Pemprov Riau terus menggesa fasilitas yang diminta agar
Embarkasi Haji Antara bisa terwujud pada musim haji tahun depan. Bila itu
terwujud, banyak keuntungan yang didapat Riau serta para jamaah calon haji dari
daerah ini.
KORANRIAU.co, Pekanbaru -- Pascakunjungan tim dari
Kementerian Agama Republik Indonesia bersama rombongan dari Kementerian
Perhubungan serta Kementerian Koordinator bindab Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan ke asrama haji terkait kesiapan Riau jadi Embarkasi Haji Antara, 16
Oktober 2018 lalu, Pemerintah Provinsi Riau diberi waktu hingga 15 Desember
2018 untuk melengkapi segala kekurangan fasilitas. Sebab, bangunan yang
digunakan sebagai asrama haji itu merupakan rumah susun sederhana sewa
(rusunawa) yang terletak di Jalan Mekar Sari, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
Kepala Bidang
(Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kemenag Provinsi
Riau, Erizon Efendi melalui Kepala Seksi Akomodasi Transportasi dan Kelengkapan
Haji, Yuhartati saat dikonfirmasi di ruang kerjanya menyampaikan, bila segala
persyaratan dan fasilitas lengkap dan dianggap layak maka Riau dapatkan Embarkasi Antara 2019. Tapi bila sebaliknya maka Riau kembali gagal
lagi memiliki Embarkasi Antara tahun depan.
Mengenai apa yang
harus dilengkapi oleh Provinsi Riau sesuai dengan apa yang diirekom oleh Ditjen
PHU setelah melakukan pemantauan, Yuhartati menyebut ada ada beberapa hal.
Terutama asrama yang saat ini belum ada gudang tempat penyimpanan kopor atau
barang bawaan para jamaah. Selain itu, truk kontainer yang akan membawa barang
harus bisa masuk ke asrama.
Kemudian dapur umum
yang ada sekarang belum memadai. Juga harus dibuatkan ruangan kerja atau kantor
untuk instansi atau unit kerja terkait seperti Kanwil Kemenag, Dinas Kesehatan,
Bea Cukai, Imigrasi, pos Kepolisian, dan lainnya.
“Jadi ini yang
harus dilengkapi oleh Provinsi Riau. Sesuai hasil rapat interen antara Kemeneg
Riau dan Pemprov, (Pemprov) menyanggupi 15 Desember 2018 sudah tersedia semua,”
katanya, Kamis 25 Oktober 2018.
Setelah tanggal
itu, Ditjen PHU kembali lakukan pengecekan layak atau tidak jadi embarkasi
antara.
Saat ini, Yuhartati
menjelaskan di asrama itu kamar tidur sudah ada walau diperlukan pembenahan
yang akan ditempati oleh jamaah tiga orang dalam satu kamar. Masjid/mushalla juga sudah ada, tempat parkir
sudah walau nanti akan meminjam juga parkir di Gedung DPRD Riau yang kebetulan
lokasinya tidak jauh. Kemudian, aula juga sudah ada.
Untuk perangkat
jaringan seperti listrik dan telkom juga sedang dipersiapkan, juga generator.
“Asrama haji mampu
menampung satu kloter jamaah dengan jumlah 450 orang,” ucapnya.
Disampaikan juga,
kalau nanti Riau mendapatkan embarkasi antara maka segala persiapan
administrasi para jamaah cukup atau hanya dipersiapkan di Kota Pekanbaru atau
asrama haji. Baik itu paspor dan lain sebagainya, sehingga ke Embarkasi Hang
Nadim di Batam, Kepulauan Riau cukup transit saja berganti pesawat yang
berukuran besar menuju Arab Saudi.
“Segala persiapan
nanti sudah di daerah. Jadi fasilitas ini lah yang harus dilengkapi di asrama
sekarang,” katanya.
Ditambahkan,
terwujudnya embarkasi antara di Riau merupakan cikal bakal terbentuknya
embarkasi penuh. Hanya saja untuk embarkasi penuh, mengenai asrama haji yang
dibuat harus permanen baik gedung maupun tanahnya.
“Saat ini Pemprov
sudah persiapkan lahan dengan ukuran sekitar lima hektare di jalan menuju Hotel
Labersa. Hanya saja masih menunggu status hibah dari Pemprov ke Kemenag RI.
Soal biaya pembangunan sepenuhnya didanai (Pemeirntah) pusat,” ungkap
Yuhartati, sembari menyebut runway pesawat di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim
II Pekanbaru juga harus ditambah dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter.
Dikawal
Di tempat terpisah,
anggota Komisi II DPRD Riau, Asri Auzar berjanji akan ikut mengawal agar embarkasi
antara Riau betul-betul terwujud di tahun 2019. “Kita akan ikut mengawalnya,
baik segala persiapan yang dibutuhkan di pusat maupun di daerah. Sehingga keberadaan embarkasi antara di Riau
benar-benar terwujud yang mulai beroperasi 2019 mendatang,” ujarnya.
Asri menyebut
banyak manfaat dan keuntungan yang didapat oleh daerah terkait keberadaan
embarkasi antara ini. Antaranya, jamaah calon haji tidak perlu menginap di
Batam lagi tapi cukup di asrama haji yang ada di daerah. Begitu juga
administrasi keberangkatan cukup disiapkan di asrama haji.
“Dengan segala
kegiatan dilakukan di daerah tentu uang akan berputar di daerah. Terutama dengan berapa banyaknya jumlah
anggota keuarga pengantar calon jamaah haji ke asrama haji yang belanja makan
minum bahkan nginap di penginapan yang ada,” katanya. (Ismet Tarmizi)
No Comment to " Jalan Riau Mendapatkan Embarkasi Haji Antara "