KORANRIAU.co- Baru-baru ini beredar potongan video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diambil di bagian mengenai pentingnya meminta maaf. Sekjen Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Pitra Romadoni menyatakan potongan video itu sengaja disebar untuk menjatuhkan ulama dari Riau itu.
"Memang sengaja orang mau menjatuhkan Ustaz Somad. Dicari kesalahannya. Nggak ada manusia ini yang sempurna. Saya minta kepada masyarakat yang ingin menjatuhkan Ustaz Somad, jangan cari keributan di antara umat beragama. Para provokator ini akan kita ambil tindakan hukum," kata Pitra saat dihubungi, Kamis (29/8/2019).
Video Ustaz Somad berdurasi 2 menit 14 detik yang disebarkan di media sosial itu dinarasikan soal pentingnya minta maaf. Dalam video tersebut, Ustaz Somad menyebutkan sejumlah sosok yang tidak pernah minta maaf karena sombong seperti Firaun, Namrudz, dan Qarun.
Ustaz Somad menyebut sosok yang paling pantas menjadi tauladan ialah Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan Nabi Muhammad dalam suatu waktu pernah meminta maaf yang dilakukan secara terang-terangan dengan naik ke mimbar. Ustaz Somad lalu membacakan sebuah hadis yang artinya 'Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi'. Selain Nabi Muhammad, Ustaz Somad juga menyatakan Nabi Adam juga bisa diteladani dalam pengakuan dosa.
Diketahui, TPUA bersama Aliansi Anak Bangsa (AAB) dan Dewan Persaudaraan Relawan sempat melaporkan balik Sudiarto yang mempolisikan Ustaz Somad ke Bareskrim Polri. Menurut mereka, Sudiarto melakukannya pencemaran nama baik karena menyebarkan bukti laporan di media sosial.
Laporan itu dibuat pada Selasa (20/8). Mereka menilai pelaporan yang dilakukan Sudiarto sudah membuat nama baik Ustaz Somad tercemar. Pitra termasuk salah satu yang datang ke Bareskrim saat itu.
Kembali ke soal video ceramah, bersamaan dengan di-posting-nya video Ustaz Somad, warganet menyertai narasi tentang pentingnya meminta maaf. Pada poin tersebut, Pitra menilai minta maaf memang sebuah hal yang penting.
Pitra mengatakan dalam ceramah Ustaz Somad soal pentingnya minta maaf itu, disampaikan pesan agar umat Islam untuk saling rukun."Itu dia ceramah untuk umat Islam, itu dakwah Islam. Islam hanya untuk Islam. Lakum dinukum waliyadin (untukmu agamamu, untukku agamaku)," ujar Pitra.
Sementara itu, Pitra menilai video ceramah Ustaz Somad soal pentingnya minta maaf sengaja disebarkan dikait-kaitkan dengan ceramah Ustaz Somad soal salib. Dia mengatakan Ustaz Somad tidak perlu minta maaf karena sedang mengajarkan soal Islam dalam sebuah pengajian tertutup.
Selain itu, lanjutnya, pernyataan Ustaz Somad soal salib didasarkan pada sebuah hadis soal patung. Oleh karena itu, menurutnya, ceramah Ustaz Somad dalam pengajian tertutup tersebut tidak perlu dicampuri dengan ajaran lain.
"Ustaz Somad tidak perlu minta maaf karena itu ada hadisnya soal patung. Jadi ngapain dia minta maaf? Kalau dia minta maaf harus dicabut dulu hadisnya dong. Karena ada dalilnya," tuturnya.
"Jangan istilahnya ajaran agama seseorang itu dicampurin. Contohnya ajaran agama itu, kenapa dikomentarin? Ini kan tertutup. Sama seperti umat kristiani di dalam gereja menyebut domba-domba tersesat. Kalau kita baper (bawa perasaan), kan kita nggak enak juga mendengarnya disebut begitu," imbuhnya.
Pitra berharap persoalan ceramah soal salib tidak perlu diperpanjang. Sehingga tidak terjadi keributan antarumat beragama.
"Makanya sudah tidak perlu diperpanjang, tidak perlu berkonflik. Kalau diperpanjang jadi timbul intoleransi, keributan antarumat beragama," ujar dia.detikcom/nor
No Comment to " Video UAS Soal 'Perlunya Minta Maaf' Diviralkan, TPUA Anggap Tak Relevan "