Ikan Mati Diduga Tercemar Oleh Limbah |
"Seminggu ini kami lihat banyak ikan mati, mungkin airnya tercemar," kata salah seorang warga Kampung Rempak Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Alven Febri, saat dijumpai di pelabuhan Rempak, Minggu(25/11/18).
Ia mengatakan banyaknya ikan mati di sungai terdalam di Indonesia tersebut, karena limbah-limbah perusahaan yang membuang limbahnya di Sungai Siak.
"Kita menduga ini limbah perusahaan dan kami minta pihak berwenang, agar merespon cepat atas kejadian ini, karena kalau dibiarkan, Banyak lagi ikan-ikan yang mati, selain itu juga merusak ekosistem sungai kita ini," katanya.
Ikan yang mati itu juga ditangkapi masyarakat dengan jala dan jaring untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.
Banyaknya ikan mati dengan kondisi air yang berbau busuk itu terjadi saat kondisi air sungai sedang surut. Diduga air tersebut tercemar di daerah hulu sungai.
"Pas air surut kami mencari ikan, karena pas pasang ikan tidak ada. Mungkin faktor ikan mati ini karena bersumber dari arah Siak sana," jelas Agus, salah seorang warga yang saat itu mencari ikan.
Menanggapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak berjanji akan mengecek ke lapangan terkait keluhan masyarakat tersebut.
"Kami baru mendengar hari ini. Insya Allah besok kita akan cek airnya," kata Kabid pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan Hidup (P2KLH) Ardayani, saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (26/11/18).
Arda mengatakan, pihaknya akan mengambil sampel air tersebut untuk diuji ke laboratorium. Apakah air tersebut benar-benar tercemar karena limbah.
"Kita akan cek airnya nanti. Setelah itu kita uji ke labor, apakah hasilnya positif limbah nanti kita kabari," jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya juga akan meninjau dan memgecek sepanjang sungai di daerah tersebut, apakah ada perusahaan yang membuang limbah.
"Setahu kami, di Sabak Auh tersebut, ada perusahaan Aspal yang beroperasi di daerah sungai. Nantilah kita cek lagi," terangnya. (KR21).
No Comment to " Diduga Tercemar Limbah Banyak Ikan Mati dan Air Berbau Busuk "