Jelajah pasar warisan budaya leluhur di
tengah terpaan pasar online.
Sejak
berabad-abad lampau, pasar telah menjadi bagian integral dari peradaban
manusia. Di pasar, manusia dapat berkumpul dan berinteraksi. Tidak hanya
sebagai tempat bertransaksi tawar menawar barang dan jasa, pasar juga telah
menjadi tempat untuk bertukar informasi. Bahkan menjadi tempat pertukaran
berbagai kebudayaan yang dibawa masing masing pelaku di dalamnya.
Sejarah
mencatat, beberapa kota bahkan terhubung karena adanya kegiatan perniagaan ini.
Salah satu diantaranya adalah Jalur Sutra (Silk Road) yang terbentang dari
Cina, India, Persia, Jazirah Arab hingga Eropa. Bahkan Bangsa Belanda datang ke
Indonesia awalnya karena ingin melakukan pedagangan mencari rempah. Diantaranya
lada, pala, cengkeh dan lainnya.
Para saudagar rela
meskipun harus menempuh berbagai rintangan untuk sampai ke pusat ekonomi rakyat
ini. Tidak hanya menempuh jalur darat, juga jalur laut dan udara. Di sejumlah
lokasi terpencil, manusia bahkan harus berjalan kaki melewati gunung, sungai,
lembah untuk dapat sampai ke pasar dan menukar hasil bumi mereka dengan yang
lain. Di sejumlah nama daerah di Jakarta misalnya, terinspirasi dari kegiatan
ini (pasar). Misalnya Pasar Minggu, Pasar Jumat, Pasar Rebo, Pasar Kemis dan
sebagainya.
Berkembangnya
teknologi membuat pasar kini tidak lagi memerlukan ruang, tempat dan waktu.
Tumbuhnya ‘pasar' online memungkinkan pedagang dan pembeli melakukan berbagai
transaksi tanpa harus bertemu muka langsung dan dengan produk yang tidak bisa
disentuh secara fisik. Produk pun beragam. Mulai dari makanan ringan, perangkat
teknologi hingga jasa perawatan rambut. Alat pembayaran pun jauh berkembang
dibandingkan puluhan atau ratusan tahun lalu.
Namun, di
berbagai penjuru dunia, dan juga di Indonesia, pasar tradisional tetap hidup
dan berkembang dengan segala dinamikanya. Inilah yang menginspirasi produsen
mobil Tata Motors melakukan perjalanan mengeksplorasi pasar tradisional di
Sumatra. Dari propinsi Aceh Nangroedarusalam hingga Ibukota Jakarta.
Berbeda
dibandingkan ekspedisi atau perjalanan yang dilakukan APM sebelumnya yang
umumnya menggunakan MPV atau SUV, Tata Motors Indonesia sengaja menantang dua
produk niaga mereka Tata Super Ace HT dan Xenon HD untuk menelurusi pasar
tradisional Sumatera dengan segala keunikannya. Jalur yang dipilih adalah
Lintas Timur yang secara tradisional dipakai sebagai jalur niaga bertahun tahun
lalu.
Perjalanan
dimulai dari pasar Peunayong, menuju Lhoksukon, bergerak ke Binjai, lanjut ke
Pekanbaru, mampir di Jambi, Palembang, Lampung, lalu menyeberang hingga
Jakarta.
Jalur ini
melewati 7 propinsi. Aceh Nangroedarusalam, Sumatra Utara, Riau, Sumatra
Selatan, Jambi, Lampung.
Masing-masing
pasar memiliki keunikan dan karakteristik sendiri. Misalnya Pasar Peunayong
yang terkenal dengan ikan segarnya, Pasar Jambi yang banyak menjual buah, atau
Pasar Lampung bersama kepiting, kerang dan rajungannya. Total jarak yang
ditempuh tidak kurang dari 2400 Kilometer yang direncanakan berlangsung selama
20 hari.
Tidak hanya
singgah untuk mencari tahu keunikan tiap pasar, tim eksplorasi juga akan berinteraskti dengan melakukan transaksi
dan berniaga di setiap pasar yang disinggahi. Dengan kegiatan ini, Tata Motors
Indonesia ingin mengulang kembali sekaligus merasakan atmosfer perniagaan jalur
ini bersama sejumlah teman media lokal dan vlogger nasional.
"Sejalan
dengan semangat Connecting Aspirations, melalui perjalanan ini Tata Motors
ingin lebih dekat dengan masyarakat Sumatera dan memperkenalkan lebih jauh
tentang Tata Super Ace HT dan Xenon HD yang dapat diandalkan untuk berbagai
kegiatan perniagaan dan berbagai kondisi jalan, dan akan menjadi mitra bisnis
yang ideal bagi para pedagang pasar" terang Biswadev Sengupta, Presiden
Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI).
Dirinya
menambahkan bahwa dengan perjalanan ini, TMDI ingin menunjukkan kepada
masyarakat bahwa Tata Motors bekomitmen untuk maju bersama masyarakat Indonesia
dan ikut serta mengkampanyekan bahwa Indonesia memiliki pasar tradisional yang
beragam, eksotis dan sangat potensial menjadi elemen daya tarik pariwisata Indonesia.
Setelah tuntas
dengan Pulau Sumatera, TMDI akan melanjutkan dengan perjalanan di Pulau Jawa.
"Kami berkeinginan, Jelajah Pasar Nusantara ini menjadi program khas
berkelanjutan Tata Motors di Indonesia. Pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan
Sulawesi akan kami masukkan ke dalam rencana kegiatan selanjutnya di tahun
depan," pungkas Biswadev.
Jelajah pasar
Nusantara dimulai 20 Juli 2018, start di Aceh dan akan finish di Jakarta. Tim
jelajah akan mampir ke GIIAS 2018 di ICE BSD, Tangerang pada awal Agustus tahun
ini. (rilis)
Foto;foto: Wahyu Falatehan
Foto;foto: Wahyu Falatehan
No Comment to " TATA MOTOR JELAJAH PASAR NUSANTARA 2018 Seri SUMATERA "