PEKANBARU, KORANRIAU.co - Gubernur Riau (Gubri) diwakili Kepala Badan Kesbangbangpol Kaharudin secara resmi membuka seminar dengan tema Budaya Sebagai Kunci Kejayaan Bangsa. Seminar yang ditaja Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Riau ini dihadiri 51 paguyuban menghadirkan nara sumber, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH,S.Ik, M.Si dan budayawan Syaukani Alkarim.
Gubri Syamsuar dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Kaharudin mengatakan, upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana memadukan kemajemukan menjadi silaturahmi yang harmonis.
"Bagaimana kita bisa mengelola kemajemukan yang ada dan meningkatkan komunikasi. Keberagaman etnis jangan menjadi bibit pertengkaran, tapi untuk perkokoh persatuan," seru Gubri dalam amanatnya pada seminar yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Pekanbaru, Selasa (1/13/2020).
Sementara itu, penasehat FPK Riau Datuk Seri Alazhar Al azhar dalam sambutannya mengatakan, kejayaan Riau ini akan terwujud jika semua elemen masyarakat kukuh bersatu. "Jika sebanyak 51 paguyuban ini satu tekad kukuh menjaga persatuan, maka cita cita kejayaan Riau tak mustahil dapat kura raih," ujar Datuk Seri Alazhar.
Usai pemukulan gong tanda dimulainya seminar dipimpin keynote speaker Dr Santoso SS MSi, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, SH, SIK M.Si kesempatan pertama menyampaikan materi. Kapolda mengatakan, kebudayaan yang melekat pada tubuh kita sama halnya seperti budaya bangsa kita. Seperti budaya melayu yg melekat pada orang di Riau saat ini.
"Bagaimana kita membumikan budaya melayu dalam kehidupan sehari hari. Seperti adat budaya kita adat besandi sarak, safa bersa di kitabullah. Hal itu spt kehidupan sehari hari, seperti budaya pelaksanaan ibadah, bagaimana kita mengarahkan pada anak, keluarga, dan tak lupa membentengi keluarga dari budaya asing," ujar Kapolda.
Kapolda menambahkan, nilai kebudayaan dijalankan dan dipertahankan melalui transpormasi kehidupan yang ada di dalam keluarga, masyarakat, tempat kerja, serta relasi yang hidup untuk mencapai kompetensi dalam kebudayaan dan menginternalisasi dan hal tersebut disebut enkulturisasi. "Proses yang terjadi dalam enkulturisasi hal tersebut disebut dengan enkulturisasi," jelas Kapolda.
Sementara Ketua FPK Provinsi Riau Ir.AZ Fachri Yasin, M.Agr mengatakan seminar yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Pekanbaru ini merupakan rangkaian seminar yang dilaksanakan FPK Riau awak Desember 2020 ini.
Dikatakan dalam rangka terus merawat pembauran kebangsaan, akhir tahun ini FPK akan melaksanakan tiga seminar. Acara dilaksanakan 1, 5 dan 7 Desember 2020 di sejumlah hotel di Kota Pekanbaru.
"Seminar Menjadikan Budaya sebagai Panglima Pembangunan dilaksanakan di Aryaduta, seminar Percepatan Pembauran dalam Pembangunan Daerah diadakan di Hotel Grand Jatra dan seminar ketiga dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru," katanya. (ridwan)
No Comment to " Seminar FPK, Gubri Serukan Kelola Kemajemukan untuk Harmonisasi Komunikasi "