KORANRIAU.co,
Pekanbaru -- Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) sudah resmi menyatu ke
Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru. Hal itu disepakati dalam
pertemuan kedua yayasan, yakni
Yayasan Sagang dan Yayasan Raja Ali Haji (Yasrah) yang diselenggarkan pada
Kamis (20/9/18) tengah
pecan lalu di Kantor Yayasan Raja Ali Haji di Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.
Dari pertemuan
tersebut, kedua belah pihak menyepakati proses penyatuan dan akan dilanjutkan
dengan proses perizinan dan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari
Kemenristek Dikti.
Ketua Yayasan Raja
Ali Haji Prof Dr Irwan Effendy menyebutkan, kedua yayasan
telah sepakat, meski dengan latar belakang yang cukup panjang, tinggal lagi
menjalani proses penyatuan tersebut antara AKMR dan Unilak.
“Dua Institusi ini
sudah sepakat. Sementara dalam proses penyatuan ini dilakukan, prodi (program studi) yang ada akan
berinduk dulu ke Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak,” jelasnya.
Ke depannya, lanjut
Prof Irwan, tentu saja prodi ini
akan lebih dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Bisa saja,
prodi ini akan berkembang menjadi fakultas baru.
Tetapi tentu saja semua perlu proses. Oleh karena
itu, tahap demi tahap akan dijalankan. “Kita akan berupaya menggesa program D3
ini ke depannya meningkat menjadi program Sarjana Terapan atau D4,” kata Prof
Irwan.
Dalam pandangan Prof
Irwan, berbicara
tentang potensi seni budaya ke depannya adalah hal sangat strategis untuk
dikembangkan di dunia pendidikan. Karena mengingat seni budaya merupakan
tuntutan dan kewajiban yang harus dikedepankan sesuai dan selarass dengan Visi Riau 2020 untuk mewujudkan
Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di rantau Asia Tenggara.
Dan yang lebih
penting itu, lanjutnya, seni budaya adalah penangkal identitas diri di era
globalisasi ini. “Kita tidak ingin masuk dan hanyut dalam era globaliasi dengan
meninggalkan budaya kita, budaya Melayu. Sebutkan saja contohnya, negara Jepang
maju tanpa harus meninggalkan budaya mereka. Riau juga seharusnya maju dengan
budayanya. Itu artinya, tidak hambatan kemajuan bila dilandasi dengan budaya
yang kita punya tetapi diharapkan para pelaku seni budaya juga harus bisa
menyesuaikan dan membuka diri,” jelasnya panjang lebar.
Sementara itu, Ketua
Yayasan Sagang Kazzaini Ks menghatur terima kasih kepada Yayasan Raja Ali Haji karena menyambut baik kerja sama untuk
penyatuan dua insitusi ini. Tidak ada hal lain yang diharapkan selain daripada
untuk mengembangkan dan mengangkat budaya Melayu Riau ke depan.
“Inilah harapan
bersama tentunya. Kami yakin di bawah Yayasan Raja Ali Haji,AKMR akan semakin
maju karena Yasrah sudah berpengalaman mengelola universitas yang besar. Apalagi kita
tahu bahwa Yasrah melalui Unilak selama ini memiliki semangat idealisme yang tinggi untuk
mengangkat kebudayaan Melayu,”
ujar Kazzaini Ks yang juga merupakan sastrawan Riau tersebut.
Penyatuan kedua
intitusi ini juga didukung sepenuhnya dan difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi
Riau dengan memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang akan bergabung di
AKMR yang sudah resmi menyatu ke
Universitas Lancang Kuning.
(Abs/Rilis Humas Unilak)
No Comment to " AKMR Resmi Menyatu ke Unilak "