sejumlah tenda- tenda yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk korban Bencana Lombok (bnpb.go.id) |
KoranRiau.co - Pasca Gempa
yang terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat sepekan terakhir ini menyebabkan
sejumlah bangunan rusak. tidak hanya itu
gedung yang mengurusi pendidikan seperti Kantor Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah
juga dikabarkan mengalami kerusakan yang
berat.
Berdasarkan data
Sekretariat Nasional Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 13 Agustus 2018,
sebanyak 1.117 ruang kelas dan 407 ruangan pendukung (laboratorium, ruang tata
usaha, ruang guru, dan toilet) di sekolah mengalami kerusakan berat. Sedangkan
215 ruang kelas mengalami kerusakan kategori sedang dan ringan.
"90 persen sekolah di Lombok Utara rusak. Sejumlah 23.822 siswa SD dan 7.304 siswa SMP berada di pengungsian dan tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar normal dalam waktu yang cukup lama," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Utara Fauzan Fuad melalui keterangan tertulis, Rabu (15/8/2018) seperti dilansir dari cnnindonesia
"90 persen sekolah di Lombok Utara rusak. Sejumlah 23.822 siswa SD dan 7.304 siswa SMP berada di pengungsian dan tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar normal dalam waktu yang cukup lama," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Utara Fauzan Fuad melalui keterangan tertulis, Rabu (15/8/2018) seperti dilansir dari cnnindonesia
Dia berharap sekolah
darurat segera dibangun untuk anak-anak di Lombok Utara. Lantaran kantor Disdik
Lombok Utara rusak cukup parah, posko pendidikan pun dijadikan kantor
sementara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kembali meninjau satuan pendidikan terdampak gempa di kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Utara pada selasa (14/8/2018).
Dalam proses rehabilitasi sekolah rusak berat, Muhadjir meminta agar dinas pendidikan setempat juga memperhatikan konsep zonasi persekolahan.
Pemerintah daerah (pemda) diimbau sekaligus menyiapkan unit sekolah baru di wilayah lain sesuai kebutuhan.
"Sekolah ini kan siswanya cukup banyak. Tadi saya dengar ada siswa yang rumahnya cukup jauh dari sini. Nanti dilihat apa sebaiknya juga dibuat sekolah baru untuk mengakomodasi siswa di wilayah itu. Ini sekaligus saja, karena harus diperbaiki total," kata Muhadjir di SMP Negeri 2 Tanjung, Lombok Utara.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kembali meninjau satuan pendidikan terdampak gempa di kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Utara pada selasa (14/8/2018).
Dalam proses rehabilitasi sekolah rusak berat, Muhadjir meminta agar dinas pendidikan setempat juga memperhatikan konsep zonasi persekolahan.
Pemerintah daerah (pemda) diimbau sekaligus menyiapkan unit sekolah baru di wilayah lain sesuai kebutuhan.
"Sekolah ini kan siswanya cukup banyak. Tadi saya dengar ada siswa yang rumahnya cukup jauh dari sini. Nanti dilihat apa sebaiknya juga dibuat sekolah baru untuk mengakomodasi siswa di wilayah itu. Ini sekaligus saja, karena harus diperbaiki total," kata Muhadjir di SMP Negeri 2 Tanjung, Lombok Utara.
"Kita ingin agar siswa dapat kembali belajar dan tidak berlama-lama di pengungsian," ujarnya.
Semoga dengan adanya
langkah cepat Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat membenahi
bangunan kantor
pendidikan dan sekolah – sekolah, siswa siswi yang libur dapat kembali mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan baik.
Sumber
: cnnindonesia.com
No Comment to " Sejumlah Fasilitas Pendidikan Dikabarkan Rusak, Pasca Gempa Lombok "