• Jokowi Sepakat 'Impor Rektor', Peminat Pertama Datang dari Korea

    E d i t o r: redkoranriaudotco
    Published: Jumat, 02 Agustus 2019
    A- A+

    KORANRIAU.co,PEKANBARU- Rencana mendatangkan rektor asing untuk pimpin kampus di Indonesia mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi. Bahkan Menristekdikti, M Nasir, menyebut eks rektor dari Korea sudah mengajukan penawaran, dari Amerika dan Inggris sudah menanyakan prosedur perekrutan.

    Nasir mengatakan sudah mengungkapkan secara lisan kepada Presiden soal rencana 'rektor impor' itu. Lampu hijau sudah diberikan tinggal persiapan saja agar bisa dilaksanakan tahun 2020.

    "Beliau (Presiden Jokowi) setuju, tergatung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending atau bagaimana," kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8/2019).

    Meski sudah ada lisan persetujuan, Nasir mengungkap penerapannya tergantung dari persiapan Kemenristekdikti. Ada aturan, Peraturan Pemeritah, Peraturan Menteri, hingga undang-undang yang perlu perbaikan.

    Ia menegaskan penerapan untuk tahun 2020-2024 hanya untuk beberapa universitas percontohan. "Kita petakan perguruan tinggi mana yang layak, kita punya 4.700 perguruan tinggi, ambil contoh 2 atau 5 selama 2020-2024, tidak semua rektor," tegasnya.

    Nasir mengakui gelombang penolakan selalu ada sejak awal usul ini diungkap pada tahun 2016. Meski demikian ternyata sudah ada rektor asing yang menawarkan diri yaitu dari Korea.

    "Ini Agustus dari Korea sudah tawarkan diri, 'saya mantan rektor Universitas di Korea, yang bisa jadikan (peringkat) dunia'. Apa tidak direspon positif? Amerika lagi menanyakan prosedur, Inggris juga tanyakan," kata dia, seperti dilansir detikcom.

    Ia menegaskan, perekrutan rektor impor tidak sembarangan namun harus ada garansi dari rektor asing tersebut. Garansinya berupa jaminan peningkatan kualitas perguruan tinggi, hal itu sesuai tujuan utama mendatangkan mereka.

    "Garansi dong. You jadi rektor berani tidak kontrak dengan saya sekian tahun, 4 tahun meningkatkan jadi (peringkat dunia) 200 besar," tegas Nasir.

    Nasir juga menjelaskan kampus di Indonesia yang dipimpin rektor asing tidak akan ada berpengaruh ke budaya atau kebangsaan. Ia menjamin nasionalisme tetap terjaga.

    "Bagaimana mengubah budaya di akademik, tidak berarti mengubah budaya dan kebangsaan kita. Nasionalisme tetap jaga," tegasnya.

    Dengan adanya keterbukaan mendatangakan rektor asing, diharapkan universitas di Indonesia bisa asuk 200 besar peringkat dunia. Ada tiga parameter pemeringkatan yang dipakai Kemenristekdikti. Pertama, QS World University Rank. Kedua, dari THE atau Time Higher Education. Yang ketiga, bisa dari Shanghai Jiao Tong University (SJTU).

    Kenapa harus dari luar negeri? Nasir sempat menjelaskan soal pertanyaan itu. Ia menyebut belum ada rektor lokal (WNI) yang mampu mendongkrak pesat ranking PTN di tigkat dunia. Meski demikian Nasir tidak meragukan kemampuan akademik para rektor Indonesia.

    "Saya mau tanya, rektor mana yang sudah berhasil mengangkat ke kelas dunia? Oleh karena itu, kita selama ini belum bisa men-challenge rektor di Indonesia, belum bisa meningkatkan pe-ranking-an dunia," ujarnya.dtc/nor

    Subjects:

    Student
  • No Comment to " Jokowi Sepakat 'Impor Rektor', Peminat Pertama Datang dari Korea "

INFO PEMASANGAN IKLAN HUB 0812 6670 0070 / 0811 7673 35, Email:koranriau.iklan@gmail.com