KORANRIAU.co, Siak Sri Indrapura -- Meskipun belum diketahui secara
pasti berapa jumlah sesungguhnya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)
di Kabupaten Siak, Riau, namun kemunculan akun grub LGBT di media sosial
menjadi perhatian serius banyak pihak.
Kabupaten Siak sebagai negeri melayu sangat menjunjung tinggi norma agama,
sehingga kemunculan akun LGBT dan kejadian lapangan perilaku menyimpang sangat
bertentangan visi Pemerintah Kabupaten Siak dalam mewujudkan masyarakat yang
agamis.
Menangapi permasalahan yang berkembang, Pemkab Siak telah melakukan
sosialisasi bahaya LGBT dan pergaulan bebas kepada siswa SMA dan pelajar SMP
sederajat di tiga kecamatan yaitu Siak, Mempura dan Dayun.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Siak Budhi
Yowono saat memimpin rapat evaluasi bahaya LGBT, Rabu 24 Oktober 2018, di
Kantor Bupati Siak mengatakan, Pemkab setempat tidak main-main dengan
permasalahan LGBT ini.
Perilaku penyimpangan seksual, kata dia, merupakan penyakit berbahaya yang
dapat menular kepada siapa saja termasuk para pelajar. Karena itu Pemkab Siak mencari
langkah-langkah agar sosialisasi, rehabilitasi dan penindakan dapat diterapkan.
“Siang ini kita duduk bersama melakukan evaluasi terhadap sosialisasi
yang sudah dilakukan minggu lalu, dan menentukan langkah-langkah. Karena masih
ada 11 kecamatan yang belum, ke depan akan kita lakukan sosialisasi,” sebut
Budhi.
Untuk sosialisasi tahap kedua diharapkan keterlibatan sejumlah pihak,
seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Majelis Ulama Indonesia, Kantor
Kementerian Agama, Forum Komunikasi Umat Beragama Siak, Kepolisian, Kecamatan,
dan sekolah. Terutama yang menjadi fokus penguatan isi materi yang akan
disiapkan oleh dinas Kesehatan dan Kemenag Siak serta menghadirkan psikolog.
“Pada sosialisasi akan datang kita ingin materi yang disajikan sampai ke
siswa, dari segi kesehatan apa bahayanya. Juga dari sisi agama juga apa bahaya
yang ditimbulkan oleh pelaku LGBT dan pergaulan bebas,” terang Budhi.
Sekretaris MUI Siak Nizamil Muluq mengatakan, hidup di zaman teknologi saat
ini, semua informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah.
“Siapa yang tidak memiliki smart phone
hari ini? Anak SMP saja sudah punya. Informasi dan media sosial tidak ada lagi filter
atau sekat, artinya anak-anak dengan mudah mengaksesnya. Diharapkan peran orang
tua sangat penting dalam mengawasi putra putrinya,” kata Nizamil.
Ungkapnya lagi, diharapkan sosialisasi selanjutnya ke depan materi yang
disajikan bebar-benar dipahami dan sampai ke siswa. Dan ia mengusulkan di
setiap sekolah masing-masing siswa diajarkan olah raga silat agar pembentukan
fisik dan karakter ada di pancak silat.
“Sebenarnya ada tiga penyebap seseorang melakukan perilaku menyimpang,
pertama faktor keluarga, lingkungan dan genetik, kita mengharpkan sosialisasi
ini diberikan tidak hanya kepada siswa tetapi para guru juga,” tutup Nizamil
Muluq. (Abs/Rilis)
No Comment to " Pelajar di Siak Diberi Materi Bahaya LGBT dan Pergaulan Bebas "