KoranRiau.co,
Pekanbaru --
Prosesi pemilihan Bujang Dara Riau 2018 memasuki fase akhir dan pemenangnya
segera akan ditentukan pada malam Grand Final yang akan digelar di SKA Co Ex
Pekanbaru, sekitar pukul 22.00 WIB, 10 Agustus lusa.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman kembali menyampaikan
pentingnya pemahaman keagungan kultur Melayu. Seluruh finalis Bujang Dara
nantinya tak hanya akan berperan sebagai duta pariwisata, namun lebih jauh
menjadi duta budaya dan sekaligus teladan di lingkungan masing-masing.
Dikatakannya, pemilihan Bujang Dara bukan sebatas seremonial
belaka melainkan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam
mengimplementasikan nilai-nilai luhur Melayu secara lebih meluas lagi. Gubernur
juga menyampaikan bahwa sektor pariwisata adalah salah satu penghela budaya.
“Diperlukan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif
dalam membangun kepariwisataan yang kuat dan berkarakter. Ketika kita memilih
budaya sebagai basis pengembangan maka pariwisata yang hendak ditumbuhkan
sejalan dengan kultur Melayu,” ujarnya, Rabu (8/8/2018).
Ia berharap tidak hanya pemenang, namun seluruh finalis
berperan aktif dalam upaya merindangkan dunia kepariwisataan dan kebudayaan.
Menjadi agen dalam memacu perubahan.
Seni Pertunjukan
Malam Grand Final akan dirangkai dengan seni pertunjukan
bermuatan sejarah Bumi Lancang Kuning, mulai dari era Kerajaan Kandis dan
Padang Candi. Ingatan audiens juga akan disegarkan kembali tentang perjalanan
panjang peradaban suku laut, talang mamak sampai keberadaan Narasinga.
Di Era terus berubah itulah kebudayaan Melayu Riau menjalani
proses seleksi sehingga menjadi tatanan nilai yang terbukti ampuh dalam
melintasi sejarah. Menjadi filosofi, spirit dan juga inspirasi. Seluruh
pagelaran dibingkai dalam satu tema berjudul “Sebatang Indragiri, Negeri Para
Raja”.
Selain Gubernur Riau beserta istri, malam grand final akan
dihadiri petinggi dan jajaran Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Deputi
Kementerian Pariwisata RI, Arya (Putra Pariwisata Indonesia) dan Zakia Sanla
(Putri Agro Wisata Indonesia).
Acara yang dikemas bernuansa melayu itu, juga menghadirkan
artis ibu kota, Dara Rizki Ruhiana yang lebih dikenal dengan nama Dara, mantan
personel band duo The Virgin, Micky AFI, Rino Dezapaty bersama New Pekanbaru
Ensemble (NPE), dan artis Pekanbaru. Warga yang ingin menyaksikan rangkaian
pagelaran malam grand final via video streaming dapat mengakses http://streaming.riau.go.id.
Lebih Selektif
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal
Usman mengabarkan soal standarisasi yang terus ditingkatkan agar Bujang dan
Dara yang terpilih benar-benar kompeten sesuai ekspektasi.
Seperti seleksi tahun lalu, prosesi pemilihan tahun ini juga
ditandai dengan kehadiran peserta dari jalur umum. Pada penyelenggaraan
terdahulu proses seleksi hanya diikuti para pemenang Bujang dan Dara hasil
seleksi kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
Tahapan seleksi yang relatif jauh lebih ketat itulah yang
kemudian menjaring 25 pasang finalis yang masing-masing terdiri dari 12 pasang
utusan Kabupaten dan Kota ditambah 13 pasang melalui jalur seleksi umum.
“Seleksi peserta melalui dua jalur itu memungkinkan kuota
untuk finalis bertambah. Menjadi lebih banyak sehingga seleksi Bujang Dara 2018
makin kompetitif. Langkah ini juga bertujuan memperbanyak duta wisata yang
dapat diberdayakan dalam upaya memajukan pariwisata Riau,” ujarnya.
Menjelang malam grand final keseluruhan finalis masih
mengikuti karantina. Sebelumnya mereka telah beroleh pembekalan pariwisata
Riau, kultur Melayu, public speaking,
kepribadian, kepedulian sosial, pelatihan disiplin dan materi bahaya narkoba. KR4
No Comment to " Gubernur Sampaikan Pentingnya Pemahaman Kultur Melayu kepada Finalis Bujang Dara 2018 "