Momen ( Foto : Shopee) |
Walau terlihat sederhana, menciptakan visualisasi yang nyata ternyata bukanlah hal yang mudah. Di samping harus memperhatikan komponen dan perpaduan properti yang mereka gunakan - dari mulai pemilihan diecast yang memiliki detail yang sempurna, sampai ke penyesuaian momen untuk menciptakan kesan yang nyata.
Para diecaster seringkali menjadikan fotografi sebagai medium untuk memvisualisasikan koleksi miniatur kendaraannya dengan bentuk yang natural dengan gaya yang unik.
Di perhelatan diecast terbesar tanah air ini, Shopee menggelar BincangShopee edisi ke delapan dengan tema “Tips Motret Koleksi Diecast” dan berbincang langsung dengan tiga pecinta diecast yang bercerita melalui jepretannya. Danis Khalifah, seorang fotografer diecast dari komunitas Hotwheels Photography, Ari Aswin, Founder Diecastindo, dan Iwan Kustiawan pembuat diorama yang dikenal dengan detailnya yang luar biasa.
“Sejalan dengan komitmen berkelanjutan kami untuk mengedukasi dan meningkatkan taraf hidup pengguna dan masyarakat Indonesia secara menyeluruh, Bincang Shopee kali ini memberikan warna yang berbeda dengan mengangkat tema khusus untuk para pecinta miniatur kendaraan di Shopee Indonesia Diecast Expo 2018. Kami berharap, dengan menyediakan ruang untuk para diecaster tanah air mereka bisa terus menghasilkan karya melalui hobi yang dimilikinya,” kata Rezki Yanuar, Country Brand Manager, Shopee melalui siaran pers yang diterima pada Minggu (4/11).
Berikut adalah tiga tips penting yang perlu diketahui dalam diecast photography:
1. Pentingnya komposisi dan cerita
Sebelum merambah ke teknik dan komponen yang dibutuhkan, tentukanlah terlebih dahulu ceritamu. Danis mengaku sering mencari inspirasi cerita dengan mereka ulang adegan balap mobil atau rally favoritnya. Cerita menjadi penting untuk membantu Sobat Shopee menentukan latar dan komponen pendukung yang dapat menggambarkan skenario yang akan kamu olah. Keunikan cerita juga tentunya bisa membuat hasil jepretanmu nanti akan jadi jauh lebih menarik.
2. Memadukan teknik dan komponen
Setelah menentukan cerita, diecaster dituntut untuk dapat memadukan komposisi yang akan ditampilkan dengan pas. Komposisi terkait lokasi, sudut (angle) pengambilan, ukuran kendaraan (skala), dan properti penunjang lainnya seperti figur manusia, hewan, pepohonan, bangunan, dan banyak lagi. Ketika memutuskan untuk memotret di lokasi indoor, misalnya, pencahayaan (lighting) menjadi komponen pendukung fotografi yang penting.
Sedangkan jika ingin memotret di lokasi outdoor, perlu ditentukan pemilihan waktu (timing) yang pas untuk mendapatkan cahaya agar foto tampak natural. Kebanyakan diecaster memilih untuk melakukan hunting foto diecast outdoor menjelang matahari terbenam. Sobat Shopee juga bisa menggunakan reflektor untuk memantulkan cahaya pada objek agar terlihat lebih terang.
3. Peranan diorama
Untuk menciptakan visualisasi diecast yang natural, dibutuhkan latar yang ‘menghidupkan’ jepretan. Iwan memaparkan, diorama yang ‘hidup’ harus bisa merekam detail keaslian dari kondisi latar yang sebenarnya. Agar dapat menghasilkan detail yang ciamik, kamu nggak boleh takut berimajinasi. Sebab kita harus jeli membayangkan proporsi skala diorama yang akan dibuat. “Nggak mungkin kan, orang yang kita buat setinggi pepohonan?” tukas Iwan sambil tertawa. Selain imajinasi, kreativitas dan kesabaran juga penting lho, Sobat Shopee! Untuk bahan dan komponen pembuatannya, misalnya, Sobat Shopee nggak harus selalu beli dari toko. Bahan yang ada di sekeliling Iwan sering digunakan untuk dijadikan pemanis diorama yang ia buat.
Nah, setelah mengantongi kiat-kiat membuat jepretan diecast tampak nyata, Sobat Shopee juga bisa menikmati sejumlah promosi menarik untuk beragam miniatur kendaraan dari koleksi “Most Wanted Diecast Collection” yang bisa kamu temukan hanya di Shopee: https://shopee.co.id/m/Most-Wanted-Diecast-Collection. (Rilis)
No Comment to " Fotografi Sebagai Cara Para Diecaster Bercerita tentang Koleksi Miniatur Kendaraannya "