koranriau.co -- Sebanyak 10 dari 11 ekor Badak Hitam telah
meninggal setelah dipindahkan ke Taman Nasional Tsavo East, Kenya, pada bulan ini.
Sebelumnya kawanan badak yang terancam punah itu berhabitat Taman Nasional Lake
Nakuru, Kenya, dan Nairobi. Mereka dipindahkan dengan maksud untuk memulai
populasi baru di Taman Nasional Tsavo East.
Menteri Pariwisata Kenya Najib Balala mengatakan dari hasi penyelidikan
sebagian besar badak mati karena telah meminum air dengan konsentrasi garam
yang tinggi di habitat barunya. Akibatnya mereka menderita dehidrasi dan
penyakit di bagian pernapasan serta kulit.
Badak hitam Afrika (Diceros bicornis). (Wikipedia) |
Dari habitat tersebut, seekor badak ditemukan selamat, namun dalam keadaan
terluka karena diserang singa. Sebelum dipindahkan, tim telah mengecek standar
hidup di Taman Nasional Tsavo East, tapi hasilnya kurang dipertimbangkan.
Belasan Badak Hitam itu lalu terlanjur dipindahkan.
Selain kelalaian awal, Balala juga menuding para petugas tidak berkomunikasi
dan berkoordinasi dengan baik. Saat ini beberapa petugas telah dipecat dan
dipindahtugaskan.
CEO World Wildlife Fund Kenya, Mohamed Awer, mengatakan Badak Hitam ini
perlu dipindahkan karena kehidupan mereka terancam oleh pemburu liar. Ia pun
memperkirakan di habitat yang baru, kawanan badak hitam diperkirakan bakal
hidup tenang dan beranakpinak.
Untuk diketahui, populasi Badak Hitam terus menurun karena diburu untuk
diambil culanya. Di pasar gelap, harga cula badak lebih tinggi dibanding
narkoba. Pasalnya, cula badak dianggap sebagai bahan obat mujarab, meski belum
terbukti khasiatnya.
Badak Hitam Barat sudah dinyatakan punah pada tujuh tahun lalu akibat
perburuan liar. Baru beberapa bulan yang lalu Badak Putih Utara yang terakhir
di dunia telah mati dan membuat subspesies ini di ambang kepunahan. Demikian
dikutip dari CNNIndonesia.com.n
No Comment to " 10 dari 11 Badak Hitam Langka Tewas di 'Kandang' Baru "