KORANRIAU.co, Pekanbaru --
Hasil
enkropsi tim dokter Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau atas
jasad Harimau Sumatera yang ditemukan tewas terjerat, memberikan fakta yang
membuat miris. Satwa dilindungi tersebut ternyata sedang bunting.
Nekropsi atau
otopsi dilakukan Rabu malam (26/9/18) di teras klinik transit BBKSDA Riau oleh
empat orang dokter. Mengutip Antara,
ketika dokter hewan
membedah perut harimau betina itu, ditemukan janin yang sudah mulai terbentuk
utuh. Namun janin itu ikut mati bersama induknya.
Diagnosa juga menunjukkan ada sejumlah
organ dalam di tubuh harimau yang rusak akibat jerat baja melilit perutnya. Jerat kawat baja itu diperkirakan
sudah sekitar empat hari menyiksanya sebelum satwa belang itu akhirnya mati.
Bahkan, petugas sempat kesulitan memotong
jerat kawat baja itu karena cukup tebal.
“Ini sangat mengerikan karena
harimau ini pastinya tersiksa ketika meronta sebelum akhirnya mati lemas.
Pelaku layak dihukum berat,”
ujar
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Rabu malam.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, lanjut
Suharyono, pelaku bisa dihukum penjara selama lima tahun dan denda Rp100 juta.
“Kami sangat menyayangkan kematian
satwa yang dilindungi tersebut, apalagi satwa betina dewasa yang siap untuk
melahirkan anak harimau selanjutnya,” katanya.
Ia menjelaskan kronologis kasus tersebut
bermula pada Selasa (25/9) pukul 10.30 WIB, pihaknya menerima laporan dari
masyarakat tentang adanya harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) liar yang
terjerat di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung, Kabupaten
Kuantan Singingi.
Suharyono kemudian memerintahkan tim Rescue
Bidang KSDA Wilayah 1 menuju tempat itu untuk melakukan penyelamatan.
Namun, petugas tidak menemukan satwa
belang itu di lokasi jerat. Petugas hanya mememukan dua jerat yang terbuat dari
tali nilon.
Kemudian pada penyisiran hari kedua pada
Rabu (26/9), sekitar pukul 12.30 WIB Tim Rescue menemukan bangkai harimau
sumatera menggantung dipinggir jurang dengan jerat kawat baja membelit
perutnya.
"Diperkirakan harimau tersebut
berhasil meloloskan diri dari jerat, namun tali jerat tersangkut di semak dan
membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang dan membuatnya
mati," kata Suharyono. (Abs)
No Comment to " Harimau Sumatera Mati Terjerat Kawat Ternyata Sedang Bunting "