KORANRIAU.co-Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh, tewas oleh senapan mesin yang dikendalikan dari satelit menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Laksamana Ali Fadavi, mengatakan senapan mesin itu dipasang pada sebuah mobil pikap dan "hanya terfokus pada wajah Fakhrizadeh" sehingga istrinya tidak ikut tertembak meski hanya berjarak 25 sentimeter dari sang suami saat kejadian berlangsung.
Fadavi memaparkan Fakhrizadeh sedang mengemudi di jalan raya luar Ibu Kota Teheran dan didampingi 11 pengawal ketika kejadian berlangsung.Tak lama, senapan mesin "memperbesar wajahnya" dan menembakkan 13 peluru ke arah Fakhrizadeh.
"(Senjata) itu dikendalikan secara daring melalui satelit dan menggunakan kamera canggih serta kecerdasan buatan untuk membuat target," kata Fadavi kepada kantor berita Mehr pada Minggu (6/12).
Fadavi mengatakan kepala keamanan Fakhrizadeh sempat melontarkan empat tembakan dan mendekati sang ilmuwan. Namun, sang pengawal disebut "tidak melihat ada teroris di tempat tersebut".
Media lokal Press TV yang dikelola pemerintah melaporkan senjata "buatan Israel" ditemukan di tempat kejadian.Fakhrizadeh tewas pada Jumat pekan lalu setelah mobil yang ia kendarai bersama ajudan diserang bom dan sasaran tembak di jalan utama luar Teheran.
Fakhrizadeh merupakan ilmuwan terkemuka yang memiliki spesialisasi di bidang pertahanan nuklir. Menurut Menteri Pertahanan Amir Hatami, Fakhrizadeh adalah salah satu deputinya yang memimpin Organisasi Riset dan Inovasi Kemhan Iran.
Dilansir AFP, Iran menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, dan kelompok oposisi yang diasingkan, Mujahidin Rakyat Iran (MEK) atas pembunuhan tersebut. The New York Times mengatakan pejabat intelijen Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa Israel berada di balik pembunuhan Fakhrizadeh.
Sebelumnya, berbagai spekulasi pembunuhan Fakhrizadeh bermunculan. Kementerian Pertahanan Iran semula mengatakan bahwa Fakhrizadeh terjebak dalam baku tembak dengan pengawalnya.
Sementara itu, kantor berita Fars mengklaim "senapan mesin otomatis yang dikendalikan jarak jauh" telah membunuh sang ilmuwan. Hal itu dilaporkan Fars tanpa mengutip sumber apa pun.cnnindonesia/nor
No Comment to " Iran Sebut Fakhrizadeh Dibunuh Pakai Senapan Mesin Satelit "