KORANRIAU.co, Pekanbaru -- Saat ini di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pekanbaru mengalami antrean panjang untuk bisa mendapatkan BBM jenis premium. Hal ini tentunya berkaitan dengan pengurangan BBM bersubsidi ini dari Pemerintah pusat.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana
Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan, soal kelangkaan BBM
jenis premium di beberapa SPBU Pekanbaru sudah dilaporkan oleh pihak PT
Pertamina (Persero) ke Pemprov Riau. Wan bahkan memerintahkan Branch Manager
Pertamina Sumbar-Riau, Pramono Wibowo ke kediamannya untuk mengklarifikasi
masalah tersebut.
“Dari penjelasan pihak Pertamina
memang BBM itu lambat disalurkan karena masalah lalu lintas. Pembangunan jalur
arah ke Dumai itu macet dan mobil tangki minyak milik Pertamina tidak bisa
melintas,” kata Plt Gubri, Rabu 24 Oktober 2018.
Dia memastikan kehadiran pihak
Pertamina dalam pertemuan tidak formal itu, untuk meminta bantuan kepada
Pemprov Riau agar jalur yang akan dilintasi mobil tangki pengangkut premium
bisa melintas. Sebab beberapa SPBU di Pekanbaru sudah kehabisan bahan bakar
jenis itu.
Wan sebut pertemuan itu tidak hanya
dengan pihak pertamina, tapi juga dihadiri oleh Hiswana Migas dan beberapa
pengusaha SPBU di Pekanbaru. Solusinya, Wan langsung meminta bantuan Kapolda
Riau untuk menjemput mobil tangki berisi premium yang terjebak kemacetan,
selanjutnya dikawal dengan iring-iringan mobil polisi dengan serine.
“Jadi semuanya sudah dibahas mengenai
masalah kelangkaan dan antrean panjang di SPBU itu. Kami minta masyarakat
jangan khawatir, karena sudah ditangani," sambungnya.
Sejumlah SPBU di Pekanbaru kekurangan
BBM jenis premium sejak dua hari belakangan, sehingga menimbulkan antrean
panjang pengendara sepeda motor. Suasana seperti ini terlihat di SPBU wilayah
Kecamatan Tampan dan kawasan jalan Arifin Ahmad. Bahkan berbagai spekulasi
masyarakat sudah mencuat.
Dina, warga yang ditemui sedang
mengantre di salah satu SPBU di Jalan Srikandi Panam, mengatakan dirinya
mengeluhkan kondisi kosongnya premium di beberapa SPBU. “Kemarin saya di Arifin
juga kosong premiumnnya, pagi ini juga kosong di Panam, ya mau gak mau beli
pertalite. Mahal sih, daripada gak terisi, gak bisa jalan ini motor,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Sindy.
Warga Jalan Paus ini mengatakan akibat kosongnya premium, antrean panjang
kendaraan di SPBU tidak dapat terelakkan.
“Lihatlah premium kosong, antrean
pertalite jadi panjang. Mending beli premium antre panjang, ini beli pertalite
juga antre panjang,” keluhnya.
Sementara menurut Randy, salah seorang
warga yang berdomisili di Jalan Delima ini berharap agar kekosongan premium di
beberapa SPBU ini bisa segera diatasi. "Jangan dibiarkan lama-lama begini.
Masyarakat yang dirugikan, atau memang BBM jenis premiun mau
dihilangkan,’’tukasnya. (Desma)
No Comment to " Premium Langka, Plt Gubri Minta Klarifikasi Pertamina "